WAINGAPU, PK-- "Rumput laut masih ada, jambu mete masih ada, pisang, gamal dan kutulak. Itu bukti keberhasilan masa lalu saat saya memimpin daerah ini. Yang masih merasakan buah dari kebijakan saya itu mari bersama Luri membangun Sumba Timur lima tahun ke depan," ajak Lukas Kaborang dalam orasinya pada kampanye rapat umum paket Luri (Drs. Lukas Kaborang-Dra. Rambulika Atahumba) di Stadion Rihi Ety, Waingapu, Rabu (19/5/2010).
Lukas mengajak masyarakat Sumba Timur untuk menengok kembali keberhasilan pada masa kepemimpinannya ketika menjabat Bupati Sumba Timur periode 1995-2000. Awal kepemimpinannya, ungkap Lukas, masyarakat Sumba Timur belum terbiasa dengan bercocok tanam. Melalui kebijakan menanam dan penghijauan seluruh tanah para dewa merapu itu, masyarakat Sumba Timur mulai mengenal dan terbiasa dengan bercocok tanam.
Lukas mengklaim program-program pada masa kepemimpinannya begitu menyentuh langsung masyarakat kecil. Sayang, katanya, saat program itu belum tuntas roda kepemimpinan daerah itu harus berganti.
"Kalau mau tuntaskan program yang dulu pernah ada, mari lanjutkan bersama Luri. Saya bukan pemimpin yang duduk di belakang meja. Malam ini saya rencanakan besok pagi saya turun ke masyarakat. Jadi program yang saya buat sesuai dengan kebutuhan rakyat kecil," kata Lukas berapi-api.
Lukas mengatakan, orang di Lambanapu, Mauliru, Kawangu bisa menanam padi karena kebijakannya di masa lampau. Air bersih mengalir sampai di Padadita, katanya, juga terjadi pada masa kepemimpinannya. "Sekarang lihat air bersih tidak pernah sampai lagi ke Padadita. Kalau ingin Padadita tidak lagi susah air, mari bersama Luri," ajak Lukas.
Lebih jauh Lukas mengatakan, keberhasilan Sumba Timur saat ini sebenarnya berawal dari masa kepemimpinannya. "Bupati siapa di Sumba Timur yang pernah masuk lumpur tanam padi. Pikul pohon pisang ajak masyarakat tanam pisang. Pukul 03.00 pagi pikul rumput laut bagi kepada masyarakat. Hanya saya, karena saya terjun langsung ke masyarakat. Sekarang masyarakat merasakan hasilnya. Kalau ada pihak yang mengingkari ini, saya kira orang itu tidak tahu berterima kasih. Jangan ada dusta di antara kita," beber Lukas.
Ia mengatakan, Sumba Timur membutuhkan figur pemimpin yang mampu menggerakkan masyarakatnya menolong dirinya sendiri. Dan, pemimpin itu ada pada Luri. Lukas mengatakan, paket Luri hanya membutuhkan 4.000 suara di Kota Waingapu, Kambera, Kanatang dan Haharu untuk memenangkan Pemilu Kada Sumba Timur, 3 Juni mendatang. Pasalnya, beber Lukas, di zona III dan IV, paket Luri pasti menang. Paket Luri juga memberi penghargaan kepada perempuan karena menggandeng perempuan untuk memimpin daerah yang masih begitu tabu dengan kepemimpinan perempuan tersebut.
"Kalau dulu perempuan Sumba hanya bertugas memberi makan babi, memasak di dapur, mengurus anak, sekarang ada perempuan yang maju bertarung di panggung politik bersaing dengan kaum laki-laki menjadi pemimpin di daerah ini. Karena itu, kaum perempuan Sumba Timur saya ajak untuk memilih Luri karena di dalamnya ada keterwakilan kaum perempuan," tambah Lukas.
Sementara Rambu Lika Atahumba yang menjadi pasangan Lukas Kaborang lebih banyak mengklarifikasi berbagai isu miring tentang dirinya selama menjabat Kepala Dinas PPO Sumba Timur. "Ada yang bilang saya korupsi, ternyata tidak terbukti karena saya memang tidak kelola uang. Hal itu dipertegas dengan Surat Keterangan Bebas Korupsi dari KPK kepada saya," tegas Rambu Lika. (dea)
Pos Kupang 20 Mei 2010 halaman 8