Damyan Godho |
"Sebagai seorang wartawan senior, pendiri harian Pos Kupang, Om Damy telah melahirkan banyak wartawan muda yang berkompeten. Di samping itu, sebagai seorang tokoh umat. Damyan Godho telah mewariskan kepada umat Taman Ziarah Yesus Maria Oebelo," ucap Uskup Turang dalam khotbahnya.
"Setiap kali kita berkunjung ke Taman Ziarah Oebelo, kita bertemu dengan dia secara rohani. Itu yang dia berikan untuk pengembangan hidup iman supaya kita belajar," tambahnya.
Uskup Turang mengatakan, semasa hidupnya Om Damy telah melakukan apa yang Yesus minta, yakni berbuat yang baik dan benar. Mantan wartawan harian Kompas juga memberikan kegembiraan untuk semua orang dalam keseluruhan karya baktinya selama hidup di dunia.
"Kepergian Om Damy adalah suatu kehilangan. Akan tetapi sesungguhnya, kita tidak pernah alami kehilangan karena itu bagian dari hidup kita. Sekarang yang dia bawa adalah perbuatan baiknya. Hanya perbuatan baik yang bisa kita negosiasikan dengan Tuhan. Yang paling penting itu adalah kebaikan," ujar Uskup Turang.
Uskup Turang mengucapkan turut berbelasungkawa kepada keluarga dan sahabat kenalan yang ditinggalkan.
Misa requiem diikuti ratusan kerabat kenalan, termasuk Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi. Selain Uskup Turang, misa dihadiri sepuluh imam konselebrantes di antaranya RD Gerardus Duka, RD Simon Tamelab, RD Dus Bone, dan RD Sipri Senda.
Jenazah Damyan Godho dibawa dari rumah duka di Jl Fetor Funay menuju Gereja Paroki St. Fransiskus Asisi, BTN Kolhua. Sebelum pelepasan jenazah, keluarga mengadakan ritual adat singkat dan doa bersama.
Jenazah tiba di gereja tepat pukul 18.00 Wita dan langsung disambut dengan bunyi lonceng doa Angelus selama beberapa menit. Di gereja paroki, jenazah pendiri Surat Kabar Harian (SKH) Pos Kupang ini diterima Pastor Paroki St. Fransiskus Asisi, RD Simon Tamelab dan RD Longginus Bone.
Jenazah disemayamkan semalam di gereja, selanjutnya dilaksanakan pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Damai Fatukoa Kupang, Kamis (31/1/2019). Upacara pemakaman dimulai pukul 10.00 Wita.
Pada Rabu (30/1/2019) pagi, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat melayat jenazah Damyan Godho di rumah duka. Gubernur memberikan peneguhan kepada istri dan anak-anak almarhum. Gubernur cukup lama berada di rumah duka.
Sahabat almarhum, Adrianus Ceme mengatakan, Om Damy merupakan seorang motivator, tokoh inspirasi yang sangat vokal tetapi tetap rendah hati.
Adrianus mengatakan selain dikenal sebagai jurnalis senior, Om Damy juga adalah tokoh umat katolik.
Semasa hidupnya, ia pernah menjabat sebagai Penasihat Dewan Pastoral Paroki St Fransiskus Asisi, Ketua Panitia Percepatan Pembangunan Gereja paroki dan Ketua DPP Taman Ziarah Yesus Maria Yoseph Oebelo Kabupaten Kupang.
Sementara itu tokoh perempuan NTT, Emilia Nomleni mengatakan, Damyan Godho merupakan orang yang sangat ramah dan banyak ide. "Beberapa kali kita bertemu meskipun tidak dalam diskusi yang besar, tapi itu sudah menggambarkan sosok Om Damy," katanya saat ditemui di rumah duka. (ll)
Sumber: Pos Kupang 31 Januari 2019 hal 1