Kegalauan Rio Ferdinand

ilustrasi
Catatan Sepakbola Dion DB Putra

POS-KUPANG.COM --
Nasib manis menyelimuti Belgia dan Inggris. Di antara tim favorit dengan banyak penggemar, tim nasional (timnas)  kedua negara itu meraih hasil sempurna pada laga awal Rusia 2018. Berbeda nasib dibandingkan Jerman yang menelan kekalahan serta tim Samba Brasil,  Spanyol, Argentina dan Portugal yang meraih hasil imbang.

Pasukan The Red Devils -- julukan Belgia,  menang telak 3-0 atas tim debutan  Panama Fisht Olympic Stadium, Senin (18/6/2018) malam. Setelah bermain 0-0 babak pertama, Belgia tak tertahankan di paruh kedua diawali gol cantik Dries Mertens  menit ke-47 dan dua gol Romelu Lukaku menit ke-69 dan 75.

Dengan kemenangan tersebut,  Belgia untuk sementara memimpin klasemen Grup G disusul Inggris yang sama-sama mengoleksi tiga poin setelah menang 2-1 atas Tunisia.

Kegagalan Panama memberi kejutan mengantar Belgia sukses memperpanjang rekor belum terkalahkan dalam 20 pertandingan terakhir. Belgia terakhir kali menelan pil pahit dalam laga persahabatan menghadapi Spanyol, September 2016. Belgia kalah 0- 2 kala itu.

Keberhasilan timnas Belgia seperti menginspirasi Inggris. The Three Lions mengawali langkah di Piala Dunia 2018 dengan kemenangan 2-1 atas Tunisia. Dua gol Inggris dipersembahkan kapten tim,   Harry Kane pada menit ke-11 dan 90+1'.

Satu gol balasan timnas Tunisia dicetak Ferjani Sassi melalui eksekusi tendangan penalti pada menit ke-35. Kemenangan ini disambut gembira publik Inggris. Tapi tidak untuk mantan bek timnas Inggris, Rio Ferdinand. Dia tidak merayakan kemenangan tersebut. Rio  menyoroti penampilan Tim Tiga Singa yang biasa-biasa saja, terutama di depan mulut gawang lawan.

Rio Ferdinand bahkan merasa galau  melihat timnas Inggris yang kesulitan mencetak gol ke gawang Tunisia meskipun tim asuhan Pelatih  Gareth Southgate tersebut mendapat banyak peluang emas.

Data statistik FIFA menunjukkan, Inggris yang menguasai 60 persen jalannya pertandingan menciptakan 17 peluang yang tujuh di antaranya tepat sasaran. Rekor ini merupakan yang terbanyak bagi timnas Inggris sejak Piala Dunia 1966 melawan Portugal.

Menurut Rio Ferdinand,  Inggris perlu segera membenahi ketajaman para pemain di depan gawang lawan. Jika tidak maka sulit bagi mereka menghasilkan angka ketika menghadapi tim dengan kualitas setara. Sebut misalnya Belgia di grup yang sama.

"Saya akan mengatakan bahwa ini adalah kekurangan utama timnas Inggris. Faktanya adalah timnas Inggris tidak cukup tajam dengan jumlah peluang sebanyak itu," ucap Rio Ferdinand seperti dikutip BolaSport.com dari BBC.

"Jika timnas Inggris berhadapan dengan tim yang lebih baik, hal ini akan menghukum mereka. Setelah mencetak gol di awal babak pertama, timnas Inggris hanya beruntung bisa mendapatkan gol di akhir laga," kata Rio Ferdinand.

Setelah Tunisia lawan berikutnya bagi timnas Inggris adalah  Panama di Stadion Nizhny Novgorod, Minggu (24/6/2018) sebelum bersua Belgia pada hari terakhir babak penyisihan grup,  Jumat (29/6/2018).

Kecemasan bukan hanya mengisi ruang batin Rio Ferdinand. Pelatih Gareth Southgate pun memendam kegalauan yang sama. Dia bersyukur Inggris meraih kemenangan berkat gol injury time Hary Kane. Inggris hampir saja bernasib sama seperti Argentina dan Brasil yang hanya meraih poin 1.

Southgate melukiskan dua gol Kane ke gawang Tunisia  mempermudah tugasnya. "Kalau dia tidak mencetak gol, saya harus menjawab pertanyaan tentang ketajamannya di level internasional," ujar Southgate seperti dilansir BolaSport.com dari Four Four Two.

Southgate bangga karena Kane memperlihatkan kualitasnya sebagai striker Inggris terbaik saat ini. Kane sudah dua musim beruntun memenangi gelar pencetak gol terbanyak  Liga Utama Inggris. Ketajaman Kane sudah terbukti di ajang Liga Champions Eropa. Dia sukses membobol gawang tim raksasa sekelas Real Madrid.

Insting mencetak gol Kane membuat Southgate tak ragu menunjuknya sebagai kapten tim nasional. "Saya tahu Kane akan merasa bangga bisa memimpin negaranya memenangi laga di Piala Dunia 2018," tutur Southgate.

Setelah laga melawan Tunisia, sejumlah rekor ditorehkan Harry Kane. Kane menjadi pemain pertama Inggris yang bisa mencetak dua gol dalam satu pertandingan Piala Dunia sejak Gary Lineker melakukannya tahun 1990.

Tambahan dua gol pada laga ini membuat Harry Kane sudah mencetak 15 gol dari 25 laga bersama timnas Inggris. Harry Kane hanya kalah dari Gary Lineker yang mencetak 20 gol dalam jumlah laga yang sama.

Inggris tergolong langganan finalis Piala Dunia. Negara itu  sudah berpartisipasi sebanyak 15 kali sejak Piala Dunia 1950. Prestasi terbaiknya adalah juara Piala Dunia 1966 di kandang sendiri dan peringkat keempat Piala Dunia 1990. Langkah Inggris paling banyak terhenti di babak perempafinal yaitu Piala Dunia 1954, 1962, 1970, 1986, 2002 dan tahun 2006.

Tahun 1974, 1974 dan tahun 1994  Inggris bahkan  gagal ikut Piala Dunia. Dalam sepuluh tahun terakhir, prestasi timnas Inggris jauh dari menggembirakan meskipun kompetisi liganya paling keren sedunia.

Hampir semua pemain terbaik dunia membela klub Inggris. Demikian pula para pelatih bertangan dingin kumpul di Britania. Klub Inggris selalu masuk daftar terkaya sejagat. Bersaing selalu dengan klub papan atas penghuni La Liga Spanyol. Gaji pemain termahal dunia pun datang dari sana. Kompetisi gemerlap tak seiring sejalan dengan prestasi tim nasional.

Di antara sesama negara Eropa, Inggris tergolong kelas menengah saja. Jauh amat dibandingkan Prancis, Spanyol, Belanda dan Portugal. Apalagi dengan tim pemegang trofi Piala Dunia terbanyak dari konfederasi  Eropa, Italia dan Jerman.

Grafik prestasi mereka amat buruk dalam dua sesi Piala Dunia terakhir. Tahun 2010 pasukan Tiga Singa terhenti di babak 16 besar.  Empat tahun lalu di  Brasil bahkan jauh lebih menyakitkan. Inggris gagal total di  fase penyisihan grup.

Inggris biasanya jalan mulus saat babak kualifikasi dan fase awal kejuaraan bergengsi Piala Eropa dan Piala Dunia. Makin menanjak, napas  Inggris ngos-ngosan. Dunia menanti penuh harap semoga kemenangan 2-1 atas Tunisia jadi pertanda tikaman Inggris makin menyengat pada laga berikutnya. *

Sumber: Pos Kupang.com. Artikel ini ditulis setelah Inggris dan Belgia meraih kemenangan pada laga perdana penyisihan grup Piala Dunia 2018.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes