Pembunuh Berwajah Imutan

Catatan Sepakbola Dion DB Putra



Timnas Brasil 2018
TANPA Cristiano Ronaldo,  Portugal  mirip macan ompong.  Belgia yang punya banyak bintang lapangan hijau sontak kehilangan gairah di kotak penalti lawam. Jerman malah sempoyongan melawan tim yang jauh di bawah kualitasnya, Austria.

Inggris lumayan baik.  Di Wembley petik hasil 2-1 atas Nigeria.  Tapi  mereka biasanya cuma panas di awal. Tim selebritis dan doyan gossip inim makin ke puncak  suka kehilangan stamina. Apalagi ajang sekeras Piala Dunia.  Itu secuil gambaran saat laga uji coba 2 Juni 2018 atau dua pekan menjelang bergulirnya Piala Dunia 2018 di negeri beruang merah.

Portugal dan Belgia  mengakhiri laga uji coba dengan skor imbang tanpa gol di Stade Roi Baudouin.  Sabtu malam itu, Portugal tanpa Ronaldo. Permainan tim juara Eropa 2016 sungguh monoton. Tidak memperlihatkan kelas mereka sebagai kandidat juara dunia atau setidaknya tim papan atas.



Portugal 2018  agak mencemaskan. Tim asuhan Fernando Santos tak pernah menang ketika sang kapten tak diturunkan.  Ketika  Ronaldo duduk manis di bangku cadangan,  tribun stadion atau di rumah, Portugal keok.

Portugal kalah 0-3 dari Belanda pada bulan  Maret 2018, padahal  Si Oranye itu tim gagal untuk Rusia 2018, bukan kontestan Piala Dunia tahun ini. Portugal lagi-lagi hanya bermain  imbang 2-2 melawan Tunisia pada 28 Mei 2018. Dan, itu semua tanpa diperkuat  Cristiano Ronaldo.

Fakta ini buruk rupa. Beri kesan kuat  Portugal sangat bergantung pada kelincahan gerak tubuh dan kaki  Ronaldo.  Soliditas timnas Portugal  seolah hancur berantakan ketika CR7 tak merumput.  Ronaldo sudah berusia 32 tahun. Masuk daftar tua untuk level pemain sepakbola. Bahaya bila Portugal masih mengandalkan kepiawaian Ronaldo semata.

Di Rusia 2018 Portugal bergabung di Grup B bersama Spanyol,  Maroko dan Iran. Seberapa jauh Cristiano Ronaldo dkk akan melangkah?  Jangan-jangan Portugal lekas pulang ke kandang.  Sebagai tim unggulan dan terutama pemegang gelar juara Eropa, mereka akan menjadi tim favorit.  Nasib tim favorit kerap tak seindah harapan. Malah tunggang langgang keluar gelanggang. Lebih awal!

Piala Dunia Rusia 2018 yang tinggal beberapa saat lagi kick off menebarkan optimisme yang bergelora. Kandidat juara masih milik tim papan atas mulai dari juara bertahan Jerman,  Brasil, Argentina, Spanyol, Prancis, Portugal, Inggris dan Belgia. Tuan rumah Rusia, Polandia dan  Meksiko merupakan pesaing terkuat.

Tim paling binal bergairah tetaplah dari benua hitam Afrika. Mesir sedang naik daun meski M Salah masih terbelit cedera. Nigeria, Senegal dan Tunisia adalah pasukan  yang sangat mungkin mempermalukan tim unggulan di grupnya masing-masing.

Uruguay, Denmark, Islandia, Kolombia, Swiss, Swedia dan  Kroasia patut  diperhitungkan sebagai kuda hitam. Profil mereka kelihatan biasa-biasa saja tapi bikin menjerit kesebelasan unggulan. Denmark sesewaktu bisa meledak. Uruguay  licin memabukkan. Swiss dan Swedia itu pembunuh berwajah imutan.

Bagaimana wakil Asia? Asia memang selalu berbinar-binar namun  sengatannya mungkin tak lama bertahan di Rusia. Australia, Arab Saudi, Iran, Korea Selatan dan Jepang 2018 agak medioker, Tidak begitu istimewa. Sulit untuk sekadar menyamai prestasi terbaik yang pernah ditorehkan Korea Selatan.

Tapi sudahlah.  Jangan percaya rangkaian kata-kata begini. Bola itu bundar kawan. Segala sesuatu masih mungkin. Yang berat bagi  beta tiba-tiba kangen Belanda dan Italia.  Hahahaha… Mari menyongsong Piala Dunia.  (*)

Sumber: Pos Kupang.com. Artikel ini ditulis sepekan menjelang kick off Piala Dunia 2018
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes