Aksi Tak Lazim Penderita Gagal Ginjal

ilustrasi
AKSI tak lazim telah diperlihatkan sekitar 30-an orang penderita gagal ginjal di Kota Kupang pada hari Rabu, 1 Februari 2012. Hari itu mereka menemui Ketua DPRD Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Ibrahim Agustinus Medah di ruang kerjanya, gedung DPRD Propinsi NTT di Jalan El Tari-Kupang.

Mereka mengadu kepada Ibrahim Medah ihwal ketiadaan stok cairan untuk layanan cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. WZ Johannes-Kupang. “Saya kasihan melihat mereka ketika datang ke ruangan saya. Wajah mereka tampak pucat dan khawatir karena layanan cuci darah di rumah sakit tidak berfungsi. Dari 50-an warga yang membutuhkan fasilitas cuci darah, hanya 30-an orang yang datang,” ujar Medah kepada wartawan di Kupang, Kamis (2/2/2012).

Sebagaimana diberitakan koran ini, pengaduan para penderita gagal ginjal tersebut membuat Ibrahim Medah pontang-panting mencari bantuan agar mereka bisa dilayani rumah sakit. Singkat cerita, berkat usaha ketua DPRD Propinsi NTT tersebut memanfaatkan pengaruh dan jaringan mitra kerjanya sehingga cairan untuk cuci darah pasien gagal ginjal bisa didatangkan dengan pesawat udara dari Surabaya.

Aksi tak lazim penderita gagal ginjal menemui pimpinan DPRD Propinsi NTT agaknya memberi efek positif. Kita lukiskan tak lazim mengingat kejadian seperti itu langka dan mungkin baru pertama terjadi di NTT ketika orang sakit mengadu langsung kepada pimpinan legislatif. Penderita gagal ginjal mau memberitahu wakilnya bahwa Anda jangan hanya berbicara di ruang rapat, sekadar mengimbau atau menyarankan eksekutif daerah melakukan ini atau itu.

Sebagai wakil rakyat lakukanlah sesuatu yang konkret karena penderita gagal ginjal yang menurut diagnosa dokter wajib cuci darah harus mendapat layanan tersebut sesuai jadwal yang telah dipatok. Urusan ini tidak bisa ditunda-tunda karena menyangkut hidup atau mati. Tentu saja kita memberi apresiasi terhadap Ketua DPRD NTT, Drs. Ibrahim A Medah atas usahanya memenuhi harapan penderita gagal ginjal. Memang sudah semestinya demikian. Ada masalah langsung diatasi dengan mengerahkan segala daya. Reaksi cepat Medah merupakan teladan bagi anggota DPRD Propinsi NTT yang lainnya serta wakil rakyat daerah di mana pun mereka mengabdi atas kepercayaan dan mandat rakyat saat pemilihan umum (pemilu).

Aksi tak lazim penderita gagal ginjal ‘berobat’ ke DPRD Propinsi NTT juga memberi pesan tegas dan serius bahwa pembenahan manajemen RSU Prof WZ Johannes Kupang mesti menjadi prioritas pimpinan eksekutif daerah ini. Sudah banyak kritik, usul dan saran konstruktif dari publik. Tinggal bagaimana penentu kebijakan mengambil langkah cepat dan tepat agar pelayanan kepada masyarakat NTT yang sempat meredup segera dipulihkan dan terus membaik pada hari-hari mendatang.

Menurut ilmu kedokteran, gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja dalam menyaring pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium di dalam darah atau produksi urine. Penyakit gagal ginjal dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka yang berdampak langsung pada ginjal. Penyakit ini lebih sering dialami orang dewasa terlebih kaum lanjut usia (lansia).

Adapun beberapa penyakit yang berdampak terhadap kerusakan ginjal di antaranya, tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes mellitus, sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan), kelainan autoimun dan lainnya. Dalam beberapa kasus serius, pasien diberi tindakan pencucian darah. Nah kalau stok cairan cuci darah tidak tersedia, siapa yang tidak pusing kepala? Mudah-mudahan kejadian serupa ini tidak terulang di RSU Johannes Kupang. *

Pos Kupang 4 Februari 2012 halaman 4

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes