KUPANG, PK---Masalah yang dihadapi sekitar 300 calon TKW asal NTT di penampungan PT Mitra Makmur Jaya Abadi (MMJA) di Jakarta Selatan, akhirnya terpecahkan. Hasil pertemuan antara pihak PT MMJA, BP3TKI dan Dinas Nakertrans NTT disepakati para calon TKW itu dipulangkan ke NTT hingga kampung halamannya dengan biaya ditanggung perusahaan.
Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Nakertrans NTT, Abraham Djumina, SE, yang dihubungi Pos Kupang ke ponselnya, Jumat (19/2/2010), menjelaskan, pemulangan para calon TKW asal NTT di Jakarta itu disepakati dalam rapat di Kantor Dinas Nakertrans NTT, Kamis (18/2/2010) siang. Rapat tersebut, kata Djumina, dipimpin Kadis Nakertrans NTT, Drs. Mohamad Wongso, dihadiri dirinya (Abraham Djumina, Red), Wakil Kepala Cabang PT MMJA Kupang, Edy Thalib, Kepala BP3TKI NTT, Drs. Tumbur Gultom, serta seorang stafnya.
"Kemarin siang Kepala BP3TKI dan Wakil Kepala Cabang PT MMJA memenuhi panggilan kami dan datang di Kantor Dinas Nakertrans NTT. Kemarin kami sudah rapat, dipimpin Pak Kadis sendiri. Hasil dari rapat kemarin, intinya agar pihak PT MMJA memulangkan para TKW yang ada di Jakarta itu ke NTT hingga ke kampung halamannya. Semua biaya ditanggung pihak perusahaan," kata Djumina.
Mengenai tanggung jawab BP3TKI NTT yang memberikan rekomendasi kepada perusahaan untuk merekrut tenaga kerja dan memberikan surat pengantar pemberangkatan calon tenaga kerja ke balai latihan tenaga kerja nasional (BLKN) perusahaan bersangkutan, Djumina mengatakan, hal itu juga dibicarakan.
"Tapi dari pihak BP3TKI beralasan bahwa surat rekomendasi dan surat pengantar yang mereka berikan bukan untuk mengirim tenaga kerja ke luar negeri, tapi untuk membawa mereka (tenaga kerja) ke balai latihan tenaga kerja perusahaan bersangkutan. Apalagi surat itu dikeluarkan atas permintaan pihak perusahaan," kata Djumina.
Dikatakannya, tanggung jawab perusahaan memulangkan para calon TKW itu ke NTT hingga kampung halamannya dianggap sebagai risiko karena pihak perusahaan berspekulasi merekrut para calon tenaga kerja pada saat Menteri Tenaga Kerja mengeluarkan instruksi menghentikan sementara perekrutan calon TKI karena masih mencari bargaining position mengenai TKI antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Malaysia.
"Dalam kasus ini, pihak perusahaan melakukan spekulasi.
Menurut hitungan pihak perusahaan kan mereka merekrut dulu, karena para tenaga kerja ini masih harus berada di penampungan perusahaan dan mengikuti pelatihan selama tiga bulan. Sehingga setelah pelatihan sudah selesai dan pengiriman TKW ke Malaysia dibuka kembali, mereka sudah siap dan tinggal kirim. Ternyata perhitungan pihak perusahaan meleset," kata Djumina.
Wakil Kepala Cabang PT MMJA Kupang, Edy Thalib, yang ditemui Pos Kupang di Jalan Suprapto Oebobo, Jumat (19/2/2010) siang, mengakui bahwa sesuai hasil rapat bersama dengan Dinas Nakertrans NTT dan BP3TKI dan dirinya, diputuskan bahwa para calon TKW itu dipulangkan ke NTT dengan biaya ditanggung pihak perusahaan. "Tapi nanti tetap ditanyakan kepada para calon TKW itu. Bagi yang masih mau menjadi TKW perusahaan bersedia menampung, sedangkan yang tidak mau lagi dan ingin kembali ke kampung halamannya, perusahaan akan memulangkannya," kata Thalib.
Thalib mengatakan, dalam pertemuan itu ia juga mengakui bahwa pihak perusahaan merekrut para calon tenaga kerja karena tidak mengetahui adanya surat dari Menteri Tenaga Kerja yang meminta menghentikan sementara perekrutan tenaga kerja. Terhadap hal tersebut, jelas Thalib, pihak Dinas Nakertrans NTT juga mengakui mereka juga tidak menerima surat tersebut. "Mereka juga mengetahui larangan itu hanya dari omong-omong dan berita," kata Thalib.
Sebelumnya diberitakan, sekitar 300 TKW asal NTT menangis di kantor cabang dan penampungan PT Mitra Makmur Jaya Abadi (MMJA), di Jalan Muara Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Selasa (16/2/2010). Mereka meratap karena ketidakjelasan nasib setelah lebih dari empat bulan harus tinggal di penampungan. (kas)
Enam TKW Ende ke Arab Saudi
ENAM orang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Ende diberangkatkan oleh PT Agesa Asa Jaya Cabang NTT ke Arab Saudi. Sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi, mereka akan mendapat pelatihan bekerja di balai latihan kerja (BLK) milik perusahaan tersebut.
Pada tahun 2009 Agesa Jaya pernah mengirim 10 TKW ke Arab Saudi. Dengan demikian dalam dua tahun terakhir Agesa Jaya telah mengirimkan 16 orang TKW.
Pada acara pelepasan enam orang TKW di Boanawa, Kelurahan Tetandara, Kecamatan Ende Selatan, Kamis (18/2/2010) petang, Kepala Dinas (Kadis) Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Ende, Petrus Poto, SH, mengatakan, enam orang TKW yang diberangkatkan ke Arab Saudi adalah duta bangsa dan juga duta Kabupaten Ende. Sebagai duta bangsa, maka mereka harus bisa menjaga nama baik dan kehormatan bangsa dan daerah di tempat kerja.
Dikatakan Poto, karena keberangkatan enam TKW ini untuk bekerja, maka mereka harus mempersiapkan fisik dan mental secara baik. Tanpa dukungan fisik, mental dan keterampilan yang memadai, keberangkatan ke Arab Saudi tidak banyak memberi manfaat.
Petrus meminta agar para TKW itu bisa menabung jika sudah bekerja. Uang hasil pekerjaan jangan dimanfaatkan untuk berfoya-foya. Dia mengingatkan para TKW jika mengirim uang, sebaiknya melalui bank, bukan menitip di orang atau kenalan. "Kebiasaan tenaga kerja yang ada biasanya menitipkan uang lewat kenalan dan terkadang uang hilang dibawa kenalan. Untuk lebih aman, sebaiknya uang dikirim lewat bank," kata Petrus. (rom)
Pos Kupang 20 Februari 2010 halaman 1