Memburu rekor pangeran

Oleh Dion DB Putra

SELAMA tahun 1995, dunia tiba-tiba tercengang menatap prestasi Ajax Amsterdam Belanda yang sangat monumental. Berasal dari juara Liga Belanda tiga tahun berturut-turut, Ajax naik ke tangga terhormat dengan menjuarai Piala Champions Eropa. Juara di ajang paling bergengsi itu -- terasa nikmat lantaran Danny Blind dkk mengalahkan the dream team AC Milan 1-0 di final.
Usai pesta kemenangan di Piala Champions, Ajax lagi-lagi mencatat sejarah dengan merebut Piala Toyota di Tokyo pada akhir November 1995 dengan mengalahkan juara Amerika Latin asal Brasil, Gremio 4-3. Prestasi klub Belanda itu kian lengkap dengan menjuarai Piala Super Eropa.
Di tahun 1996, juara Liga Belanda tampaknya akan menjadi milik anak buah Louis van Gaal. Walaupun selama musim kompetisi 1995/1996 ini, Ajax sudah kalah tiga kali termasuk melawan Roda pekan lalu - namun peluang untuk menjadi juara terbuka lebar.
Namun, ujian berat akan dialami Ajax malam ini waktu Amsterdam atau Kamis dini hari Wita besok. Ajax diuji keperkasaannya untuk mempertahankan juara Piala Champions Eropa melawan juara Yunani, Panathinaikos pada babak semifinal pertama.
Di atas kertas, Ajax hampir pasti lebih banyak menyedot dukungan yang menjagokannya sebagai pemenang. Kebanyakan pengamat bola tentu lebih dominan memihak Ajax, karena dalam banyak aksi, prestasi Panathinaikos memang belum apa-apa.
Akan tetapi, berita terbaru sebagaimana dikutip Kantor Berita Nasional Antara kemarin menyebutkan, Ajax kali ini tanpa diperkuat beberapa pemain terbaiknya sehingga Pelatih Louis van Gaal kesulitan memilih susunan pemain. Ia harus menurunkan mantan striker PSV Eindhoven, Peter Hoekstra dan pemain asal Brasil Marcio Santos untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Martijn Reuser, Marc Overmars dan Nordin Wooter yang masih cedera.
Namun, pemain belakang Michael Reiziger kemungkinan dapat bermain setelah tampil pada latihan, Senin (1/4), pemain asal Finlandia Jari Litmanen dan pemain nasional Belanda Edgar Davids dan Ronald de Boer, yang absen ketika Ajax dikalahkan Roda Kerkrade pekan lalu, akan dipilih bersama-sama Sonny Silloy.
Di kubu Panathinaikos, pada pertandingan nanti akan mengandalkan playmaker asal Argentina, Juan Jose Borelli (25). Mereka juga akan mengandalkan striker Krzystof Warzycha untuk mencetak gol. Panathinaikos yang harus mengakui keunggulan Ajax 0-2 dalam final mereka yang pertama di Piala Champions 25 tahun lalu, tampaknya menyadari bahwa mereka harus bekerja keras dalam pertandingan di kandang lawan itu.
"Kami tahu akan menghadapi tim terkuat dunia, tapi siapa tahu kami bisa mengulang sejarah dan tampil sebagai pemenang," kata Juan Ramon Rocha, pelatih Panathianikos asal Argentina. Pimpinan Liga Yunani itu akan bertandang ke Amsterdam tanpa pemain terbaik keduanya, penyerang Alexis Alexoudis yang masih cedera lutut.
Partai Ajax melawan Panathinaikos merupakan partai ulangan pada final Piala Champions 1971, yang meurpakan awal dari kemenangan klub Belanda di arena Piala Champions sebelum menjadi juara tiga kali berturut-turut. Kala itu, Ajax memukau dunia lewat kepiawaian "sang pangeran bola" Johan Cruyff. Cruyff yang kini menjadi pelatih Barcelona Spanyol, menjadi simbol kebesaran Ajax dan tim Oranye Belanda.
Era kebesaran sang pangeran pula, dunia menjuluki Belanda sebagai juara tanpa mahkota, karena masuk final Piala Dunia dua kali berturut-turut (1974 dan 1978), namun gagal menjadi juara dunia. Prestasi Ajax kini membangkitkan lagi kenangan akan kebesaran Cruyff dan Belanda era 1970-an.
Karena itu, mungkin tidak berlebihan bila Danny Blind dkk akan berusaha mempertahankan Piala Champions sekaligus memburu rekor sang pangeran, pendahulunya. Anda sebaiknya langsung menatap ke Amsterdam dini hari ini, lewat layar kaca RCTI mulai pukul 03.00 Wita. Tentu lebih bijaksana, bila Anda bisa menjadi salah satu saksi sejarah perjuangan Ajax. ** Dipublikasikan Pos Kupang edidi Rabu, 3 April 1996
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes