Banyak Jalan ke Roma

ilustrasi
SEJATINYA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di negeri ini memiliki dua tugas utama sesuai perintah Undang-Undang yaitu mencegah dan menindak. Penindakan terus bergulir dari hari ke hari. Sudah banyak koruptor yang diproses hukum hingga mengantar mereka menjadi penghuni hotel prodeo alias penjara.

Dalam hal penindakan, langkah KPK sudah mendapat tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia. Di balik sejumlah kekurangannya, KPK telah menjadi lembaga penegak hukum yang paling  memenuhi rasa keadilan masyarakat. KPK tidak pandang bulu menindak siapa saja yang menggarong uang negara. KPK yang kini dipimpin putra Sulawesi  Selatan Dr Abraham Samad sudah di rel yang benar.

Bagaimana dengan langkah pencegahan? Tatkala berkunjung ke Manado pekan lalu Abraham Samad mengakui langkah pencegahan merupakan pekerjaan besar yang sedang dilaksanakan  KPK. Sejak tiga tahun lalu lembaga ini sudah menggulirkan program pendidikan antikorupsi bekerja sama dengan komunitas-komunitas serta institusi pendidikan formal mulai dari level PAUD hingga Perguruan Tinggi.
Langkah terbaru KPK pun patut kita apresiasi.  Seperti dikutip dari Antaranews.com, KPK meluncurkan Festival Film Antikorupsi (Anti-Corruption Film Festival-ACFFest) 2013 sebagai salah satu strategi kampanye antikorupsi.

"Dari hari ke hari ketika dilakukan penindakan ada proses reproduktif korupsi dan aktornya juga bertambah, maka pencegahan lewat pendekatan budaya menjadi penting. Film dipilih sebagai pendekatan budaya," kata Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas, dalam jumpa pers di gedung KPK Jakarta, Selasa (24/9/2013).

Dalam ACFFest 2013, KPK memberikan ruang kepada masyarakat dan sineas di seluruh Indonesia mengikutsertakan karya filmnya yang diproduksi pada 1 Januari 2000 - 22 November 2013 dengan tema kejujuran, integritas, transparansi maupun perlawanan terhadap korupsi. Puncak fetival fim digelar pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, 9 - 12 Desember 2013 di Jakarta dengan memutar film-film terbaik dan ditutup dengan penganugerahan bagi pemenang.

Banyak jalan ke Roma! Kira-kira begitu pesan yang kita tangkap dari langkah KPK menggelar festival film tersebut. Bisa dimaklumi mengingat gema gaung pendidikan antikorupsi masih terdengar sayup dan samar. Dia belum menjadi agenda besar bangsa ini yang merindukan suatu saat nanti Indonesia dapat dipandang sebagai bangsa yang bersih dari gurita korupsi.


Kita melihat KPK seperti dibiarkan jalan sendiri. Kita belum melihat gelagat serius dari stake holder lainnya untuk bersama-sama KPK tiada henti menanamkan sembilan nilai dasar antikorupsi kepada anak-anak  Indonesia sejak usia dini. Membentuk karakter bangsa yang menjunjung tinggi prinsip jujur dan adil memang tidak mudah. Tetapi kalau tidak dimulai sekarang, maka Indonesia akan terus berkubang dalam lumpur stigma buruk sebagai negara terkorup di dunia. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Spirit itu mesti terus kita gelorakan di medan perang melawan gurita korupsi di bumi Ibu Pertiwi. *

Sumber: Tribun Manado 26 September 2013 hal 10


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes