Tembakan Ungkit Sonaldo

 

 

Son Heung-min

Korea Selatan tidak hanya drama televisi (drakor) bertema cinta yang mengharubiru rasa.

Korea pun tak sebatas menebarkan demam K-pop (Korean Pop), jenis musik populer yang menembus tapal negara sejak lama.

Korea sedari dulu selalu melahirkan bintang di lapangan sepak bola.

Pekan kedua Premier League musim 2020-2001 kembali menjulangkan nama Korea di Liga Inggris.

Son Heung-min mengemas caturgol untuk Tottenham Hotspur (Spurs) yang bikin sang manajer Jose Mourinho
tersenyum simpul.

Pada laga perdana 13 September 2020 Tottenham keok 0-1 melawan Everton.

Mou kecewa berat, mengomeli Harry Kane dkk sebagai pemalas, tidak kreatif dan tak berani menggebrak.

Laga kedua, Son Heung-min menggila. Penyerang asal Korea Selatan itu menjadi bintang saat Spurs menang telak 5-2 atas Southampton di Stadion St Mary's, Southampton, Minggu (20/9/2020).

Rekor apik pun masuk buku sejarah Liga Inggris. Son menjadi pemain Asia pertama yang mengoleksi hattrick atau lebih dalam satu partai Premier League.

Dia melampaui torehan bintang Manchester United asal Jepang Shinji Kagawa yang cetak trigol ke gawang Norwich City musim 2012/2013.

Di St Mary’s Spurs tampil kurang menggigit pada babak pertama.

Mereka bahkan tertinggal 0-1 dari tuan rumah. Kiper Hugo Lloris terpedaya oleh gol manis Danny Ings menit ke-32 menuntaskan umpan jauh Kyle Walker-Peters.

Menit kedua injury time babak pertama, kerja sama apik Son Heung-min dan Harry Kane baru membuahkan hasil.

Son menyantap umpan terobosan presisi dari Kane lewat tembakan ungkit untuk memperdayai kiper Alex
McCarthy.

Dua menit babak kedua bergulir, Tottenham berbalik unggul saat umpan cerdas Harry Kane diselesaikan Son melalui tembakan keras ke pojok kiri bawah gawang.

Kapten timnas Korea Selatan ini mencetak trigol saat ia menerima umpan lambung Kane lalu menaklukkan Alex McCarthy menit ke-64.

Tak sampai 10 menit kemudian Son cetak gol keempat, yang lagi-lagi berasal dari umpan terukur Kane.

Harry Kane turut mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-82.

Dia menyambar bola muntah dari tangan McCarthy atas tembakan Erik Lamela.

Di pengujung waktu normal, Danny Ings mengkonversi tendangan penalti demi memperkecil kekalahan Southampton jadi 2-5.

Son Heung-min cemerlang. Harry Kane pun demikian.Kane menyodorkan empat umpan mematikan.

Opta mencatat, Harry Kane menjadi pemain Inggris pertama yang bikin empat assist dalam satu laga dan pemain pertama yang mencatatkan empat assist untuk pemain yang sama dalam sebuah laga.

Sepanjang musim lalu (2019-2020), Kane hanya membuat dua assist. Sangat fakir untuk bintang sekelas dia.

Jose Mourinho menyebut penampilan Harry Kane saat timnya mengalahkan Southampton 5-2 di St. Mary's adalah contoh peran penting seorang pemain yang kerap tak tersorot kamera. Kontribusinya sangat fundamental bagi tim.

"Saya tahu semua orang bakal bilang Sonny (Son Heung-min) sebagai pemain terbaik pertandingan tadi karena raihan luar biasanya mencetak empat gol di Liga Premier," kata Mourinho pascalaga seperti dilansir laman resmi Tottenham.

"Tapi saya seorang pelatih, saya lebih memikirkan kebaikan tim dan apa yang Harry lakukan untuk kami adalah contoh seorang pemain yang tak banyak mendapat lampu sorot tapi perannya fundamental bagi tim,"
kata Mou.

Kemenangan itu bekal positif bagi Tottenham yang akan menjalani pekan yang padat.

Mereka melawat ke Makedonia Utara menghadapi Shkendija dalam kualifikasi ketiga Liga Europa, Kamis (24/9/2020) dan menjamu Newcastle United tiga hari kemudian.

Jose Mourinho memang berharap banyak dari kontribusi pemainnya demi kesuksesan tim.

Mou bertekad memberikan prestasi yang lebih baik bagi Spurs dibandingkan musim lalu mereka hanya finis di urutan keenam Liga Inggris.

Sejak Usia 16 Tahun

Siapa Son Heung-min? Jika sekarang tuan dan puan melihat aksinya yang memukai di lapangan hijau, ketahuilah bahwa itu merupakan buah didikan dan latihan sejak usia dini.

Son lahir 8 Juli 1992 di Chuncheon, Korea Selatan.

Pemilik tinggi badan 1,83 meter tersebut sudah mengecapi ketatnya kompetisi sepak bola di benua Eropa saat masih belia.

Son Heung-min bergabung dengan klub Jerman, Hamburger SV pada usia 16 tahun dan memulai debutnya di Bundesliga pada 2010.

Tahun 2013 ia pindah ke Bayer Leverkusen lalu berlabuh di Tottenham tahun 2015.

Transfernya ke Spurs kala itu 30 juta euro, termahal bagi pemain asal Asia.

Rekor sebelumnya dipegang sejak tahun 2001 oleh pemain Jepang, Hidetoshi Nakata, yang ditransfer dari AS Roma ke Parma Italia senilai 25 juta euro.

Di Tottenham, Son Heung-min lagi-lagi menjadi pemain Asia yang mencetak gol terbanyak dalam sejarah Liga Premier. Melampaui rekor pendahulunya Cha Bum-kun untuk gol terbanyak yang dicetak pemain Korea di kompetisi Eropa.

Son membela timnas negaranya sejak 2010 termasuk di Piala Dunia FIFA 2014, dan 2018. Dia pencetak gol terbanyak negaranya di Piala Dunia bersama Park Ji-sung dan Ahn Jung-hwan dengan tiga gol.

Son memimpin timnas Korea Selatan di Asian Games 2018. Mereka meraih medali emas serta edisi 2011, 2015 dan 2019 Piala Asia AFC.

Son Heung-min lahir dari keluarga sepak bola. Ayahnya Son Woong-jung adalah mantan pemain timnas Korea Selatan.

Sejak remaja Son memang ingin berkarier di Eropa. Kala itu idolanya adalah gelandang Lee Chung-yong, yang bermain untuk klub CrystalPalace dan Bolton Wanderers.

Son belajar keras untuk menguasai bahasa Jerman dan Inggris. Menurut agennya Thies Bliemeister, Son belajar bahasa Jerman dengan cara yang unik yaitu menonton episode SpongeBob SquarePants.

Pada bulan Agustus 2008, Son keluar dari Sekolah Menengah Dongbuk dan bergabung dengan akademi muda Hamburger SV melalui Proyek Pemuda FA Korea.

Setahun kemudian, ia kembali ke Korea Selatan. Setelah berpartisipasi dalam Piala Dunia U-17 FIFA, ia secara resmi bergabung dengan akademi muda Hamburger SV pada November 2009.

Dia tampil mengesankan di pramusim 2010-2011, memimpin tim dengan sembilan gol, dan menandatangani kontrak profesional pertama pada ulang tahun ke-18.

Untuk kiprahnya yang luar biasa di Bundelsiga bersama klub Hamburg SV dan Bayer Leverkusen, Son disejajarkan dengan pemain legendaris Korea Selatan Cha Bum-kun yang juga berjaya di Bundesliga Jerman.

Mencetak hattrick bukan sesuatu yang baru bagi Son Heung-min. Pada 9 November 2013, Son mencetak hattrick untuk Leverkusen dalam kemenangan 5-3 melawan mantan klubnya, Hamburger SV.

Pada tanggal 7 Desember, Son mencetak gol krusial melawan Borussia Dortmund untuk menempatkan klubnya hanya empat poin dari puncak Bundesliga.

Pada 10 Mei 2014, Son menyumbang gol lagi melawan Werder Bremen memastikan timnya tempat untuk Liga Champions UEFA 2014-15.

Ia menyelesaikan musim 2013–2014 dengan 12 gol dalam 43 pertandingan.

Son mencetak hattrick melawan VfL Wolfsburg pada 14 Februari 2015, meski timnya kalah 4-5. Ia menyelesaikan musim 2014-2015 dengan 17 gol dalam 42 pertandingan.

Pada 28 Agustus 2015, Son mendarat di kancah Premier League bersama Tottenham Hotspur.

Son debut bersama Spurs pada 13 September 2015 saat tandang ke Sunderland. Timnya menang 1-0.

Dalam pertandingan pertama Tottenham di Liga Eropa UEFA 2015-2016 pada 17 September, Son menjaringkan dua gol dalam kemenangan 3-1 melawan Qarabağ FK.

Tiga hari kemudian, ia mencetak gol pertamanya di Liga Premier, melawan Crystal Palace di White Hart Lane, memberi Tottenham kemenangan kandang pertama di Liga Premier musim itu.

Pada tanggal 28 Desember 2015, dalam laga melawan Watford, Son menggantikan Tom Carroll pada menit ke-80 dan mencetak gol kemenangan Tottenham menit ke-89.

Pada 20 Juli 2018, Son memperpanjang kontraknya dengan Tottenham hingga 2023.

Musim 2018-2019 Son ikut mengantar Spurs ke final Liga Champions Eropa sebelum kalah melawan Liverpool.

Julukan Sonaldo Nazario

Son membuka musim 2019-2020 pada 14 September 2019 dengan mencetak dua gol melawan Crystal Palace di Liga Premier. Spurs menang 4-0.

Pada 3 November 2019, Son Heung-min diusir wasit dari lapangan saat imbang 1-1 melawan Everton. Dia menerjang André Gomes dari belakang, lawannya jatuh canggung dan menderita cedera pergelangan kaki yang
parah.

Cedera semacam ini neraka bagi pemain bola. Son sangat tertekan oleh kejadian itu. Son juga menerima skorsing tiga pertandingan Liga Premier.

Namun, banyak pengamat termasuk mantan pemain Everton Kevin Kilbane mengkritik keputusan kartu merah itu. Tottenham mengajukan banding ke Asosiasi Sepakbola Inggris (FA).

FA akhirnya menerima banding dan kartu merah Son dibatalkan pada 5 November 2019.

Tiga hari setelah kejadian ini, dalam laga tandang Liga Champions melawan Red Star Belgrade, Son mencetak dua gol untuk menggenapi kemenangan Tottenham 4-0.

Bukannya merayakan gol lewat selebrasi ceria, ia justru meminta maaf melalui kamera atas apa yang terjadi di Goodison Park.

Pada tanggal 23 November 2019, Son Heung-min membuat Jose Mourinho tersenyum puas dalam debutnya sebagai Manajer Tottenham Hotspur menggantikan Mauricio Pochettino.

Son mencetak gol saat Spurs menang dramatis 3-2 atas West Ham. Son diganjar penghargaan man-of-the-match dalam pertandingan itu.

Pada tanggal 7 Desember 2019, Son berlari lincah laksana kijang dari satu ujung ke ujung lapangan, melewati tujuh pemain Burnley, untuk mencetak gol individu yang dilukiskan sebagai yang terbaik sepanjang
musim.

Jose Mourinho yang mulai jatuh hati pada pemain ini spontan menjulukinya "Sonaldo Nazario". Mou mengacu pada jenis gol sebangun yang dicetak mantan pemain fenomenal Brasil, Ronaldo Luís Nazario de
Lima alias Ronaldo.

Pada 22 Desember 2019, saat Spurs menghadapi Chelsea, Son dikeluarkan wasit karena mengangkat sepatunya kelewat tinggi menghantam tulang rusuk Antonio Rüdiger.

Meski begitu, pada bulan Januari 2020 ketika pandemi Covid-19 mulai menghantui dunia, Son Heung-min mendapat penghargaan sebagai pencetak gol terbaik Liga Premier bulan Desember 2019. Pengakuan pantas untuk golnya yang menakjubkan ke gawang Burnley.

Bintang Asia di Eropa

Son Heung-min kini memimpin daftar pemain Asia yang bersinar di Eropa. Bintang lainnya yaitu pemain Jepang Takumi Minamino (Liverpool), pemain Korea Hwang Hee-chan (Red Bull Salzburg), pemain asal China
Wu Lei (Espanyol) dan bintang masa depan Jepang, Takefusa Kubo (Real Madrid).

Mereka ini meneruskan kiprah bintang Asia masa lalu yang tampil memukau di Eropa. Sebut misalnya Shinji Kagawa, Yuto Nagatomo (Jepang), Park Ji-Sung (Korea Selatan) dan Ali Dei (Iran).

Jepang dan Korea Selatan menyumbang pemain terbanyak yang membela klub-klub Eropa. Transfermarkt mencatat sejumlah nama berikut.

Wu Lei (China/RCD Espanyol), Daichi Kamada (Jepang/Eintracht Frankfurt), Takumi Minamino (Jepang/Liverpool), Hwang Hee-chan (Korea Selatan/FC Red Bull Salzburg), Takehiro Tomiyasu (Jepang/Bologna), Lee
Kang-in (Korea Selatan/Valencia), Takefusa Kubo (Jepang/Real Madrid), Sardar Azmoun (Iran/Zenit St.Petersburg) dan Shoya Nakajima (Jepang/FC Porto).

Dari semua pemain Asia tersebut, Son Heung-min paling mahal nilai transfernya yaitu 64 juta euro. Konsistensinya selama bergabung dengan Spurs membuat harga Son melambung di bursa transfer.

Sejak bermarkas di London Utara pada tahun 2015, ia telah terlibat langsung dalam 127 gol dari 220 pertandingan Spurs.

Son Heung-min merupakan wajah sepakbola Asia di Eropa saat ini setelah seniornya Park Ji-sung yang sangat populer di Liga Inggris dan dunia.

Kendati belum merasakan gelar juara bersama Tottenham, Son merupakan pemain kunci dan andalan Jose Mourinho. Sejauh ini pencapaian terbaik Son adalah mengantarkan Tottenham lolos ke final Liga Champions Eropa musim 2018-2019.

Son Heung-min bahkan masuk nominasi penerima Ballon d'Or tahun 2019 meski akhirnya kalah dari megabintang Argentina Lionel Messi.

Mengingat usianya baru 28 tahun, Son Heung-min boleh dikata sedang berada di puncak keemasan sebagai pemain bola profesional. (dion db putra)

Sumber: Tribun Bali

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes