Menangkap Terobosan TransNusa

SATU lagi terobosan dilakukan operator penerbangan lokal PT TransNusa Air Service. Seperti diwartakan harian ini, TransNusa akan membuka rute penerbangan Kupang-Dili-Darwin (PP). Rute penerbangan baru tersebut mulai beroperasi bulan Agustus 2008 dengan pesawat jenis Fokker-50. Untuk rute baru ini, TransNusa bekerja sama dengan Garuda Indonesia Airlines (GIA).

Kita memberi apresiasi tingi terhadap perkembangan usaha TransNusa. Awal mula cuma melayani rute penerbangan dari Kota Kupang ke berbagai kota kabupaten di NTT. Gebrakan berikutnya adalah membuka rute regional. TransNusa menghubungkan NTT dengan NTB, Bali dan Sulawesi. Tidak cukup sampai di situ. Belum lama berselang TransNusa memperluas operasinya dengan membuka rute penerbangan Kupang-Surabaya-Jakarta setiap hari.

Operator penerbangan yang dikelola putra-putri NTT tersebut sungguh memanjakan penumpang. Jika ingin ke Jakarta, seorang warga Alor atau Ende, misalnya, tidak perlu menginap di Kupang baru melanjutkan perjalanan keesokan harinya. Itu keadaan masa lalu. Sekarang pada hari yang sama dia akan tiba di Jakarta. Kalau urusannya beres, dia bisa pulang pada hari berikutnya. Jadi, tak perlu berlama-lama di Jakarta yang menghabiskan banyak biaya.

Sebaliknya bagi orang dari luar NTT, kesan kalau bepergian ke NTT "mudah masuk, susah keluar" dengan sendirinya terkikis. Mudah-mudahan terus bertahan dan semakin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai motto Kami Hadir untuk Melayani Anda.

Dengan membuka rute penerbangan Kupang-Dili-Darwin, TransNusa mempertegas keberadaannya sebagai operator yang sukses. TransNusa kini merambah jalur internasional, menghubungkan tiga negara sekaligus, Indonesia, Australia dan Timor Leste.

Rute penerbangan internasional itu pernah ada sebelum krisis ekonomi dan moneter melanda Indonesia tahun 1997. Ketika itu dilayani Merpati Nusantara Airlines. Jumlah penumpang menggembirakan. Hampir seluruh seat terisi setiap kali penerbangan Kupang-Darwin PP. Wisatawan dari Australia pun lebih mudah ke NTT. Mereka tidak harus melalui satu-satunya pintu selatan Indonesia, Bandara Ngurah Rai Denpasar-Bali.

Keputusan manajemen TransNusa melayani kembali rute internasional mulai bulan Agustus mendatang sangat tepat. TransNusa akan mendekatkan jarak NTT-Timor Leste dan Australia Utara. Jika ingin bepergian ke Dili, orang NTT tidak perlu terbang ke Denpasar dulu baru ke Dili. Ongkos tiket akan lebih murah dibandingkan dengan keadaan sekarang. Waktu perjalanan lebih singkat dan hubungan Kupang-Dili akan lebih erat. Demikian pula jalur tradisional Kupang- Darwin. Jumlah kunjungan wisatawan Australia ke NTT akan meningkat. Kita yakin dengan kemungkinan semacam itu karena pintu selatan Indonesia tidak lagi menjadi monopoli Bali.

Pertanyaan penting hari ini adalah bagaimana pemerintah daerah di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menangkap terobosan yang dilakukan Manajemen TransNusa? Secara khusus kita gugah perhatian Dinas Pariwisata serta semua pelaku bisnis ini di setiap daerah. TransNusa telah membuka kembali hubungan yang vakum hampir satu dasawarsa. Peluang emas tersebut hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk menghidupkan semua sektor terkait. Tak mungkin sekadar berpangku tangan dan menunggu. Kita harus lekas bergegas. Berpacu dengan irama dinamis yang telah diperlihatkan Manajemen TransNusa. **

Salam Pos Kupang edisi Jumat, 20 Juni 2008 halaman 14
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes