SELAMA pekan ini pemerintah dan masyarakat Kota Kupang menerima tamu istimewa dari negeri seberang yaitu Walikota Tynaarlo-Belanda, Frank Van Zuilen.
Mengikuti laporan media massa segera tertangkap pesan betapa kunjungan tersebut disambut dengan sangat baik oleh pemerintah Kota Kupang.
Memang sudah seharusnya demikian cara kita menyambut tamu dari jauh. Apalagi kehadiran Walikota Tynaarlo tidak sekadar jalan-jalan. Walikota Zuilen dan rombongan dari Belanda membawa sejumlah misi penting yang berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat Kota Kupang.
Beberapa bisa disebut kembali di ruangan ini. Pemerintah Tynaarlo akan membantu membangun kincir angin untuk energi listrik, sentral sanitasi dan sumur bor di Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak. Fasilitas itu mendukung keberadaan rumah murah yang telah dibangun Pemerintah Kota Kupang.
Pemerintah Tynaarlo juga akan membangun sanitasi dan sumur bor di Kelurahan Batuplat dan Lasiana. Bantuan tersebut diusahakan terealisir dalam tahun ini juga. Selain sanitasi dan air bersih, Tynaarlo dan Kota Kupang juga membangun kerja sama di bidang pendidikan abadi, kredit ekonomi mikro serta kelistrikan.
Pada acara temu pisah di Restoran Nelayan, Kamis (25/6/2009), Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe menegaskan, Pemkot Kupang berencana membangun kerja sama Sister City (Kota Kembar) antara Kota Kupang dengan salah satu kota di Belanda. Walikota menyebut rencana tersebut sebagai tindak lanjut kerja sama dengan Tynaarlo.
Kita memberi apresiasi tinggi terhadap pemerintah Kota Kupang di bawah kepemimpinan Daniel Adoe dan Daniel Hurek atas apa yang telah mereka kerjakan. Memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di bidang air bersih, sanitasi dan daya listrik merupakan tema kampanye duet tersebut ketika mereka maju berkompetisi dalam pilkada yang lalu. Kini duet walikota dan wakil walikota Kupang mulai merealisasikan apa yang telah mereka janjikan kepada warga Kota Kupang. Memang masih jauh dari harapan ideal warga Kupang namun tidak ada kata terlambat untuk suatu persembahan yang baik bagi rakyat.
Tentu saja kerja keras masih menanti pimpinan wilayah ini. Kerja keras pemerintah Kota Kupang tidak berakhir dengan kehadiran Walikota Tynaarlo di Kupang. Justru sebaliknya kerja keras itu mesti dipacu lagi agar semua rencana yang telah dibahas dapat diwujudkan pada waktunya. Sudah terlalu lama warga Kupang mengalami krisis air bersih, krisis daya listrik serta pelayanan publik yang jauh dari memuaskan. Kini saatnya pemerintah memenuhi kewajibannya.Tidak asal omong.
Belajar dari pengalaman kita memandang perlu untuk mengingatkan hal ini. Biasanya kita terlihat super sibuk dan habis-habisan menyukseskan acara seremonial. Misalnya peletakan batu pertama proyek ini dan itu. Kelanjutan proyek tidak dikawal dengan baik. Dan, hasilnya entah positif atau negatif jarang disampaikan kepada publik dengan cara yang sama, yakni transparan dan bertanggung jawab.
Masyarakat Kota Kupang butuh pembuktian bahwa bantuan kincir angin untuk energi listrik, sentral sanitasi dan sumur bor sungguh mereka rasakan manfaatnya dalam waktu yang telah digariskan. Lebih cepat terealisir tentu lebih baik.
Kita percaya duet pemimpin Kota Kupang sanggup dan mampu menggerakkan seluruh jajarannya untuk segera mewujudkan janji dan rencana mulia tersebut. Dengan demikian kehadiran tamu dari negeri seberang yaitu Walikota Tynaarlo, Frank Van Zuilen sungguh meninggalkan kesan mendalam bagi Kupang dan bagi Tynaarlo sendiri. Kehadiran itu akan bermakna.*
Pos Kupang edisi Sabtu, 27 Juni 2009 halaman 4