POS KUPANG.COM, KUPANG - Pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) serentak di sembilan kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) 9 Desember 2015 diwarnai pertarungan paket incumbent yang pecah kongsi yakni di Manggarai Barat dan Sumba Timur. Bupati-wakil bupati periode sebelumnya kini berkompetisi dan sama-sama yakin menang.
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Sumba Timur, Drs. Gideon Mbilijora, M.Si-Umbu Lili Pekuwali, ST, MT (GBY-ULP) dengan nomor urut 1 dan dr. Matius Kitu, S.Pb-Pdt. Abraham Litinau, STh (MK-AL) yang maju dengan nomor urut 2, sama-sama optimistis memenangi Pilkada Sumba Timur, Rabu (9/12/2015).
Paket GBY-ULP mengklaim menang dengan perolehan 72 persen suara, sementara Paket MK-AL yakin mendulang 60 persen suara dari total 152.866 pemilih di Kabupaten Sumba Timur yang tersebar di 441 TPS.
Ketua Umum Tim Pemenangan Paket GBY-ULP, Umbu Yadar mengatakan respons masyarakat terhadap paket GBY-ULP sangat bagus sehingga diyakini GBY-ULP akan memenangi Pilkada Sumba Timur. "Posisi kemenangan (GBY-ULP) sekitar 72 sampai 80 persen. Kantong suara hampir merata di 22 kecamatan dan 156 kelurahan dan desa. Kalau satu kecamatan terlepas (kalah) pun tidak terlalu berpengaruh," ujar Umbu Yadar saat dihubungi, Minggu (6/12/2015) sore.
Umbu Yadar mengatakan, ada 22 kecamatan yang menjadi kantong suara GBY-ULP.
Menurut Umbu Yadar, mayoritas masyarakat masih mempercayai GBY untuk memimpin karena sudah tahu dan merasakan hasil kerja yang bagus selama GBY memimpin Sumba Timur. "Masyarakat juga menginginkan agar pak GBY melanjutkan program yang belum selesai dikerjakan. Apalagi dengan masuknya pak Umbu Lili akan semakin baik ke depan," kata Umbu Yadar.
Umbu Yadar mengatakan, kemenangan yang diraih GBY-ULP bukan hasil rekayasa sebagaimana dituduhkan pihak-pihak tertentu. Tapi bukti kecintaan masyarakat kepada GBY-ULP serta kerja keras dari tim pemenangan GBY-ULP tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa.
Klaim kubu GBY-ULP tidak membuat pasangan calon dr. Matius Kitu, S.Pb-Pdt. Abraham Litinau, S.Th (MK-AL) gentar. Paket MK-AL juga optimis memenangi Pilkada Sumba Timur dengan mendulang suara 60 persen. "Kalau menang meyakinkan itu 65-70 persen sehingga tidak ada gugatan. Jadi, kami berharap (menang) di atas 60 persen," tandas Matius Kitu, calon bupati Sumba Timur dari Paket MK-AL saat ditemui di kediamannya, Kamis (3/12/2015) lalu.
MK menyebut kecamatan yang menjadi kantong perolehan suara MK-AL, yaitu Kota Waingapu, Kambera, Umalulu, Pahungo Lodu, Wula Wejelu, Lewa serta kecamatan di wilayah selatan Sumba Timur. "Rata-rata semua wilayah respons masyarakatnya tinggi. Dengan segala cara mau menghambat tapi selalu ada warga yang hadir dalam setiap kampanye kami. Kalau melihat respons masyarakat, kami sangat optimis. Kalau pergi kampanye orang tidak ada, kita sudah tau tidak bisa. Kami merasakan begitu hebat masyarakat mendukung kami," ujar Matius Kitu.
Dijelaskannya, sejak 28 Agustus sampai 5 Desember 2015, MK-AL berkampanye, baik di kota maupun kecamatan sampai ke desa-desa. Meski tidak semua desa terjangkau, namun ada 190-an titik kampanye. "Respons masyarakat makin lama baik dan meningkat. Yang kami lihat kami datang disambut dengan cara masing-masing. Sangat menggembirakan. Masyarakat begitu antusias. Partisipasi masyarakat tinggi. Kalau biaya sendiri, kami tidak kuat. Makan minum, sewa terpal dan kursi. Ada yang semua mereka lakukan masyarakat, bahkan ada sebagian besar," ujarnya.
Dia meyakini, dukungan masyarakat yang tinggi terhadap MK-AL karena masyarakat inginkan perubahan. "MK-AL membawa perubahan bersama masyarakat," ujarnya.
Di Kabupaten Manggarai Barat pada periode lima tahun lalu Agustinus Ch. Dula berpasangan dengan Maxi Gasa. Namun, di Pilkada 9 Desember 2015 ini keduanya berjalan masing-masing. Agustinus Ch Dula kini berduet dengan Maria Geong. Saat kampanye di Lapangan Wae Kesambi Labuan Bajo, Jumat (4/12/2015), pasangan itu meyakini akan keluar sebagai pemenang.
"Bentuk dukungan ini kami sambut dengan suka cita. Kami percaya ini merupakan bentuk dukungan dari hati yang paling dalam," kata calon wakil bupati Maria Geong kepada para pendukungnya.
Maximus Gasa berpasangan dengan Haji Abdul Asis. Menurut Gasa, kalkulasi politik tidak bisa berdasarkan asumsi tetapi berdasarkan dukungan konkrit dan yakin dukungan suara akan diperoleh di sepuluh kecamatan di kabupaten itu.
"Untuk persentase dukungan, kami tidak bisa menyampaikannya secara detail. Tetapi yang jelas sepuluh kecamatan menjadi target dukungan. Saya tidak menerapkan politik asumsi dan target kami tentunya harus menang," kata Maxi.
Salah satu dasar keyakinan akan kemenangan paket itu kata dia, karena Paket Maxi -Asis selama ini diterima di tengah masyarakat Manggarai Barat. "Setiap kali kami ke mana-mana, kami tidak pernah ditolak. Kami juga tidak pernah melakukan mobilisasi masa dari satu tempat ke tampat lain," kata Maxi di kediamannya.
Paket yang Masih Akur
Selain paket yang pecah kongsi, di Pilkada 9 Desember 2015 diikuti paket yang akur sejak periode lalu. Pasangan incumbent yang kembali maju adalah paket MULUS (Marianus Sae-Paulus Soliwoa) Lanjutkan di Kabupaten Ngada dan paket MANDIRI (Marthen Luther Dira Tome dan Nikodemus Rihi Heke) jilid II yang maju bertarung di Kabupaten Sabu Raijua.
Paket MANDIRI jilid II yang maju dari jalur perseorangan atau independen ini merasa yakin akan kembali memimpin Kabupaten Sabu Raijua lima tahun ke depan. "Kami yakin menang 70 persen dalam pilkada 9 Desember 2015 ini," ujar Marthen Dira Tome yang dihubungi Pos Kupang, Minggu (6/12/2015) malam.
Sementara paket MULUS (Marianus Sae-Paulus Soliwoa) optimis menang di seluruh wilayah Kabupaten Ngada karena masyarakat sudah mengenal dan merasakan kerja-kerja paket MULUS selama lima tahun sebelumnya.
Kehadiran paket MULUS lima tahun ke depan ini karena ingin melanjutkan keberhasilan yang telah diraih sebelumnya. Paket MULUS Lanjutkan sudah berkampanye di 151 desa/kelurahan di Kabupaten Ngada.
Sejumlah juru kampanye paket MULUS saat kampanye akbar di lapangan Bouwa, Kamis (3/12/2015) merasa yakin akan meraih suara hingga 90 persen. Untuk meraih kemenangan, paket MULUS sudah membentuk tim kerja mulai dari tingkat kabupaten hingga desa. Tim kerja paket MULUS juga sangat solid berjuang dan berusaha memenangkan paket MULUS tanggal 9 Desember 2015. (aca/ser/jen/pol)
Sumber: Pos Kupang 7 Desember 2015 halaman 1