Plt Ketua Umum PWI Sasongko Tedjo dan Sekjen Hendri Ch Bangun foto bersama pengurus PWI NTT 2018-2023 |
"Jika dahulu seorang pengemudi bisa menjadi wartawan namun saat ini tidak bisa seperti itu lagi, karena harus mengantongi sertifikat kompetensi. Ini merupakan kesepakatan bersama antara PWI dan Dewan Pers," kata Sasongko pada Konferensi Provinsi PWI NTT di Aula Gedung DPD NTT, Sabtu (3/3/2018).
Kegiatan ini dibuka Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya yang juga dihadiri Sekjen PWI Pusat, Hendri Ch Bangun, Ketua KPU NTT, Maryanti Luturmas Adoe, pimpinan BI Kupang, Kepala OJK Kupang, unsur Forkompimda NTT, pimpinan media massa cetak dan elektronik dan anggota PWI NTT.
Sasongko Tedjo beri ucapan selamat kepada Ferry Jahang |
"Jika dulu kalimat NTT diplesetkan sebagai Nanti Tuhan Tolong tetapi sekarang sudah dibalik menjadi Now Tuhan Tolong. Kemajuan yang ada sekarang harus tetap ditingkatkan dan kerja sama antara pemerintah dan kalangan media harus tetap terjalin dengan baik," tambahnya..
Menurut Sasongko, PWI dalam lima tahun terakhir ini mulai melaksanakan pendidikan dan uji kompetensi bagi para wartawan. Hal ini untuk menunjukan jatidiri sebagai insan pers. Untuk lingkup PWI, saat ini tercatat 8.800 anggota PWI seluruh Indonesia yang sudah lulus sertifikasi. Total keseluruhan wartawan Indonesia yang sudah berkompeten mencapai 11.000 dan sudah uji kompetensi.
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengajak insan pers di NTT untuk merajut kebersamaan membangun daerah ini.
Ucapan selamat dari Sasongko Tedjo dan Hendri Ch Bangun |
"Sejak HPN 2011 itu, mulai ada pertumbuhan hotel di Kupang. Saya berterima kasih kepada PWI yang sudah mendorong percepatan pembangunan di NTT. Tanpa pers tidak akan terberitakan soal NTT. Saya minta peran ini terus ditingkatkan," pinta Frans. (yon)
Sumber: Pos Kupang 4 Maret 2018 hal 8