Sindrom telmi

PERINGATAN kita sejak lama sungguh menjadi kenyataan. Tahun baru seharusnya kita berbahagia. Bergembira, bersenang- senang dengan keluarga dan sahabat. Yang terjadi sebaliknya. Hari pertama tahun 2007 langsung diwarnai duka.

Derai air mata. Pesawat Adam Air jenis Boeing 737 seri 400 yang terbang dari Surabaya menuju Manado hilang kontak setelah satu jam terbang. Tak ada informasi lain yang kita peroleh selain itu. Nasib pesawat baru diketahui 24 jam kemudian.

Pesawat dengan nomor penerbangan DHI 574 yang mengangkut 96 penumpang itu ditemukan jatuh berkeping-keping di wilayah Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polewali Mandar, Propinsi Sulawesi Barat.Jatuhnya pesawat Adam Air tersebut menambah warta duka karena sebelumnya sudah terjadi kecelakaan laut yang menimpa KMP Senopati Nusantara di Laut Jawa. Kapal Senopati mengangkut 400-an penumpang. Lebih dari 200 orang berhasil diselamatkan.
Sisanya kehilangan nyawa.Pada hari pertama tahun 2007 juga terjadi kecelakaan laut di perairan Maluku. Dilaporkan dua kapal cepat tenggelam dihantam gelombang setinggi 2 meter. Sebanyak lima orang penumpang meninggal dunia, dua orang belum ditemukan.
Kecelakaan laut dan udara itu seolah melengkapi penderitaan sebagian besar saudara kita yang tertimpa bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatera di penghujung tahun 2006. Banjir di Sumatera bahkan kian meluas dengan jumlah korban jiwa sudah mencapai ratusan orang. Benarlah apa yang sering dikatakan bahwa tahun baru tidak selalu membawa harapan baru.
Kita malah memulai tahun baru ini dengan perasaan gundah, gelisah dan cemas. Syukurlah kecelakaan laut dan udara atau bencana alam dengan korban jiwa belum terjadi di wilayah kita, Propinsi Nusa Tenggara Timur pada awal tahun 2007 ini.
Acara malam pergantian tahun pun berlangsung aman, lancar dan relatif tertib. Tidak ada kejadian menonjol seperti kasus kriminalitas atau kecelakaan lalulintas yang menelan korban jiwa. Namun demikian, kita hendaknya tidak boleh terlena. Sejak dua hari lalu Pemerintah Pusat mengeluarkan pengumuman resmi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam di seluruh wilayah Indonesia.
Peringatan secara khusus ditujukan kepada instansi penyedia jasa transportasi, baik darat, laut maupun udara untuk mengutamakan keselamatan manusia ketimbang kepentingan bisnis. Jangan memaksakan diri untuk tetap berlayar atau terbang jika kondisi cuaca sedang buruk.
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) sejak bulan Desember lalu mengumumkan data perkiraan cuaca yang tidak bersahabat dan perkembangannya terus diperbaharui setiap saat. Kiranya peringatan BMG tersebut kita patuhi. Jangan sampai terulang tragedi Pukuafu yang akan genap setahun 31 Januari 2007.Apa tindakan pemerintah daerah kita di sini?
Maaf saja kita belum melihat geliat dan aksi nyata meskipun mereka tahu kampung halamannya akrab dengan kecelakaan laut serta bencana alam lainnya. Kita tidak melihat kampanye yang serius dan sungguh-sungguh untuk mengutamakan keselamatan manusia NTT yang hampir 80 persen mengandalkan jasa transportasi laut dan darat untuk bepergian ke mana-mana guna memenuhi kebutuhannya. Cara berpikir dan cara bertindak kita masih seperti dulu.
Kita masih bergaya ala petugas pemadam kebakaran. Ada bencana dulu, ada korban jiwa dulu baru bersibuk ria mengurusnya. Kita terserang sindrom telmi (telat mikir) dan beraksi. Kampanye yang menonjol di sini malah soal suksesi. Tak sedikit tokoh pemimpin formal kita yang lebih sibuk bicara suksesi meskipun waktu pilkada masih jauh.
Belum saatnya. Dia begitu getol dan genit berkoar dalam berbagai forum untuk "menjual dirinya" sebagai calon kepala daerah yang pantas bertarung dalam pilkada. Cukup sering malah tidak tahu diri lagi karena "menjual diri" pada tempat dan waktu yang salah. Menimbulkan antipati. Sesuai tugas dan tanggung jawabnya, seharusnya hari-hari ini mereka serius memantau kesiapan instansi penyedia jasa transportasi seperti PT Pelni, ASDP, maskapai penerbangan atau Bandar Udara.
Hari-hari ini semestinya mereka giat mengingatkan masyarakat untuk waspada dan aktif melakukan konsolidasi seluruh jajaran pemerintah agar siap menghadapi kemungkinan bencana. Selamat Tahun Baru 2007. Salam Pos Kupang 3 Januari 2007. (dion db putra)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes