Jacob Nuwa Wea |
Kabar duka tersebut disampaikan anak kedua Jacob, Andi Gani Nena Wea. "Betul, Papa wafat di Rumah Sakit Gleaneagles Penang, Malaysia, tadi pagi," ujar Andi seperti dikutip Kompas.Com. Jacob mengalami komplikasi sejumlah penyakit sejak beberapa tahun lalu. Jenazah akan diterbangkan ke Jakarta, Minggu (10/4/2016) dan diperkirakan tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 14.35 WIB.
Jacob mengawali karier politiknya bersama PDI Perjuangan sejak partai itu masih bernama PDI. Setelah partai itu terbelah, dia memilih mengikuti Megawati Soekarnoputri. Pria asal Kota Keo, Kabupaten Nagekeo, Flores itu sempat menjabat Ketua Umum KSPSI hingga ditunjuk sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) di masa Presiden Megawati (10 Agustus 2001 -20 Oktober 2004).
Jacob meninggalkan empat orang anak dan enam orang cucu. Jacob meninggal dunia menyusul sang adik, Yoseph Lea Wea yang lebih dulu wafat, Minggu (3/4/2016) lalu.
Jacob Nuwa Wea dikenal luas sebagai politisi pemberani. Berani membela kebenaran dan keadilan. Keberpihakannya pada kepentingan publik tegas dan konkret. Ketua DPD PDIP NTT yang juga Gubernur daerah ini, Drs. Frans Lebu Raya menyebut Jacob Nuwa Wea sebagai tokoh pemberani yang mengharumkan nama NTT.
"Sebagai gubernur, pribadi dan keluarga saya turut berdukacita atas meninggalnya Bapak Jacob Nua Wea dan mendoakan arwahnya diterima di sisi Tuhan. Saya dan seluruh masyarakat NTT merasa kehilangan seorang tokoh nasional asal NTT," kata Lebu Raya di Kupang, Sabtu (9/4/2016) malam.
Menurut Lebu Raya, dalam tugasnya sebagai Menteri Nakertras pada masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri, Jacob telah menunjukkan kerja kerasnya bangsa ini dan NTT. "Saat itu beliau keliling ke mana-mana ke seluruh pelosok nusantara. Beliau juga seorang kader PDIP di tingkat nasional. Bahkan beliau jatuh sakit saat melaksanakan tugasnya sebagai kader PDIP. Saat itu beliau sedang berjuang untuk Pilkada di Sulawesi Selatan dan sakit. Mari kita ikuti jejak beliau kerja keras membangun daerah NTT agar maju," demikian Lebu Raya.
Politisi Petarung
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTT, Anwar Pua Geno menilai almarhum Jacob Nuwa Wea adalah aktivis sosial dan politisi petarung. "Pak Jakob adalah putra terbaik NTT kelahiran Nagekeo, Flores. Beliau pekerja keras, aktivis dan politisi petarung yang berjuang jelas demi perbaikan nasib para buruh. Beliau adalah figur yang blak-blakan dan meledak-ledak tetapi baik hati dan memiliki semangat melayani. Selamat jalan Pak Jacob, terima kasih atas karya bakti dan pengabdianmu kepada Ibu Pertiwi selama masih hidup," ujar Pua Geno, Sabtu (9/4/2016).
Atas nama pimpinan dan anggota DPRD NTT, Anwar Pua Geno mengucapkan turut berduka atas meninggalnya mantan Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi era Presiden Megawati tersebut. "Beliau adalah putra Indonesia dan putra NTT yang ikut memberi warna terhadap kebijakan bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi," kata Anwar.
Sekretaris DPD PDIP NTT, Nelson Matara mengatakan, Jacob adalah figur pemberani dan tegas." Sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata keberanian beliau. Kami kehillangan figur pemberani. Sosok Pak Jacob sama seperti Menteri Susi Pudjiastuti saat ini," kata Nelson.
Kesaksian tentang keberanian dan keperpihakan Jacob Nuwa Wea terhadap kepentingan publik juga disampaikan tokoh senior PDIP NTT, Drs. Kristo Blasin. "Beliau berani pertaruhkan nyawa demi membela partai (PDIP). Membela kebenaran dan keadilan. Kita kehilangan seorang tokoh yang luar biasa," kata Kristo, Sabtu (9/4/2016) malam.
Kristo mengenal baik sosok Jacob Nuwa Wea. "Saya pernah bersama beliau saat kampanye presiden di NTT. Kami keliling ke berbagai daerah. Beliau secara fisik kelihatan sangar atau keras, tapi sesungguhnya hatinya baik dan bersahabat dengan siapa saja," katanya. Kristo Blasin menambahkan, saat menjabat Menteri Tenaga Kerja, Jacob Nuwa Wea melaksanakan tugasnya dengan baik dan dia tercatat sebagai seorang menteri yang berhasil. (yel/yon/osi)
Pembela Para Pekerja
JACOB Nuwa Wea sejak usia muda memiliki perhatian khusus terhadap nasib para pekerja (buruh) di Indonesia. Setelah menyelesaikan SPMA di Mataram, Jacob memilih masuk Akademi Ilmu Perburuhan Jakarta pada tahun 1978.
Kalau melihat nasib pekerja teraniaya, Jacob bangkit dengan penuh keberanian memperjuangkan nasib mereka. Sebagai Ketua DPP Konfederasi SPSI Jacob Nuwa Wea bersuara keras di berbagai forum memperjuangkan nasib pekerja di Indonesia. Dia bahkan memimpin dan ikut berunjuk rasa ketika hak-hak para pekerja diabaikan pengusaha.
Nama Jacob Nuwa Wea mulai berkibar tatkala terjadi kisruh di dalam tubuh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di zaman Orde Baru. Kisruh tersebut kemudian melahirkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dipimpin Megawati Soekarnoputri.
Kapasitas Jacob sebagai kader PDIP mengantarkan dia terpilih sebagai anggota DPR hasil Pemilu 1999. Tugasnya sebagai wakil rakyat hanya berjalan kurang lebih dua tahun. Pada tahun 2001 mantan Wakil Ketua DPD PDIP DKI Jakarta tersebut dipercayakan Presiden Megawati menduduki kursi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans).
Banyak kalangan pesimistis ketika Jacob Nuwa Wea ditunjuk menjabat Menakertrans tahun 2001. Penunjukan Jacob saat itu disebut sebagai aksi 'balas jasa' Megawati terhadap pria kelahiran Flores tersebut. Sejarah kemudian mencatat Jacob Nuwa Wea melaksanakan tugasnya dengan baik. Pengalamannya memperjuangkan nasib buruh sejak usia muda merupakan modal utama.
Saat menjabat menteri Jacob mewariskan tiga hal ini yaitu meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya, menegakkan supremasi hukum dengan melahirkan UU Pembinaan dan Perlindungan Ketenagakerjaan serta UU Penyelesaian Perselisihan Industrial. Dia juga fokus pada program transmigrasi dan pemulangan pengungsi ke daerah asal masing-masing. (berbagai sumber)
Menteri yang Populer
"PAK Jacob Nuwa Wea merupakan menteri yang populer pada saat itu. Perhatiannya terhadap rakyat kecil sangat besar dengan membuka peluang kerja. Di NTT banyak sekali peluang yang diberikan terhadap kelompok usia kerja," kata mantan Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon L Foenay,M.Si di Kupang, Sabtu (9/4/2016).
Menurut Esthon, Jacob adalah sosok menteri yang energik dan pemberani. Komitmennya membangun daerah ini sangat nyata. "NTT sangat kehilangan figur pemimpin nasional," katanya.
Mantan Bupati Alor, Ir. Ans Takalapeta juga mengatakan, Jacob Nuwa Wea banyak membantu masyarakat NTT. Khusus di Alor saat itu mendapat bantuan perumahan 450 unit. "Sewaktu beliau menjadi menteri saya dan Ketua DPRD Alor, John Blegur bertemu beliau di Jakarta. Waktu sekitar tahun 2002-2003," kata Ans Takalapeta.
Dia menjelaskan, protokol Kemenakertrans hanya memberi waktu bertemu menteri selama 15 menit. "Saat itu saya bawa foto-foto hasil pembangunan rumah di Alor. Beliau senang dan waktu kami bertemu ternyata lebih dari 15 menit. Bahkan beliau meminta stafnya buat kopi untuk kami bertiga minum," kenang Ans.
Menurut Ans, Jacob Nuwa Wea saat itu memanggil para direktur dan diperkenalkan kepadanya. "Di hadapan para direktur pak Nuwa Wea bilang ini Bupati Alor jadi kalau beliau datang tolong bantu," ujar Ans.
Besarnya perhatian Jacob Nuwa Wea terhadap NTT juga diungkapkan politisi Partai Golkar yang juga mantan Ketua DPRD Provinsi NTT, Drs. Ibrahim A Medah. Medah mengatakan, Jacob sewaktu menjabat Menakertrans pernah membantu masyarakat Kabupaten Kupang 300 ekor sapi Brahman asal Australia.
"Saya ingat betul bantuan beliau. Selain sapi, beliau memberi bantuan di bidang lain terutama tenaga kerja. Kami sangat berterima kasih atas perhatiannya bagi pembangunan daerah ini," katanya.
Menurut mantan Bupati Kupang tersebut, jasa Jacob Nuwa Wea tidak akan dilupakan masyarakat NTT. Besar harapan muncul figur muda yang melanjutkan cita-cita dan perjuangan yang sudah ditanamkan Jacob Nuwa Wea.
Sektetaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Aloysius Min,M.M merasa bangga dengan sosok Jacob Nuwa Wea. "Salah satu program beliau saat itu adalah memberi kesempatan seluas-luasnya kepada warga NTT ikut program transmigrasi ke Kalimantan," ujar Aloysius Min. (yel)
Biofile
Nama: Jacob Nuwawea
Lahir: Kota Keo, Nagekeo Flores, 14 April 1944
Meninggal: Penang, 9 April 2016
Istri : Angelina Julia Ani Amiasih
Anak: Empat Orang
Cucu: Enam Orang
Pendidikan
Sekolah Rakyat di Flores
Sekolah Menengah Pertama di Ende
Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Mataram
Akademi Ilmu Perburuhan Jakarta (1978)
Karier
Ketua Cabang PNI Pasar Rebo, Jakarta Timur (1971)
Wakil Ketua DPC PDI Jakarta Timur (1981-1988)
Wakil Ketua DPD PDIP DKI Jakarta
Anggota Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Pusat (P4P)
Ketua DPP Konfederasi SPSI
Anggota Komisi VI DPR RI periode (1999-2004)
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2001 -2004)
Pengalaman Kerja
Karyawan PT Indomilk
Manajer Umum dan Personalia PT Cipta Panel Utama dan PT Bumi Mandiri Puspatama
Wakil Presiden Direktur PT Lor Iuto Sereve.
Sumber: Pos Kupang edisi Minggu 10 April 2016 halaman 1