ilustrasi |
Mulai malam nanti kompetisi sepakbola paling gemerlap di benua Eropa yaitu Liga Premier Inggris dan La Liga Spanyol mulai bergulir. Sama seperti musim kompetisi sebelumnya, penggemar sepakbola di tanah air dimanjakan sejumlah stasiun televisi yang menayangkan pertandingan itu secara langsung setiap akhir pekan.
Ada bola pasti ada judi dengan perputaran uang tak sedikit. Demikian hasil investigasi yang telah kami sajikan kepada pembaca selama tiga hari terakhir. Pengakuan bandar, mantan bandar serta penjudi di Manado dan beberapa daerah lainnya di Sulut menunjukkan, banyak orang menjadikan pertandingan sepakbola sebagai arena berjudi.
Adi, misalnya, bertahun-tahun aktif menjadi pemain judi bola secara online. Dia mudah mendapatkan uang dalam jumlah menggiurkan, namun merasa hidupnya tidak tenang karena memakai uang 'panas'. Adi bahkan mengaku hampir gila karena ketagihan judi online hingga dia memilih berhenti total. "Memang saya punya banyak uang, tapi saya jarang tidur. Tiap hari lihat bola di internet. Bangun tidur ingat judi, mau makan ingat judi, di jalan ingat judi, setiap saat yang di pikiran cuma judi. Pikiran terganggu, jadi tidak fokus. Kalau diteruskan saya benar-benar bisa gila. Akhinya saya memutuskan untuk berhenti," kata Adi.
Pengalaman yang sama diungkapkan Ronald, satu di antara mantan bandar judi bola di Manado. Sebagai bandar, dalam sehari Ronald bisa pegang uang hingga angka Rp 100 hingga Rp 200 juta. Setelah bergelimang uang haram hampir delapan bulan, Ronald memilih berhenti karena hidupnya tidak tentram.
"Saya sampai meminta istri dan anak saya untuk sementara pergi ke luar daerah selama saya masih jadi bandar. Saya tinggal sendiri di rumah," kenangnya. Keasyikan bedagang nonton bola sambil berjudi hampir saja membawa maut bagi Ronald. Dia sakit keras terserang liver dan ginjal. "Saya akhirnya berhenti sebagai bandar karena kesehatan saya sangat terganggu lantaran begadang," tuturnya.
Pengalaman Adi dan Ronald mestinya memberi inspirasi bagi siapa pun untuk menjauhi praktik perjudian dalam bentuk dan cara apapun. Doyan judi sesungguhnya hanya menjerumuskan diri kita sendiri ke dalam penderitaan. Sudah banyak pengalaman orang jatuh miskin karena berjudi, rumah tangga hancur berantakan karena judi, gagal menyelesaikan kuliah karena berjudi, terlibat tindak pidana karena judi dan lainnya. Seiring datangnya musim kompetisi sepakbola 2013-2014, kita ajak penggila bola tidak menjadi gila karena Anda ketagihan berjudi ketimbang menikmati bola sebagai tontotan yang sehat.*
Sumber: Tribun Manado 17 Agustus 2013 hal 10