Pemain Swedia Dilarang Bawa Istri

ilustrasi doang
KETIKA Piala Dunia berlangsung di Amerika Serikat tahun 1994 silam, keributan besar sempat melanda tim Jerman. Waktu itu, Pelatih tim Panser Berti Vogts dikecam anak asuhnya karena ia melarang mereka membawa istri ke negeri Paman Sam. Larangan membawa istri, menurut para pemain yang dimotori Stefan Effenberg, secara psikologis  akan sangat mempengaruhi penampilan pemain di lapangan.
    
    Sejumlah pemain Jerman berkeyakinan, peranan istri sangat besar dalam kehidupannya. Kehadiran istri (juga anak anak), dapat membantu pemain menghilangkan tekanan menghadapi partai partai menentukan. Untuk itu pula, hubungan seks suami istri perlu mendapat porsi yang wajar.

         Setelah melalui diskusi dan dialog dari hati ke hati, Berti Vogts akhirnya mengalah dan mengizinkan Juergen Klinsmann, dkk membawa istri mereka ke Amerika. Tetapi, syaratnya tidak boleh menginap satu hotel. Para istri pemain menginap di hotel yang dekat dengan tempat menginap para pemain Jerman.

         Meskipun Jerman di Piala Dunia 1994 meraih hasil buruk (terhenti di perempatfinal), tetapi kehadiran istri atau kekasih sangat membantu mereka. Pada saat istirahat bertanding, mereka bisa bercengkerama dengan keluarganya. Bisa jalan jalan berbelanja, membagi suka duka dari hati ke hati.

         Bukan cuma tim Jerman yang ngotot menyertakan para istri atau kekasih ke suatu turnamen. Tim lain seperti Italia, Perancis, Belanda, Inggris, Argentina dan lainnya senantiasa memperhatikan kebutuhan psikis ini. Kalaupun tidak selalu mendampingi pemain, selalu ada jadwal yang dirancang sedemikian rupa agar kebutuhan suami istri terpenuhi. Artinya, turnamen sepakbola sebesar apapun tidak boleh melupakan kebutuhan vital ini. Dalam perspektif gender yang kini getol diperjuangkan kaum hawa sedunia, langkah seperti itu agaknya mendapat tempat istimewa dan pasti didukung.

         Namun, lain Jerman, lain pula Swedia yang malam ini mendapat kehormatan sebagai tim pertama yang merumput di pesta Euro 2000 menghadapi tuan rumah Belgia. Seperti dilaporkan Kantor Berita ANTARA, kubu Swedia diguncang isu yang melarang pemain berurusan dengan 'ranjang' selama pelaksanaan Euro 2000. Pemain tim Swedia untuk sementara melupakan seks untuk menghemat tenaga.

         Gelandang asal klub Arsenal, Fredrik Ljungberg yakin tanpa membawa istri ke Belgia Belanda akan meningkatkan mutu penampilannya di lapangan. "Setelah berhubungan seks pada malam sebelum pertandingan, kaki saya seperti kehilangan perasaan. Saya tidak bisa mengontrol bola," kata Ljungberg.

        Solusinya, menurut Ljungberg, istirahat di tempat tidur dan jangan melakukan hubungan seks sebelum pertandingan. "Jika malam sebelumnya hanya menonton film porno, itu tidak mengurangi kekuatan saya di lapangan," tambahnya.

***
         DENGAN senjata rahasia tanpa 'rantang' itulah, pasukan Swedia mengawali putaran final Euro 2000 yang secara resmi dimulai hari ini, Sabtu (10/6) waktu Belgia Belanda atau Minggu dinihari Wita (11/6/2000). Upacara pembukaan di Stadion  King Boudouin, Brussels (Belgia) akan disiarkan secara langsung stasiun televisi RCTI itu mulai pukul 00.45 Wita, Minggu (11/6/2000).

         Pertandingan perdana Grup B Belgia vs Swedia akan digelar usai upacara pembukaan di stadion berkapasitas 50.000 tempat duduk yang dulu bernama Heysel itu.  Pertandingan yang akan dipimpin Wasit Markus Merk (Jerman) pun disiarkan secara live oleh RCTI mulai pukul 02.00 Wita malam ini. Puluhan juta permirsa dari seluruh penjuru dunia dipastikan akan menyaksikan langsung pertandingan perdana tersebut.

         Meskipun bukan tim favorit, tetapi pertemuan Belgia vs Swedia bakal berlangsung menarik. Tim Swedia asuhan Pelatih Tommy Sodeberg adalah kesebelasan yang memegang teguh prinsip kolektivisme yang mengutamakan team work. Inilah yang akan dipamerkan Swedia, salah satu tim yang diyakini bakal membuat kejutan di Euro 2000.

         Dibanding tuan rumah Belgia, prestasi Swedia jauh di atasnya. Kenneth Anderson, dkk  berangkat ke Euro 2000 dengan modal sebagai juara Grup 5 yang mengantongi nilai 10. Dari delapan kali merumput tak sekalipun kalah dan hanya sekali seri. Swedia mengatasi Inggris, Polandia,  Luxemburg dan Bulgaria. Lebih hebat lagi, mereka hanya sekali kebobolan. Solidnya tim ini, karena Soderberg yang dibantu Asisten Lars Lagerback tidak berpaling dari tiga formasi klasik,  4 4 2, 4 5 1 dan 4 4 1 1.

         Untuk membongkar pertahanan Swedia, Belgia yang terakhir berlaga di putaran final Piala Eropa 1984 agaknya perlu bekerja keras. Apalagi tim asuhan Robert Waseige ini tidak teruji melalui kualifikasi. Sebagai tuan rumah bersama Belanda, Belgia langsung lolos ke putaran final. Faktor tuan rumah mungkin merupakan keuntungan Belgia yang biasa memainkan formasi 4 4 2 dengan menempatkan Luc Nilis dan Branco Strupar sebagai tombak kembar.  Kedua tim tentu mengharapkan angka penuh guna memuluskan langkahnya ke babak berikut. Sebab di Grup B juga berokol tim Azzurri Italia dan si pecundang, Turki. Italia vs Turki bertanding Minggu (11/6/2000). *
   

Sumber: Buku Bola Itu Telanjang karya Dion DB Putra, juga Pos Kupang edisi Sabtu, 10 Juni 2000.  Artikel ini dibuat berkaitan dengan larangan terhadap para pemain Swedia mengajak istri mereka ikut serta  putaran final Euro 2000 di Belanda dan Belgia.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes