Ratusan Orang di Flores Tergiur Cincin Rp 1 Miliar

POS KUPANG.COM, MAUMERE --Sekitar  300 orang warga Kabupaten  Sikka, Ende dan Ngada  menjadi anggota Komisi Nasional Penyelamat  Aset  Negara  (Komnas PAN) karena tergiur mendapat cincin emas seharga Rp 1 miliar.

Untuk mendapatkan cincin seharga Rp 1 miliar dari Komnas PAN, warga yang mendaftar harus menyetor uang Rp 250.000 pada tahap pertama dan tahap kedua   Rp 300.000.
Dengan total uang pendaftaran Rp 550.000, maka warga resmi menjadi anggota dan kelak memperoleh uang jaminan  Rp  5 juta/bulan berikut cincin emas seharga  Rp 1 miliar .

Sampai  hari ketiga pendaftaran, Rabu (26/4/2017), warga  dari tiga kabupaten (Sikka, Ende dan Ngada), setia menunggu sejak  pagi sampai  larut malam  supaya terdaftar  identitasnya.


Presiden Direktur PT  Dankiserindo Energi Samudra (DES), Daniel  Kolin,  ditargetkan 1.000 orang dari  seluruh NTT menjadi anggota Komnas PAN. Kuota untuk  NTT 5.000 anggota.

"Untuk Sikka bisa  dapatkan  300 lebih sudah lumayan. Kami diberi waktu sampai 28  April, nanti tanggal 1 Mei  2017 dilakukan  aktivasi," kata  Daniel.

Pantauan Pos Kupang di  Restoran  Pangbliran, Nangahure, Kecamatan  Alok Barat,  Kabupaten Sikka, Rabu   (26/4/2017) siang, beberapa orang pria dan  wanita  dewasa tampak sumringah seusai  mendaftar dan nomor telepon  selulernya diaktifkan menjadi  nomor  rekening BTPN.

Warga yang telah  aktif nomor  telepon  saling memperlihatkan balasan pesan  di  telepon genggamnya. Pesan yang diperlihatkan kepada Pos Kupang isinya sama menyatakan  segera  aktivasi  rekening BTPN  Wow! Anda. Ketik *247#  tekan  Yes/Call  lalu buat PIN  rahasia Anda lengkap  hububungi 1500300. Layanan ini didukung oleh TCASH. 
Namun, beberapa warga yang telah menyetorkan uang mengaku bingung karena khawatir uang yang dijanjikan dan sebuah cincin seharga Rp 1 miliar tidak diberikan oleh Komnas PAN.

Regina  Kewa  dan suaminya Yosep Lelaona, yang menyetor Rp 500.000 mengaku terdorong mengikuti program ini   tergiur  cerita  tetangga. Harapan  Regina dan Yosep,  program yang ditawarkan  menopang  kehidupan ekonomi rumah tangganya.

"Kalau nanti kami bisa  dapatkan uang yang dijanjikan, bisa untuk usaha dan perbaikan  hidup. Kita ini kan  tidak  tahu asal-usul perusahaan ini. Tetangga  sekitar  ramai-ramai ikut, kami juga ikut," ujar Regina.

Namun setelah menyetorkan uang  Rp 500.000 dan nomor telepon selulernya diaktifkan, Regina  bingung apakah ia akan mendapatkan  transfer rutin uang  Rp 5.000.000/bulan, sebuah cincin seharga  Rp 1 miliar yang dijanjikan petugas.

Lain  lagi cerita Petrus  Arianto. Ayah  dan ibu mertuanya  menyerahkan  Rp  500.000 dan  sudah pulang  kampung di Desa  Tilang, Kecamatan Nita, sebelah  barat Kota Maumere. Aktivasi nomor telepon  seluler sudah  dilakukan dan  kedua pasangan suami  istri  ini menunggu transfer  Rp 5.000.000/bulan.

Namun setelah nomor  telepon diaktifkan,  Petrus mengakui  mertuanya sangsi, apakah yang dijanjikan oleh petugas kelak  terwujud. Seperti menerima uang bulanan dan  sebuah cincin senilai Rp 1 miliar.

"Saya juga bingung, apakah benar atau  tidak yang disampaikan petugas. Sudah  tiga hari  mertua saya menunggu, dia  tidak kuat lagi dan minta  pulang kampung," kata Arianto, di  Kampung Waidoko, Kelurahan  Wolomarang, Kecamatan  Alok Barat.   Aktivasi nomor telepon warga yang sudah mendaftar untuk  memastikan mereka telah menjadi anggota Komisi Nasional Penyelamat  Aset  Negara  (Komnas PAN)  dengan menyerahkan  uang  Rp 250.000 dan fotocopy  kartu tanda penduduk (KTP).

Keceriaan  beberapa warga hari Rabu siang itu karena   pada  Selasa malam  ketika  dilakukan  uji coba transfer  pada  10  nomor  peserta berhasil.  "Tadi malam dilakukan uji coba dan berhasil  ditransfer  Rp 10.000 untuk 10  nomor. Kita percaya saja, apalagi ini dengan bank," ujar Petrus, salah  satu anggota  Komnas PAN, kepada  Pos Kupang, Rabu  siang.

Petrus  mengaku  percaya karena  perusahaan pemilik CSR (community social responsibility) bekerja sama dengan  bank pemerintah. Kelak ia  akan menerima uang  setiap bulan Rp 5.000.000 selama  tiga bulan, mendapat  sertifikat atas sebuah cincin senilai  Rp 1 miliar untuk dijadikan agunan  pinjaman di sejumlah  bank.

Petrus tak permasalahkan kalau nanti keuntungan yang dijanjikan itu  tidak terealiasi, uang  Rp 250.000  tak dipermasalahkannya lagi.  "Kalau  kita  buka rekening di bank juga harus  pakai  uang. Kalau nanti janji  kelak  tidak sesuai, saya anggap sial saja. Rugi  tidak  banyak daripada  di Mitra Tiara  Larantuka, saya  rugi  banyak," ujar Petrus.

Antrean warga  yang telah mendaftar  menunggu  panggilan petugas Komnas PAN di  Pangbliran memasuki  hari ketiga sejak  Senin (24/4/2017)  setelah sosialiasi. Ratusan orang pria dan wanita  dewasa asal Sikka, Ngada dan Ende  berdesak-desakan menuggu panggilan sesuai  nomor urutnya.

Beberapa  warga yang  ragu-ragu meminta kembali uangnya, namun jawabanya bahwa uang sudah ditransfer ke Jakarta. Namun,  lebih banyak  rela antre  mulai  pagi  hingga  larut malam. (ius)

Sumber: Pos Kupang 27 April 2017 hal 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes