Tarman Azzam |
Peran itu tidak hanya dia lakoni saat menjadi Ketua Umum PWI Pusat selama dua periode, kata Dion DB Putra yang juga pemimpin redaksi Harian Pos Kupang itu kepada Antara di Kupang, Jumat (9/9/2016).
Ketua Dewan Penasihat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tarman Azzam meninggal dunia, Jumat pada pukul 09.23 WIT di Ambon.
Tarman meninggal setelah mendapat serangan jantung di Ambon, Maluku, saat ingin menghadiri peluncuran Hari Pers Nasional 2017 bersamaan dengan pembukaan pesta Teluk Ambon. Saat ini pun, Tarman menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat PWI Pusat.
"Tarman Azzam adalah salah satu di antara sedikit wartawan yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk organisasi kewartawanan. Tidak hanya di saat masih menjadi Ketua Umum PWI," kata Dion DB Putra.
Menurut dia, jauh sebelum itu, bahkan hingga akhir hayatnya beliau tak henti berjuang demi kemerdekaan pers serta profesi wartawan yang bermartabat. Bangsa ini, kata dia, khususnya masyarakat pers nasional kehilangan seorang tokoh besar.
Jasa Tarman tak terlukiskan dengan kata-kata. Dia memimpin PWI pada masa transisi antara berakhirnya Rezim Orde Baru yang Otoriter bagi pers ke rezim Reformasi yang sangat bebas bahkan cenderung kebablasan, katanya.
"Pak Tarman adalah Ketua Umum PWI yang rajin berkunjung ke semua daerah di Indonesia," katanya. Dia sangat kebapaan dan mengayomi, juga pemberi motivasi yang ulung. "Selamat jalan Pak Tarman, beristirahatlah dalam damai Tuhan," demikian Dion DB Putra. (ant)