Hakimi yang Tidak Menghakimi

Kylian Mbappe dan Achraf Hakimi

Catatan Dion DB Putra

TRIBUNLOMBOK.COM - Kejuaraan sepak bola  Piala Dunia 2022 tak lama lagi usai. 

Tuan, puan dan beta  tinggal menanti siapa kampiun dari pesta bola terakbar sejagat edisi ke-22 yang bergulir hampir sebulan penuh sejak 20  November 2022. 

Prancis atau Argentina? Minggu malam larut 18 Desember 2022 dunia akan tahu siapa juaranya.

Satu hal pasti Qatar 2022 telah membuat dunia jatuh hati. Betapa Piala Dunia bukan semata soal kompetisi menuju yang terbaik. Bukan cuma rivalitas, kawan lawan, pahlawan pecundang,  atau menang kalah. 

Qatar 2022 yang segera berlalu mewariskan pesona olahraga sejak abad lalu yaitu respek, kerendahan hati serta kesadaraan bahwa kompetisi tidak boleh mengubur persaudaraan.

Di tengah kerasnya rivalitas antar tim peserta Piala Dunia 2022, tersembul elok sejumlah aksi bersahabat antar pesepak bola. Mereka saling mendukung, menghibur, dan membangkitkan semangat bagi yang tumbang.

Piala Dunia bukan panggung saling menghujat atau menghakimi sebagaiman riuh rendah suara para idola tim yang berseliweran liar di jagat maya. 

Tim nasional Kroasia yang underdog ternyata tampil gagah perkasa menumbangkan  pemegang lima bintang, Brasil, di babak perempat final Piala Dunia 2022.

Dalam pertandingan menguras emosi di Stadion Kota Pendidikan, Al-Rayyan, Qatar, Jumat malam 9 Desember 2022, Kroasia menang 4-2 atas Brasil lewat adu penalti.

Drama adu sepak 12 pas menjadi pilihan setelah kedua tim berbagi skor 1-1 selama pertandingan 120 menit.

Brasil tersingkir, Neymar dan kawan-kawan meringis pedih. Tarian jogo bonito  kalah adu penalti. Sakit!

Dewi fortuna malam itu memihak para algojo Kroasia yang lebih garang terutama Dominik Livakovic yang begitu piawai di bawah mistar gawang. 

Setelah pertandingan berakhir, kapten timnas Kroasia Luka Modric tidak semata larut dalam selebrasi kemenangan bersama rekan-rekannya.

Gelandang elegan ini justru memberi semangat kepada para pemain Brasil. Dia memeluk sejumlah pemain tim Samba, membisikkan kata-kata meneguhkan hati.

Fotografer kantor berita AFP, Jewel Samad mengabadikan satu di antara momen manis tersebut.

Luka Modric menghampiri pemain muda Brasil,  Antony yang terduduk lesu di tengah lapangan setelah Selecao  tersingkir di babak perempat final lewat adu penalti.

Tak lama kemudian Antony bangkit berdiri. Menebarkan senyum kecil. Mengucapkan terima kasih kepada Luka Modric. 

"Saya sudah biasa merasakan kekalahan di lapangan sepak bola. Saya tahu bagaimana perasaan para pemain Brasil malam itu," kata Modric.

Menghibur CR7

Seorang di antara pemain bintang yang terang-terangan menangis di Piala Dunia 2022 adalah Cristiano Ronaldo.

Pemain timnas Portugal berjuluk CR7 tersebut menitikkan air mata lantaran Portugal menyerah kalah 0-1 melawan tim tak ternama dari Afrika, Maroko di babak perempat final Piala Dunia 2022.

Sikap menawan hati diperlihatkan dua pemain Maroko,  Achraf Dari  dan Jawad El Yamiq seusai laga di Stadion  Al Thumama, Doha, Qatar, Sabtu malam 10 Desember 2022.

Sesaat setelah wasit meniup peluit panjang,  Achraf Dari  dan Jawad El Yamiq langsung  menghibur Cristiano Ronaldo yang terkubur impiannya meraih trofi Piala Dunia 2022. 

Portugal yang sebelumnya menang telak atas Swiss, tak berdaya menghadapi tembok kokoh Maroko. Langkah Portugal berakhir di babak delapan besar.

Begitulah sepak bola, sebuah cermin bening tentang kehidupan manusia. Ada saat menjulang langit, ada pula waktunya merayap. Roda berputar. Menang dan kalah. 

Empat hari setelah pesta kemenangan atas Portugal, Maroko keok. Tim kejutan dari Afrika tersebut menyerah 0-2 atas juara bertahan Prancis dalam laga semifinal di Stadion Al-Bayt, Al Khor, Qatar, Rabu 14 Desember 2022.

 Sikap simpati kembali berserakan  di Al-Bayt. Pemain lincah Prancis, Antoine Griezmann  menghibur bek Maroko, Achraf Hakimi seusai pertandingan. 

Pada saat yang sama rekannya  Jules Kounde meneguhkan hati pemain Maroko, Abde Ezzalzouli.

Momen lebih mengharu biru  terjadi antara dua sahabat di klub Paris Saint German, Kylian Mbappe (Prancis) dan Achraf Hakimi (Maroko).

Keduanya harus berseteru ketika Prancis berhadapan dengan Maroko di semifinal Piala Dunia 2022.

Prancis keluar jadi pemenang dan memastikan tiket final Piala Dunia 2022 melawan Argentia.  Sedangkan Hakimi  dan rekan-rekannya berjuang meraih  posisi ketiga melawan Kroasia 17 Desember 2022.

Setelah pertandingan di Al-Bayt,  Kylian Mbappe dan Achraf Hakimi tampak cukup lama berinteraksi. Keduanya memang berteman karib. 

Kylian Mbappe menghibur Hakimi yang ikut memberi kontribusi  besar demi kiprah gemilang Maroko di Qatar 2022.  

Demikian pula  Hakimi tak mengeluarkan sepatah kata pun yang mengakimi sobatnya Kylian Mbappe. Padahal  Mbappe jelas mempermalukan serta mengubur mimpi Maroko melangkah ke final.

Dia justru memuji pemain berusia 23 tahun tersebut.  Salut  atas aksi luar biasa Mbappe  mengobrak-abrik area penalti Maroko demi membuka ruang tercipta gol kedua Prancis pada menit ke-79 dari kaki Randal Kolo Muani.

Selain di lapangan hijau, Kylian Mbappe juga menghibur Hakimi via postingan di Twitter.  "Jangan sedih kawan, semua orang bangga dengan pencapaianmu, kalian bikin sejarah," tulis Mbappe.

Bersama narasi apik  tersebut, Kylian Mbappe mengunggah foto dirinya dirangkul Achraf Hakimi.  Unggahan Mbappe viral. Simpati dan respek mengalir.

Sepak bola adalah olahraga terpopuler sejagat. Miliaran orang dari seluruh penjuru bumi mengikuti pertandingan, rivalitas, gaya hidup pemain serta apa saja  yang berhubungan dengan sepak bola.

Sikap Luka Modric, Achraf Dari, Jawad El Yamiq, Antoine Griezmann, Jules Kounde dan  Kylian Mbappe adalah contoh nyata indahnya persaudaraan sepak bola.

Mereka  memberi pesan kuat bahwa pertarungan hanya berlangsung selama 90 atau 120 menit. 

Sesudah itu yang menang tak mesti congkak dan jemawa. Justru tugas pemenang meneguhkan dan menghibur yang kalah. 

Di sanalah letak makna sportivitas. Perwujudan fair play.  Hanya dengan sikap demikian dunia bola jauh dari tragedi memilukan hati seperti prahara Stadion Kanjuruhan Malang yang menelan korban nyawa lebih dari 130-an orang.

Sejak laga perdana Piala Dunia 2022 antara tuan rumah  Qatar melawan Ekuador 20 November 2022, rivalitas antar negara peserta memuncak. Panas sampai ke ubun-ubun.

Tidak sedikit pemain yang menerima hukuman  kartu kuning dan kartu merah dari wasit karena melanggar.

Sampai  babak semifinal tercatat  211 kartu kuning dan 4 kartu merah dikeluarkan wasit. Timnas Arab Saudi merupakan  kontestan FIFA World Cup 2022 terbanyak menerima kartu kuning, 14 kartu kuning. Disusul Argentina dan Serbia menerima 12 kartu kuning.

Hingga babak semifinal telah tercipta 163 gol.  Kylian Mbappe (Prancis) dan Lionel Messi (Argentina) berada di puncak daftar top skor dengan koleksi  lima gol. 

Berikutnya Olivier Giroud dari  Prancis  yang mengoleksi 4 gol. Dari sisi produktivitas, timnas Inggris dan Prancis menempati posisi tertinggi dengan mencetak 13 gol disusul Argentina yang mencetak 12 gol.

Gol, pelanggaran, kartu kuning, dan kartu merah merupakan indikator ketatnya pertarungan di ajang Piala Dunia. Setiap tim berjuang saling melumpuhkan  dengan mencetak gol ke gawang lawan sebanyak mungkin.

Cukup sering seorang pemain terpaksa menjegal  lawan agar dia gagal mencetak gol. Sepak bola memang bukan cabang olahraga lemah gemulai. 

Bola merupakan olahraga keras. Butuh daya tahan tubuh tangguh dan mental baja. Kemenangan hanya bisa Anda raih lewat perasan keringat dan air mata.

Namun, di antara kerasnya persaingan, sikap memikat  hati seperti diperlihatkan Modric, Mbappe, dan Jawad El Yamiq, sungguh memulihkan luka batin.

Toh manusia laksana debu yang suatu saat akan lenyap. Kembali ke haribaan sang khalik. Jadi untuk apa memendam amarah, bermusuhan dan dengki?  (*)

Sumber: Tribun Lombok


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes