Bantuan untuk Korban Banjir dari Nyong Noni Sulut

Bantuan  diserahkan  Ketua Umum INNS, Hanny Joost Pajouw SE AK ME
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Keprihatinan atas musibah banjir yang terjadi di Manado terus bergulir. Bantuan berupa makanan dan juga minuman terus masuk ke posko bantuan bencana banjir yang digelar oleh Kelompok Kompas Gramedia di kantor Tribun Manado.

Kali ini, bantuan pun datang dari Ikatan Nyong Noni Sulut (INNS). Mereka yang datang sekitar lima orang, tiba di Kantor Tribun Manado sekitar pukul 14.20 Wita, Sabtu (18/1/2014).

Bantuan yang diberikan berupa 20 karton mie instan dan 20 karton air mineral Asegar, diserahkan langsung oleh Ketua Umum INNS, Hanny Joost Pajouw SE AK ME dan diterima oleh Manajer Produksi Tribun Manado, Dion Putra.

Pria yang disapa HJP itu pun sebelumnya sudah menyerahkan langsung ke warga korban banjir bandang di Manado. “Saya mendengar Tribun juga buka posko bantuan. Jadi kami INNS juga menyerahkan melalui

Tribun Manado juga agar bisa membantu kami mendistribusikan ke warga korban bencana yang membutuhkan,” katanya

HJP yang mewakili INNS, mengaku prihatin dengan musibah bencana tersebut. Kata dia, bencana tak bisa diprediksi oleh manusia oleh karena itu musibah ini harus diambil hikmahnya. Namun demikian dirinya menyesalkan sikap Pemkot Manado yang kurang mempunyai respon terhadap banjir bahkan ketika banjir melanda di Manado, wali kotanya sedang berada di Jakarta.

Dikatakannya, hari keempat pascabanjir, banyak warga yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. Ini sangat disayangkan karena seharusnya, kata HJP, Pemerintah memiliki infrastruktur untuk membantu masyarakat yang menjadi korban banjir.

“Bahkan banyak tempat yang belum tersentuh,” ucapnya. Seharusnya menut HJP, penyaluran bantuan harus langsung ke warga bukan melalui pos bencana yang dibuat oleh pemerintah. “Ada beberapa posko penyalurannya tak maksimal dan terkadang pembagiannya tak jelas. Harusnya langsung melalui kepala lingkungannya jangan melalui posko yang dibuat pemerintah,” katanya.

Kedepannya, HJP pun berharap pemerintah cepat tanggap terkait persoalan bencana meskipun banjir tak bisa diprediksi. “Harus siap kedepannya jika ada banjir, apalagi sudah pernah terjadi tahun lalu,” kata dia. Oleh karena itu, lanjutnya, kedepannya, pemerintah harus melengkapi alat-alat yang belum lengkap seperti perhau karet. “Membawa makanan saja sulit karena kurang perahu karet. Instrumen yang berhubungan dengan banjir harus dipersiapakan,” tandasnya. (kev)

Sumber: Tribun Manado Online 18 Januari 2014
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes