Survei Membuktikan

Jokowi
MENARIK perhatian kita  menyimak geliat politik lokal maupun  nasional menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2014. Banyak warna terpantul dengan bening. Kadang genit, juga menggelikan.  Ada warna perjuangan dengan idealisme dan komitmen yang sungguh-sungguh, warna taktik dan strategi, warga merangkul atau malah saling jegal.

Survei elektabilitas calon presiden (capres)   merupakan satu di antara geliat politik paling heboh dan senantiasa  memancing perhatian publik. Nah dalam sepekan terakhir dua lembaga survei merilis hasil riset mereka. Hasil riset tersebut  menarik perhatian publik karena "hilangnya" nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi  dalam daftar capres favorit pilihan masyarakat Indonesia. 

Menurut hasil survei yang dilakukan Political Weather Station (PWS), Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesai Raya (Gerindra) Prabowo Subianto menempati urutan pertama yang dipilih responden sebagai presiden.
Prabowo mendapatkan 16,7 persen suara responden tersebut mengalahkan Megawati Soekarnoputri (12,5 persen) dan Aburizal Bakrie (10,9 persen).

"Pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah, seandainya hari ini Pemilu, siapa yang Anda pilih. Kami mengajukan pertanyaan tertutup dan hasilnya yang tertinggi Prabowo," kata peneliti PWS Imam Sofyan di Jakarta, Minggu (27/10/2013).

Calon presiden yang dimasukkan sebagai pilihan adalah mereka yang sudah resmi diusung partai politik atau dimunculkan partainya masing-masing. PWS hanya  menempatkan Jokowi sebagai pilihan dalam survei lainnya, yakni tokoh muda yang dapat menjadi alternatif sebagai capres 2014. Dalam survei mengenai tokoh muda berpotensi itu, Jokowi menempati urutan nomor satu di PDIP dengan suara responden 70,1 persen, diikuti Puan Maharani (15,7 persen), dan Pramono Anung (3,9 persen), sementara sisanya 10,1 persen memilih tidak menjawab.

Sebelumnya nama Jokowi hilang dalam survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. LSI Denny  tak memasukkan Jokowi dan Prabowo sebagai capres potensial di Pemilu 2014. Dalam hasil survei LSI Denny yang dilansir Minggu (20/10) lalu,  Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum PDIP Megawati dan Capres dari Demokrat hasil konvensi dinyatakan sebagai Capres yang riil karena diperkirakan mendulang perolehan suara dalam Pemilu tahun depan. Sementara Jokowi dan  Prabowo oleh survei LSI Denny dianggap sebagai Capres wacana saja.

"Hilangnya" nama Jokowi tentu bukan perkara besar yang patut diperkarakan. Toh survei hanyalah salah satu cara untuk menggali kecenderungan persepsi dan sikap konstituen. Pemilu baru berlangsung enam bulan lagi. Dalam kurun waktu tersebut segala sesuatu masih mungkin terjadi. Pilihan pada akhirnya kembali ke masyarakat sendiri. Pemilih kita tahu mana survei yang objektif dan mana yang tidak. Begitulah kira-kira.*

Sumber: Tribun Manado 29 Oktober 2013 hal 14
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes