Achmad Subechi Sang Pionir

 


Achmad Subechi (kanan)

"Saya memiliki seorang teman di Tribun Network, Mas Bechi. Achmad Subechi namanya. Saya kenal waktu tugas di Kalimantan." 

 Demikian dikatakan Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Agus Bhakti saat berbincang santai dengan saya seusai podcast di Studio TribunLombok.com di Mataram, 7 September 2023. Brigjen TNI Agus Bhakti adalah Komandan Korem (Danrem) 162 Wira Bhakti. Jenderal kelahiran Bandung itu memimpin Korem yang wilayahnya mencakup seluruh Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak 27 Juni 2023. 

 Kantor kami di Kota Mataram hanya berjarak selemparan batu, berseberangan jalan. Kami tetangga dekat. Ketika beliau bercerita tentang sosok Achmad Subechi, pembicaraan kami makin asyik karena Mas Bechi merupakan senior sekaligus kolega saya juga selama puluhan tahun. Pak Agus Bhakti pernah mengemban tugas sebagai Komandan Kodim Dandim 0910/Malinau, Kalimantan Utara. 

Di sana mereka bertemu. Kala itu Mas Bechi menjadi pemimpin redaksi Harian Tribun Kaltim yang wilayah kerjanya sampai Kalimantan Utara. "Mas Bechi merupakan sosok yang hangat, teman diskusi yang baik," kata Agus Bhakti. 

 Segera setelah Danrem pamit kembali ke kantornya, saya kirimi Mas Bechi foto bersama Pak Agus Bhakti.

 "Mas Bechi dapat salam dari Danrem 162 Wira Bhakti. Masih ingat?" Spontan dijawabnya via WA: "Ingat Dion. Udah jenderal ya? Alhamdulilah. Semoga Pak Agus makin sukses di NTB." 

 Tak lupa Mas Bechi yang terakhir menjadi pemimpin Redaksi Warta Kota (Jakarta) mendoakan kesuksesan menyertai kami di TribunLombok.com, portal berita yang belum genap 2 tahun usianya. 

 Achmad Subechi purna bakti sebagai jurnalis Tribun Network medio tahun ini. Hampir bersamaan dengan Kang Cecep Burdansyah, mantan Pemimpin Redaksi Tribun Jabar dan Tribun Jateng. 

 Dia merupakan seorang di antara jurnalis pionir di lingkungan Tribun Network Kompas Gramedia atau yang dulu lebih dikenal sebagai Persda. Mas Bechi bergabung dengan Harian Surya (Surabaya) tahun 1989 seangkatan dengan Mas Febby Mahendera Putra, kini Direktur Pemberitaan Tribun Network. 

 Pertama kali saya mengenalnya tahun 1992 saat Mas Bechi meliput bencana gempa dan tsunami di Pulau Flores. Bencana dahsyat yang menelan korban jiwa lebih dari 2.000 orang itu terjadi 12 Desember 1992 atau baru dua pekan Pos Kupang lahir sebagai koran pertama di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

 Sebagai wartawan baru, kami belajar banyak dari Mas Bechi. Jurnalis gesit, cerdas dan cepat bergaul dengan siapa saja. Ngotot menembus narasumber tersulit sekalipun. Liputan lapangannya detail dan komperehensif. Komplet.

 Garapan sisi human interestnya menggugah hati. Berminggu-minggu Harian Surya laris manis berkat laporan Mas Bechi dari Maumere Flores. Dia termasuk jurnalis pertama yang melihat Pulau Babi porak-poranda dilanda tsunami, dan ratusan jasad masih tergeletak sana. Sejak 1992 itu pertemanan dengan Mas Bechi terus berlanjut. 

Banyak nian momen kebersamaan kami sebagai sesama awak Persda - Tribun Network. Kami pernah sama-sama pening kepala ketika "disekolahkan" di Prasetiya Mulya Business School Jakarta, dan masih banyak lagi kesempatan bersama. Suatu saat saya ke rumahnya di Jakarta. Dia jamu makan yang enak. 

"Dion, terima kasih sudah berkunjung ke rumah saya," katanya. Kreatif Persis dikatakan Danrem 162/Wira Bhakti Brigjen Agus Bhakti, Mas Bechi merupakan teman diskusi yang baik. Dia sangat antusias kalau mendiskusikan suatu topik. 

Idenya mengalir dan kerap out of the box. Kreatif. Unik. Tahun 1996 Mas Bechi bertugas sebagai wartawan Harian Surya biro Jakarta bersama rekan-rekannya. 

 Merekalah pionir yang menghadirkan konten berita dan foto yang didistribusikan untuk kebutuhan seluruh koran daerah Kompas Gramedia termasuk Harian Pos Kupang, tempat saya mengabdi sejak 1992. Karya jurnalistik Mas Bechi dkk dari Jakarta menjadi pembeda. 

Nilai lebih bagi koran daerah seperti Serambi Indonesia, Swirajaya Post, Pos Kupang, Harian Surya dan lainnya. Tahun 2003 PT Indopersda mulai menerbitkan koran (dan selanjutnya media online) dengan brand Tribun. 

 Tribun Kaltim menjadi anak sulung. Koran itu berbasis di Balikpapan, kota industri paling dinamis di Kalimantan Timur. Arek Suroboyo ini kembali menjadi pionir ketika Tribun Kaltim sedang bertumbuh. 

 Dia meneruskan kepemimpinan pada masa awal media tersebut setelah Mas Uki M Kurdi mendapat tugas baru dari pemimpin Persda, Om Herman Darmo. Sejak itu Tribun terus berbiak dan bertumbuh. 

Hadir di berbagai daerah. Hingga 2023 Tribun Network telah hadir di 35 dari 38 provinsi Indonesia, berkekuatan 21 koran dan 69 portal berita online. Mas Bechi tak hanya berkiprah di lingkungan Persda (Tribun). 

 Berkat pengalaman dan kemampuan manajerialnya Mas Bechi bahkan sempat mendapat kepercayaan sebagai pemimpin redaksi Kompas.com. Hari ini Minggu 3 Desember 2023, kami keluarga besar Tribun Network terguncang. Air mata mengalir. Sang pionir itu berpulang. Innalillahi wa innailahirojiun 

 "Sesungguhnya kita ini adalah milik Allah, dan kepadaNya kita akan kembali." Mas Bechi, selamat jalan. Beristirahatlah dalam damai dan kasih Tuhan. *
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes