Selamat jalan, Aji

 

Edy Olin

Setiap kali bersua,  dia selalu menyapa dalam bahasa ibu saya, ka'e. Ka'e artinya kakak (bahasa daerah Ende Lio-Nagekeo - Flores). 

Sapaan yang tepat karena usia saya jauh di atas dia. Umurnya sepantaran dengan adik bungsu saya.

Dia pria yang ramah. Murah senyum. Kalau bicara suaranya lembut. Pembawaannya pun sama. 

Ruang kerjaku dan dia cuma dibatasi dinding tipis. Tiap hari kami hampir selalu bersua di kantor, Jl RW Monginsidi, Kelurahan Fatululi Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. 

Sebelum pindah ke Fatululi awal 2018 kami juga bernaung di rumah yang sama di Jl. Kenari 1, Naikoten Kupang.

Kalau agak lama tak kelihatan di kantor, biasanya karena dia tugas liputan di luar kota Kupang.

Maklumlah sebagai Koordinator Biro Kompas TV Kupang, wilayah kerja dia dan tim menjangkau seluruh Nusa Tenggara Timur.

Kira-kira dua pekan terakhir saya tidak bersua dia di kantor. Saya menduga dia sedang tugas luar Kupang. 

Beberapa hari lalu saya dapat informasi dari Kalix, rekan wartawan Kompas TV juga,  bahwa dia sakit. 

Saya tak bertanya lebih jauh kepada Kalix karena menduga dia sakit biasa saja. 

Hari ini Sabtu 17 Agustus 2024 datang kabar duka. Klaudius Edy Burga Olin alias Edy Olin berpulang dalam usia 47 tahun. 

Edy Olin meninggalkan seorang istri, Ida, dan dua putra kembarnya, bernama Messi dan Rossi yang baru duduk di bangku kelas 1 SMP.

Tadi di rumah duka, mataku sempat berkaca-kaca sekilas melihat Messi dan Rossi duduk di samping sang ayah yang sudah terbujur kaku.

Begitulah hidup. Kadang dikau dtinggalkan orang tua saat usiamu masih amat belia.

Kepergiaan Edy Olin  mengejutkan  keluarga besar wartawan di Kota Kupang dan NTT pada umumnya. Juga para kolega, sahabat dan orang-orang yang pernah mengenalnya.

Edy Olin aktif di AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Kota Kupang. Dia lahir dan besar dari keluarga wartawan. 

Edy Olin adalah putra bungsu Adrianus Olin (almarhum). Sang ayah yang berasal Timor Tengah Utara (TTU) merupakan pensiunan wartawan kantor berita nasional ANTARA.

Adrianus Olin antara lain merintis berdirinya Kantor Berita ANTARA Biro Kupang. Mendiang ikut aktif mendidik dan membimbing generasi baru wartawan NTT.

Ketika menjadi wartawan baru Harian Pos Kupang di awal 1990-an, saya masih sempat bersua Bapak Olin saat liputan di lapangan.

Pembawaan Edy Olin sangat mirip sang ayah. Mereka sudah bersama-sama di keabadian.

Jenazah Edy Olin kini disemayamkan di rumah duka, Jalan Bumi 1 Gang 3, Liliba, Kota Kupang.

Informasi dari keluarga, Edy Olin akan dimakamkan di TPU Liliba pada hari Minggu 18 Agustus 2024 pukul 14.00 Wita.

Selamat jalan, Aji (adik) Edy Olin. 

Beristirahatlah dalam damai dan kasih Tuhan. (*)


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes