Dua Anak itu Tidur Bersama Jenazah Ibu Mereka

SUARA tangis Vina Fanggi begitu menyayat hati. Sambil mengucapkan kata-kata dalam bahasa Rote, wanita muda ini meratapi jenazah adiknya, Ny. Merliana Nule (29) yang dibaringkan di dalam rumah sederhana berdinding bebak dan beratap daun lontar.

Warga Gang Roterdam, RT 12/RW 05, Kelurahan Alak- Kota Kupang pun larut dalam kesedihan karena Merliana meninggal mendadak, saat sedang hamil enam bulan. Apalagi dua anak yang ditinggalkannya masih kecil.

Mersi Nule (4 tahun) dan adiknya, Franky Nule (2 tahun), dua bocah yang mendadak ditinggal pergi oleh sang ibu, duduk di halaman depan rumah duka yang sudah diberi garis polisi (police line) itu. Dua anak ini "menonton" sejumlah polisi yang ada di dalam maupun di sekitar rumah mereka. Sesekali keduanya berlari merapat dan bergelantungan di tangan Yohanes Nule (30), ayah mereka, yang terlihat kusut.

Ny. Merliana ditemukan tewas di kamar tidur, Sabtu (22/8/2009) pagi. Malam sebelumnya, Merliana tidur bersama Mersi dan Frangky. Dua bocah itu bahkan tidak tahu kalau semalaman mereka tidur bersama jenazah sang ibu. Mereka tidak tahu bahwa itu malam terakhir mereka lelap di samping ibu mereka.

"Tadi malam, istri saya tidur bersama dua anak kami di kamar keluarga. Sedangkan saya tidur di kamar lain. Kamar tidur keluarga sempit, apalagi istri saya sedang hamil," kata Yohanes Nule.

Waktu bangun tidur, kata Yohanes, dirinya masuk ke dalam kamar tidur keluarga untuk menengok istri dan kedua anaknya.

"Waktu beta masuk ke dalam kamar, beta lihat tubuh istri saya itu sudah di lantai. Sedangkan kedua anak saya itu berdiri di samping istri saya. Tadi malam dong dua tidur sama-sama dengan dong pung mama," katanya.

Sehari-hari, Yohanes Nule bekerja sebagai buruh pengangkut beras di gudang Bulog Tenau- Kupang. Kemarin, pria ini dibawa ke Mapolresta Kupang untuk dimintai keterangannya terkait kematian istrinya.

Menurut pemeriksaan dokter dari Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, Merliana mati tidak wajar. Ada luka di leher bekas cekikan, memar di belakang kepala akibat benturan benda keras. Selain itu kuku tangan membiru karena kekurangan oksigen akibat tekanan pada leher korban. Aparat Polres Kupang masih menyelidiki kasus itu. (benny jahang)

Ibu Hamil Tewas Dibunuh

KUPANG, PK -- Ny. Merliana Nule (29) yang sedang hamil enam bulan, ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam kamar tidur rumahnya di Gang Roterdam, RT 12/RW 05, Kelurahan Alak, Kota Kupang, Sabtu (22/8/2009).

Diduga kuat, korban tewas akibat dibunuh karena ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban seperti bekas cekikan pada leher dan memar di belakang kepala.
Yohanes Nule (30), suami korban, mengatakan baru mengetahui istrinya sudah meninggal dunia, sekitar pukul 06.00 Wita, saat bangun tidur. Pasangan ini sudah dikaruniai dua orang anak dan seorang lagi masih dalam kandungan.

Yohanes mengatakan, saat masuk kamar tidur, dia mendapai istrinya sudah kaku. "Saya langsung panggil keluarga saya di Alak untuk melihat kondisi istri saya," ujarnya.

Pada Jumat (21/8/2009) malam sekitar pukul 19.00 Wita, katanya, istrinya tidur ditemani dua orang anak mereka di kamar keluarga. Sementara Yohanes tidur di kamar lain karena kamar keluarga sempit.

"Saya tidur di kamar tidur yang lainnya karena kondisi kamar tidur keluarga sangat sesak. Kami tidak pernah bertengkar," kata Yohanes.

Menurut Yohanes, istrinya Merliana memiliki penyakit bawaan berupa sakit ayan. "Istri saya ini menderita sakit ayan. Setiap bulan selalu kambuh saki ayannya," ujarnya dengan raut wajah yang kusut.

Tim medis dari Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Kupang dipimpin Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RSB Kupang, AKP dr. I Gusti Gede Sukma, langsung mengotopsi jenasah Ny. Merliana Nule.

Menurut Gede Sukma, pada bagian luar tubuh korban ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pada leher, misalnya, ada bekas cekikan. Pada kepala bagian belakang ada memar akibat benturan benda tumpul. Selain itu, semua jari tangan korban membiru akibat kekurangan oksigen yang disebabkan adanya tekanan pada leher korban.

"Kalau dari analisa kami, kematian korban ini tidak wajar dengan adanya luka pada bagian belakang seperti terkena benturan benda tumpul serta bekas cekikan pada leher. Kematian korban karena kekurangan pasokan oksigen," kata Gede Sukma.

Ditanya apakah penyakit ayan yang diderita korban yang menyebabkan dia kekurangan oksigen, Gede Sukma menegaskan bahwa tidak ada hubungan antara kekurangan oksigen dengan penyakit ayan.Dia memperkirakan korban meninggal dunia sekitar 12 jam sebelum ditemukan.

Aparat Polresta Kupang yang datang melakukan olah TKP, membawa Yohanes Nule ke Mapolresta Kupang untuk dimintai keterangannya. (ben)

Pos Kupang edisi Minggu, 23 Agustus 2009 halaman 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes