Fans Maroko di Qatar 2022 |
Catatan Dion DB Putra
TRIBUNLOMBOK.COM - Untung ada Maroko. Kalau tidak, Qatar 2022 terasa hambar saja bukan?
Maklumlah, dari delapan tim yang sudah memastikan diri lolos ke babak perempat final Piala Dunia 2022, hanya Maroko anak pendatang baru.
Pasukan Afrika itu terbukti masih bertahan di negeri para emir setelah menyingkirkan mereka yang dipandang lebih perkasa dan hebat.
Korban Maroko teranyar adalah tetangganya Spanyol, negara sepak bola dengan liga terbaik dunia.
Tujuh tim lainnya sarat reputasi dan prestasi. Zona Eropa dominan dengan lima wakil. Dua dari Amerika Selatan. Afrika terkepung di antara dua sumbu bola dunia.
Seandainya Spanyol lolos ke babak delapan besar, maka kisah Piala Dunia 2022 sesungguhnya telah berakhir. Tak ada kejutan lagi. Sensasinya menipis.
Toh di sana telah bertengger gagah tim Oranye Belanda, tim juara tanpa mahkota yang penampilannya lazim memikat hati. Mereka runner-up 1974, 1978 dan 2010.
Argentina pemegang dua bintang, juara 1978 dan 1986. Prancis, sang juara bertahan 2018 dan kampiun 1998. Inggris jawara 1966, tim dari kompetisi bola paling glamour dan hebat sejagat raya. Skuat The Three Lions 2022 sedang bagus-bagusnya.
Krosia bukanlah yang terkecil di antara gema gaung Piala Dunia. Luka Modric dkk runner-up di Rusia empat tahun silam.
Pasukan berkostum mirip papan catur tersebut merupakan peringkat ketiga Piala Dunia 1998 di Prancis. Dunia mencatat elok kepiawaian Davor Suker, top skor Piala Dunia 1998 dengan koleksi enam gol.
Portugal juara Eropa 2016, satu-satunya yang belum mereka cicipi adalah final Piala Dunia. Sekadar babak semifinal Piala Dunia sudah biasa.
Selecao das Quinas, julukan Portugal bahkan peringkat ketiga di Meksiko 1986, dan peringkat keempat 2006. Hari ini Cristiano Ronaldo masih bersinar di senja usianya.
Terakhir Brasil, siapa tidak merasa ngeri ngeri sedap menatap reputasi dan prestasi Selecao di ajang FIFA World Cup?
Brasil adalah satu-satunya negara berlabel lima bintang di jersey tim nasionalnya. Tak pernah absen sejak Piala Dunia pertama tahun 1930 di Uruguay. Tim Samba lima kali meraih trofi: 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002.
Pasukan Samba 2022 tampil trengginas sejak laga awal, kecuali kekalahan 0-1 melawan Kamerun pada 3 Desember 2022 ketika Tite agak berjudi menurunkan semua pemain lapis kedua.
Melihat Neymar dkk menghancurkan Korea Selatan 4-1, Brasil memberi pesan kuat betapa mereka sangat siap untuk mengoleksi trofi keenam Piala Dunia.
Kiranya benar pernyataan Pelatih Kroasia, Zlatko Dalic bahwa Brasil memiliki skuat menakutkan di Qatar 2022. Kroasia akan melawan Brasil di babak perempat final, Jumat malam 9 Desember 2022.
"Brasil adalah tim terbaik di turnamen ini, mereka memiliki pilihan pemain yang hebat-hebat, skuat hebat, ini menakutkan, jadi akan menjadi ujian yang sangat besar bagi kami."
"Brasil memiliki lebih dari 200 juta orang, penduduk kami hanya empat juta, jadi kami seperti pinggiran suatu kota di Brasil," kata Zlatko Dalic dikutip AFP.
Minim prestasi
Dari delapan tim pemegang tiket babak perempat final Piala Dunia 2022, prestasi Maroko paling minim.
Negeri Afrika utara itu sungguh terkecil dan terjepit di antara para raksasa bola. Maroko ikut Piala Dunia 1970, 1986, 1994, 1998 dan 2018. Prestasi terbaik sebelumnya adalah masuk babak 16 besar pada Piala Dunia 1986 di Meksiko.
Qatar 2022 merupakan catatan emas bagi Maroko. Pertama kali dalam sejarah negeri itu mencapai babak perempat final FIFA World Cup.
Datang ke Piala Dunia 2022, tim asuhan Walid Regragui bukan favorit. Yang dijagokan dari Afrika adalah Senegal (juara bertahan Piala Afrika), Kamerun dan Ghana. Maroko hanya anak bawang.
Hasilnya semua sudah tahu. Maroko yang bergabung di Grup F Piala Dunia 2022 bersama Belgia, Kanada, dan Kroasia tampil meyakinkan.
Di babak penyisihan grup, Hakim Ziyech dan kawan-kawan menahan Kroasia 0-0, mengalahkan Belgia 2-0 dan menekuk Kanada 2-1.
Maroko keluar sebagai juara grup dengan koleksi poin 7. Belgia, peringkat kedua FIFA, dan Kanada tersingkir.
Lawan Maroko di babak 16 besar adalah Spanyol. Kejutan berlanjut. Maroko lolos ke perempat final Piala Dunia 2022 setelah menyingkirkan La Furia Roja lewat adu penalti di Stadion Education City, Al Rayyan, Qatar, Selasa malam 6 Desember 2022.
Mengusung formasi klasik 4-4-3, Walid Regragui menurunkan komposisi terbaiknya. Yassine Bounou alias Bono berada di bawah mistar gawang.
Lini belakang ditempati Achraf Hakimi, Nayef Aguerd, Romain Saiss,dan Noussair Mazraoui. Di lini tengah, Hakim Ziyech bahu membahu bersama Azzedine Ounahi,Sofyan Amrabat dan Selim Amallah.
Lini serang Maroko mengandalkan Youssef En-Nesyri dan Sofiane Boufal. Strategi dan taktik Walid Regragui patut diacungi jempol. Anak asuhnya tidak buru-buru menggempur.
Mereka tahu Spanyol sangat ofensif melalui aksi tiki taka Jordi Alba, Marcos Llorente, Rodri, Gavi, Sergio Busquets, Pedri, Ferran Torres, Marco Asensio dan Dani Olmo.
Hakim Ziyech dan kawan-kawan bermain sabar. Mereka menanti serangan Spanyol tanpa memberi celah mereka masuk dari lini kedua menuju kotak penalti. Anak-anak Maroko mengurangi kesalahaan seminim mungkin.
Timnas Spanyol kesulitan menerobos pertahanan Maroko yang kokoh. Jordi Alba dan kawan-kawan kehilangan daya kreasi yang mumpuni. Setelah imbang 0-0 selama 90 menit, di masa perpanjangan waktu, daya gempur Tim Matador habis.
Petaka bagi Spanyol saat adu penalti. Algojo Matador ompong. Sebaliknya para pemain Maroko sukses menjalankan tugasnya. Badr Benoun merupakan satu-satunya pemain Maroko yang tendangannya ditepis kiper Spanyol, Unai Simon.
Sementara tiga eksektor Spanyol yaitu Sergio Busquets, Carlos Soler, dan Pablo Sarabia, gagal menjebol gawang Maroko yang dikawal Yassine Bounou yang tampil cemerlang.
Bono tiga kali sukses menepis sepakan penalti, mirip aksi kiper Kroasia, Dominik Livakovic ketika menggagalkan tiga tendangan penalti pemain Jepang.
Spanyol, juara Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan pulang kampung lebih lekas. Mengikuti jejak tim favorit Jerman dan Belgia.
Skuat asuhan Pelatih Luis Enrique yang menang telak 7-0 atas Kosta Rika pada laga perdana Grup E, terbukti inkonsistensi.
Hasil manis menyertai Portugal yang melawan Swiss untuk mendapat tempat terakhir di babak perempat final Piala Dunia 2022.
Duel Portugal vs Swiss berakhir 6-1 untuk kemenangan Portugal. Tiga dari enam gol Portugal disumbangkan anak muda Goncalo Ramos menit ke-17, 51, dan 67', Pepe (33'), Raphael Guerreiro (55'), dan Rafael Leao (90+2').
Satu-satunya gol hiburan bagi Swiss dicetak Manuel Akanji pada menit ke-58.
Selanjutnya Portugal akan melawan Maroko untuk meraih satu tempat di babak semifinal Piala Dunia 2022. Dunia menanti bagaimana kiprah Maroko di delapan besar.
Saat lolos ke babak 16 besar, Reragui dengan yakin mengatakan timnya bermimpi meraih trofi Piala Dunia.
"Kami mengincar langit, kami tidak akan berhenti di sini, tetapi kami akan menjadi tim yang sulit dikalahkan, jadi mengapa tidak bermimpi memenangkan trofi,” ujarnya dilansir dari ESPN, Jumat 2 Desember 2022 lalu.
"Kita adalah pemimpi dan wujudkanlah mimpi itu." Demikian sepenggal syair lagu Jeon Jungkook, BTS dalam soundtrack Piala Dunia 2022. Maroko mewujudkan mimpi bukan muskil.
Kiranya bukan harapan berlebihan agar lahir juara baru di Piala Dunia 2022. Peluang tersebut ada di tangan Maroko, Belanda, Kroasia dan Portugal.
Inggris juara pun bolehlah. Sudah lama sekali Tiga Singa menjadi kampiun. Penantian selama 56 tahun mestinya tuntas di Qatar sepekan menjelang Natal 2022.
Harry Kane dan kawan-kawan memiliki kesempatan emas tersebut. Selamat berjuang! (*)
Sumber: Tribun Lombok