Inilah Hasil Pilkada Kota Kupang 2017

ilustrasi
KUPANG, PK -Walikota Kupang terpilih, Dr.Jefri Riwu Kore, M.M,M.H dan Wakil Walikota Kupang terpilih,  dr. Hermanus Man (FirManmu) optimistis segera  mengakhiri polemik pengelolaan PDAM dengan Pemerintah Kabupaten Kupang.

Untuk itu,  langkah awal Jefri adalah melobi Bupati Kupang, Ayub Titu Eki untuk membicarakan pengelolaan PDAM Kabupaten Kupang di Kota Kupang. Jefri menyampaikan hal ini saat ditemui Pos Kupang seusai mengikuti pawai bersama pendukungnya setelah rapat terbuka pleno KPU Kota Kupang  dengan agenda penetapan pasangan calon walikota dan wakil walikota Kupang terpilih, Kamis (16/3/2017). Pleno berlangsung di Grand Mutiara, Jalan Timor Raya, Kota Kupang.

Jefri mengatakan, ia dan Herman Man akan membicarakan langkah strategis yang akan dilakukan setelah pelantikan nanti. "Kami punya niat yang sungguh-sungguh untuk memberikan pelayanan air bersih bagi masyarakat Kota Kupang. Langkah awal yang kami lakukan bertemu Bupati Kupang, Ayub Titu Eki," kata Jefri.

Ia menjelaskan, pertemuan dengan Bupati Kupang dalam rangka penyelesaian masalah PDAM Kabupaten Kupang, terutama pengelolaan.  "Kita tidak akan ambil alih, tetapi cari solusi terbaik sehingga pelayanan air bersih kepada warga Kota Kupang bisa optimal. Kita juga tempuh solusi itu tanpa orientasi bisnis," tegas Jefri.

Ia menyatakan, Pemkot Kupang akan mengedepankan solusi orientasi pelayanan sehingga dengan Pemkab Kupang bisa tempuh kerja sama. "Kita juga mencari sumber-sumber mata air baku atau air tanah. Kerja sama dengan pihak lain dalam membantu penyediaan air bersih di Kota Kupang," ujarnya.

Ikhwal  pembenahan birokrasi, Jefri mengatakan, hal itu mutlak dilakukan demi  pemerintahan yang bersih. "Pejabat-pejabat kita usahakan ada uji kelayakan dan kepatutan serta melihat kompetensi di bidang masing-masing. Kita fokus pada bidang pengelolaan keuangan daerah karena pengelolaan keuangan daerah adalah kunci mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK," katanya.

Dalam sambutannya pada rapat pleno, Jefri mengatakan,  penetapan ini  merupakan langkah awal dalam merajut kembali persaudaraan dengan seluruh elemen masyarakat Kota Kupang, yang sempat retak akibat proses demokrasi. Menurut Jefri, pesta demokrasi telah usai dan semua elemen masyarakat Kota Kupang yang sempat retak persaudaraan akibat perbedaan pilihan politik harus merajut kembali tali persaudaraan.
"Demokrasi itu harus terus kita bina dan bangun bersama dalam bingkai kebersamaan. Kita harus bisa merangkul semua," ujarnya. Jefri meminta maaf kepada semua pihak apabila selama proses pilkada ada hal yang tidak berkenan di hati.

Harapan Warga Kupang
Warga Kota Kupang mengharapkan Walikota Kupang terpilih, Dr. Jefri Riwu Kore dan Wakil Walikota terpilih, dr. Hermanus Man (FirManmu) menyelesaikan masalah air bersih. Hal lain yang harus menjadi perhatian adalah penataan birokrasi harus profesional dan tidak boleh ada sistem balas jasa tim sukses pada pilkada lalu.

Harapan itu disampaikan Hendrikus Aran, Agustina Lado, Siprianus Tade, Yonatan, Tony Kalake, Oktovianis T, Agustina Afliana, Katharina Rini yang dihubungi Kamis (16/3/2017).

Hendrikus mengatakan, agenda pertama yang harus diselesaikan FirManmu adalah mengatasi masalah PDAM.  Untuk itu, FirManmu harus membangun komunikasi yang baik dengan Bupati Kupang, Ayub Titu Eki. "Kalau PDAM itu sudah selesai, saya yakin pembangunan bidang lainnya akan lancar," kata Hendrikus.

Dalam menata birokasi, Hendrikus harapkan FirManmu jangan lagi menggunakan pola lama yaitu balas jasa terhadap tim sukses."Jangan karena si A dukung pada pilkada lalu mulai gunakan pola balas jasa. Paket FirManmu harus jalankan apa yang sudah disampaikan pada saat kampanye," harapnya.

Agustina Lado mengharapkan walikota terpilih menata pembangunan lebih baik lagi, terutama pelayanan publik seperti listrik, air dan jalan. Siprianus Tade mengatakan, warga Kota Kupang sedang menunggu realisasi janji kampanye FirManmu.

Warga lainnya, Yonatan mengatakan, persoalan yang belum tuntas pada masa pemerintahan sebelumnya adalah air bersih. Ini harus menjadi prioritas walikota terpilih. Tony Kalake, warga Oebufu berharap agar  pemerintahan baru nanti memerhatikan jalan. Masih banyak jalan yang berlubang. "Kelihatannya sepele tapi berdampak besar, apalagi jalan yang berlubang ada genangan air, ketika orang lewat dan masuk genangan air  bisa mengalami kecelakaan," katanya.

Oktovianis T, Warga Fatukoa, mengharapkan pemerintahan Jefri Riwu Kore dan Herman Man memperhatikan daerah pinggiran seperti Kelurahan Fatukoa (Kecamatan Maulafa) dan Kelurahan Naioni (Kecamatan Alak).  "Kami merasa dianaktirikan. Jika dibandingkan dengan wilayah lainnya, Fatukoa dan Naioni masih terbelakang dari aspek pembangunan. Salah satu kesulitan yang dirasakan masyarakat Fatukoa dan Naioni adalah transportasi. Tidak ada angkutan umum resmi yang melayani masyarakat di wilayah tersebut," kata Oktovianis.

Untuk diketahui sekitar 90 persen warga Fatukoa dan Naoni adalah petani. Jangankan untuk bepergian, menjual hasil pertanian dan perkebunan ke Kota Kupang rasanya sulit karena ketiadaan angkutan umum. Agustina Afliana, warga Kelurahan Oetete, mengharapkan, FirManmu memperhatikan drainase di Oetete. Sebab, saat musim  hujan, Oetete jadi daerah langganan banjir. "Kami menanti gebrakan walikota dan wakil walikota terpilih," ujarnya.

Katharina Rini, warga Kelurahan Penkase Oeleta,  mengharapkan pemerintahan baru nanti harus lebih memperhatikan daerah pinggiran Kota Kupang yang selama ini terkesan diabaikan. Perkembangan pembangunannya lambat. Angkutan umum tidak ada sehingga warga lebih menggunakan ojek. Menurut dia, terjadi disparitas pembangunan antar kelurahan yang mencolok. Ada kelurahan yang maju dan berkembamg sekali, sementara ada yang lambat. Apsek infrastuktur air bersih, jalan dan drainase harus diperhatikan. Rini mengatakan, di Penkase Oeleta dan sebagian besar wilayah Alak, tidak ada drainase. Tidak heran kalau musim hujan terjadi banjir dan genangan air. "Saya percaya walikota dan wakil walikota terpilih bisa menata kota ke arah lebih baik," ujarnya. (yel/yon/yen/aca)


Kawal Selama Lima Tahun

PARTAI koalisi pengusung dan pendukung pasangan calon Walikota Kupang dan Wakil Walikota Kupang terpilih, Dr. Jefri Riwu Kore dan dr. Hermanus Man (FirManmu)  bertekad mengawal kinerja FirManmu selama lima tahun memimpin Kota Kupang. Pengawalan terutama menyangkut visi, misi dan program kerja.

Hal ini disampaikan Ketua Koalisi Perubahan untuk Kota Kupang, Feliks Dando, SE ketika ditemui di Posko Paket FirManmu, Kamis (16/3/2017). "Kami minta hanya satu, apa yang dijanjikan kepada warga Kota Kupang  harus ditepati. Harus berani jujur terhadap rakyat," kata Feliks Dando.

Dijelaskannya, semboyan berani jujur untuk rakyat yang digaungkan FirManmu selama kampanye diharapkan tidak menjadi slogan semata. "Jadi kami akan kawal, mulai setelah pelantikan sampai akhir masa jabatan. Kalau salah akan kami tegur,"  katanya. Feliks  juga meminta masyarakat Kota Kupang mengawal pemerintahan Jefri-Herman selama lima tahun.

Dalam pleno penetapan, Kamis (16/3/2017),   Ketua KPU Kota Kupang, Marianus Minggo mengatakan pihaknya akan menyerahkan berita acara kepada Pemkot Kupang, DPRD Kota Kupang, Panwaslih Kota Kupang dan pasangan calon terpilih. "Khusus DPRD Kota Kupang, dokumen ini sebagai salah satu dokumen untuk mengajukan, mengesahkan pengangkatan dan pemberhetian walikota dan wakil walikota Kupang," ujarnya.

"Kami berterima kasih karena dua paslon sudah sama-sama menenangkan hati rakyat. Walau paslon nomor urut satu (FirManmu) menang, namun kedua paslon cukup sportif serta mengangkat martabat warga Kota Kupang," kata Marianus lagi.

Marianus memberi apresiasi kepada  paslon nomor urut dua, Jonas Salean-Nikolaus Frans atau populer dengan Paket Sahabat yang mengakui kemenangan paslon nomor urut satu serta menjaga kondisi aman selama pilkada. "Kedua paslon ini menunjukkan hal yang baik bagi masyarakat Kota Kupang dan akan  jadi contoh bagi  pilkada daerah lain di NTT,"ujarnya.

Saat pleno Marianus menyebutkan,  perolehan suara paslon nomor urut 1 sebanyak  87.160 dan paslon nomor urut 2 mendulang suara 77.745 suara. Jumlah suara  sah kedua paslon sebanyak 164.905. Pleno dipimpin  Marianus Minggo didampingi empat komisioner KPU lainnya, Deki Balo, Maria Seto Sare, Lodowyk Fredrik dan Daniel B. Ratu. Hadir Forkompimda Kota Kupang, Ketua Panwaslih Kota Kupang, Germanus Atawuwur dan anggota, pimpinan dan pengurus  parpol koalisi  pengusung dan pendukung Paket FirManmu, PPK, PPS dan undangan lainnya.

Seusai penetapan, massa pendukung FirManmu melakukan arak-arakan bersama Jefri-Herman mulai dari depan Grand Mutiara, Ina Boi, Patung Kirab, Bundaran PU, TDM-Oebufu-Oepura-Halte kembali Jalan Timor Raya hingga Oesapa dan kembali ke Posko FirManmu. 

Merangkul Semua
Wakil Ketua DPRD Kota Kupang, Kris Baitanu meminta kepada walikota dan wakil walikota terpilih jangan mencerai-beraikan warga Kota Kupang karena perbedaan pilihan politik saat pilkada. Kini saatnya merangkul semua.  "Kami minta supaya pemerintahan baru ini tidak cerai-beraikan masyarakat Kota Kupang, tetapi rangkulan semua agar bersatu membangun Kota Kupang," kata Baitanu.

Menurut Baitanu, proses demokrasi melalui pilkada telah selesai, sehingga tiba saatnya merangkul semua elemen masyarakat sehingga bisa berkontribusi dalam pembangunan lima tahun ke depan. "Saya juga minta supaya pak walikota dan wakil walikota terpilih jangan sakiti masyarakat. Pilkada sudah selesai sekarang kita bersama merajut persaudaraan untuk membangun Kota Kupang," ujarnya.

Wakil Walikota Kupang, dr. Hermanus Man mewakili Pemkot Kupang pada kesempatan itu  mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Kupang yang sudah mengikuti pesta demokrasi dengan damai.

"Memang saya  sulit menempatkan posisi saat ini, karena selain sebagai wakil walikota juga saya sebagai wakil walikota terpilih. Saya meminta maaf karena Pak Walikota tidak hadir sebab beloau menjalankan suatu tugas yang tidak bisa ditinggalkan," kata Herman.
Dikatakannya, ada beberapa masalah yang ditemukan saat pilkada antara lain, Daftar Pemilih Tambahan (DPT) sebanyak 5.408. "Ini tanggung jawab bagi pemerintah ke depan, sehingga dalam 100 hari pertama kami akan fokus di Dispenduk dan berkoordinasi dengan KPU Kota Kupang agar hak warga Kota Kupang dalam demokrasi jangan diabaikan. Ke depan ada pilgub, pileg dan pilpres sehingga diharapkan kondisi itu jangan terjadi lagi," katanya. (yel)


Perolehan Suara Pilkada Kota Kupang
1. FIRMANMU (Jefri Riwu Kore- Herman Man): 87.160
2. SAHABAT (Jonas Salean - Nikolaus Frans)     : 77.745
Jumlah Suara Sah: 164.905

Sumber: Pos Kupang, 17 Maret 2017 hal 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes