Biara Mater Ecclesiae yang akan jadi rumah Paus Benediktus XVI |
Gedung tersebut merupakan bagian dari biara Mater Ecclesiae. Belum jelas berapa lama Paus Benediktus XVI akan tinggal di biara tersebut.
Menurut situs National Geographic, biara Mater Ecclesiae didirikan pada 1992 oleh Paus Yohanes Paulus II. Pembangunan biara ini dimaksudkan sebagai "rumah bagi biara internasional untuk hidup kontemplatif di dalam dinding Vatikan".
Biara Mater Ecclesiae menampung komunitas kecil berisi biarawati yang bertugas menyediakan pendampingan spiritual pada Paus dan Gereja Katolik Roma. Mereka melakukan pelayanan iman dengan berdoa dalam bahasa Latin dan bernyanyi lagu-lagu Gregorian. Selain itu, mereka bertugas menyulam pakaian-pakaian kepausan, merawat kebun buah organik kecil, serta merawat taman di dekat tempat tinggalnya.
Berdasarkan situs resmi Vaticanstate.va, Taman Vatikan merupakan taman pertama yang ada di Vatikan. Dalam situs yang sama juga disebutkan bahwa bangunan biara yang akan menjadi rumah bagi Paus Benediktus XVI di Taman Vatikan ini secara khusus didesain dalam harmoni dengan ide klasik mengenai "seni suci". Tujuannya untuk menemukan keseimbangan antara atmosfer sebuah tempat dan tema gerejawi.
Bangunan ini merupakan penambahan dari gardener's residence atau tempat tinggal tukang kebun. Pengerjaan area tersebut, yang dimulai pada 1992, melibatkan penghancuran dan pembangunan kembali interior gedung.
Secara umum, rencana pembangunannya berdasarkan dari desain geometris yang menyerap dan mengintegrasikan struktur lama dari tempat tinggal tukang kebun tersebut. Strukturnya secara radikal dibentuk kembali untuk menyediakan ruang bagi pembuatan empat lantai.
Untuk pembagiannya, lantai dua dan tiga menjadi tempat bagi 12 ruang biara. Lantai dasar serta ruang bawah tanah menjadi tempat bagi komunitas. Penambahan dua lantai seluas 450 meter persegi ini sudah termasuk kapel dan area paduan suara bagi para biarawati. Lantai dasar menjadi lobi dan ruang tamu. Sementara itu, di lantai atasnya terdapat perpustakaan.
Akses menuju lingkungan sekeliling dapat dicapai melalui tangga, menyusuri taman, dan jalan yang tertudung. Pagar kokoh yang ditumbuhi tanaman membuat daerah ini terlindung dari mata di luar pagar.
Namun, biara ini tidak terisolasi dari dunia luar. Pengunjung biara ini dapat masuk lewat gerbang besar. Elemen dekoratif berasal dari penggunaan kaca patri dan jubah suci. Kain-kain memenuhi kapel kecil, menciptakan suasana kontemplatif.
Di tempat tersebut juga terdapat sebuah salib indah. Salib di kapel merupakan sumbangan dari pematung Francesco Messina. Ornamen ini memberikan rasa yang kuat atas mistisisme, begitu juga dengan jendela lunette di pastoran yang "mengingatkan akan perjumpaan dengan Tuhan di jalan ke Emaus". Selain itu, jendela samping berisi karya seni simbolis yang mengingatkan atas perintah Tuhan.
Lebih Suka Emeritus
Paus Benedikstus XVI menghadapi sebuah wilayah yang belum jelas begitu dia menjadi paus pertama yang mengundurkan setelah enam abad terakhir ini. Paus berusia 85 tahun itu menegaskan, dia mengundurkan diri karena alasan sederhana yakni pikirannya tidak lagi kuat dan tubuhnya juga tak dapat lagi menopangnya.
Sekalipun belum ada ketentuan waktu dilakukan konklaf, namun pemilihan paus baru harus dilakukan dalam 20 hari setelah pengunduran diri 28 Februari mendatang. Ini berarti seorang paus baru akan dipilih oleh para kardinal sebelum hari Paskah nanti yakni 31 Maret. Sejauh ini belum jelas apa nantinya panggilan atas Paus Benediktus XVI dan bagaimana statusnya termasuk apakah dia akan ikut mempengaruhi keberadaan paus penggantinya.
Penasihat komunikasi senior Vatikan, Greg Burke menegaskan, faktanya Paus Benediktus XVII akan tinggal di biara setelah dia pensiun. "Yang pasti begitu dia pensiun maka jelas dia seorang pensiunan," ujar Burke.
Soal nama untuk paus ini, Burke menegaskan bahwa Paus Benediktus XVI seperti lebih suka disebut sebagai "Uskup Roma Emeritus" dan tidak sebagai "Paus Emeritus". Jurubicara Vatikan Federicio Lombardo menegaskan, Paus Benediktus XVI akan lebih suka disebut dengan emeritus.
Dilaporkan, setelah dia mengundurkan diri, Paus Benediktus XVI akan melewatkan waktu beberapa saat di rumah peristirahatan kepausan di Castel Gandolfo, yang berada di atas bukit dengan pemandangan ke Danau Albano di perbukitan di selatan kota Roma. Paus selama ini melewatkan waktu musim panas di sana untuk membaca dan menulis. *
Sumber: Kompas.Com
Semua Artikel terkait PAUS