Warga Desak Dillak-Pelle Mundur

BA'A, PK -- Puluhan warga yang tergabung dalam Gerakan Peduli Tesa Tuameni, Selasa (4/11/2008) sekitar pukul 10.00 Wita, mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Rote Ndao. Mereka mendesak Christian Nehemia Dillak, S. H-Bernad E. Pelle, S.Ip mundur dari jabatan Bupati dan Wakil Bupati karena tidak mampu membawa Rote Ndao menjadi lebih maju sehingga kabupaten ini kembali bergabung dengan Kabupaten Kupang. Gerakan Peduli Tesa Tuanmeni juga menilai DPRD tidak mampu mengawasi pemeritahan yang ada.

Aksi tersebut dalam pengawalan ketat aparat kepolisian. Pendemo diterima di halaman gedung DPRD sekitar pukul 12.00 Wita oleh Chornelis Feoh, SH dan Junus Fanggidae,SE (keduanya Wakil Ketua DPRD), dan juga sejumlah anggota Dewan diantaranya, Serly Pingak, Yakob Malelak, Asiel Soruh dan Yusak Langga.

Sebelum berdialog, para pendemo yang dikoordinir Pdt. Ardy Lay melakukan orasi. Beberapa diantaranya membentangkan 10 lembar poster. Poster-poster itu antara lain : Jangan Kubur Masa Depan Keturunan Kami; Bupati dan Wakil Bupati Harus Bertanggungjawab, Sejak bulan Nopember 2008 Bupati Tidak Masuk Kantor, DRPD Jangan Hanya Urus Kepentingan Pribadi Lalu Rakyat Dilupakan; Ketua DPRD Jangan Lakukan Selingkuh Politik dengan Bupati Lalu Rakyat Dikorbankan; Bupati dan Wakil Bupati Harus Gentlemen Letakan Jabatan; Bapak Jaksa Tolong Tangkap Para Koruptor dan Adili; KPK Kenapa Anda Tutup Mata Terhadap Para Koruptor Uang Rakyat di Rote Ndao; Ketua DPRD Harus Mundur dari Jabatan dan Turunkan Bupati dan Wakil Bupati dari Jabatannya.

Pdt. Chemsy Lian dalam orasinya meminta Bupati-Wakil Bupati Rote Ndao mundur dari jabatan karena tidak mampu mensejahterakan rakyat sehingga kondisi Rote Ndao menjadi terpuruk dan akhirnya dievaluasi untuk kembali ke kabupaten induk.

Gerakan Peduli Tesa Tuameni dalam tuntutannya yang disampaikan, Ardy Lau, Deny Manu, Dany Zakarias, Paul Dae Panie, Jhon Seme, mendesak DPRD sesegera mungkin melaukan rapat untuk menurunkan Dillak dan Pelle dari jabatan Bupati dan Wakil Bupati. Mereka juga meminta pemerintah pusat agar memberikan kesempatan kepada Rote Ndao untuk berbenah diri dan meminta aparat penegak hukum untuk memeriksa para pejabat korup.

Mereka juga menuntut DRPD agar sesegera mungkin untuk menindaklanjuti tuntut masyarkat tersebut dalam waktu singkat. Jika dalam waktu singkat DPRD tidak dapat melakukan tugas kontrolnya maka mereka mengancam akan melakukan tindakan sendiri-sendiri.

"Kami siap membantu DPRD untuk bekerja. Dan, kami minta anggota DPRD yang tidak hadir agar hadir membahas agenda besar berkaitan dengan kepentingan rakyat tersebut. Jika tidak maka kami akan meminta bantuan polisi untuk menjemput anggota dewan dirumah untuk bersidang," kata Deny Zakarias

"Aspirasi kami ini murni untuk kepentingan masyarakat Rote yang lebih besar. Dan, tidak ada muatan politik oleh calon tertentu," ujar Deny Manu.Terhadap sejumlah tuntutan tersebut, para anggota Dewan menyatakan akan secepatnya membahas rekomendasi masyarakat tersebut. "Kami dalam waktu singkat akan membahas masalah ini karean masalah ini sangat penting," kata Chornelis Feoh.

Wakil Bupati Rote Ndao, Bernad E. Pelle yang dihubungi, Selasa kemarin, mengatakan,dirinya siap mundur namun dia harus melihat substansinya. "Jabatan itu kepercayaan karena itu ketika rakyat menuntut saya mundur saya siap. Tapi, kami juga harus lihat substansi tuntutan mereka," kata Pelle dari balik hand phone. (iva)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes