dion bata
TAK ada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan. IASTP, program pelatihan khusus yang telah membentuk ribuan manusia berkualitas di Indonesia, berakhir tahun ini. Tanggal 12 Desember 2008, IASTP ditutup. Perpisahan di Kupang berlangsung hari Kamis, 20 November 2008 di Hotel Kristal.
Tiada kata lain kecuali ucapan terima kasih. Saya merasa beruntung menjadi bagian dari program pelatihan tersebut, baik dalam kapasitas sebagai peserta maupun mentor lokal NTT . Banyak jenis pendidikan dan pelatihan telah saya ikuti selama berkarier sebagai wartawan. Tidak ada yang sebaik model pelatihan IASTP. IASTP akan dikenang selalu.... foto-foto perpisahan klik sini
Manfaatkan Peran Alumni IASTP Secara Maksimal
KUPANG, PK -- Pelatihan IASTP III mencapai dampak pada dua tingkatan yaitu dampak individu dan organisasi. Individu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baru dan menerapkannya di tempat kerja. Sedangkan organisasi telah meningkatkan dan mengembangkan proses, struktur dan budaya organisasi. Guna mendukung kesinambungan dampak pelatihan IASTP III di Nusa Tenggara Timur (NTT), manfaatkan peran alumni dan mentor IASTP secara maksimal.
Project Leader Indonesia Australia Specialised Training Project (IASTP) Phase III, Micheal Halse, M.B.A mengemukakan hal tersebut pada acara Penutupan dan Penghargaan atas Pencapaian IASTP III di Flores Room Hotel Kristal-Kupang, Kamis (20/11/2008) pagi.
Hadir dalam acara tersebut antara lain, Asisten II Setda Propinsi NTT, Partini Hardjokusumo, S.H, Kepala Badan Diklat Propinsi NTT, George Paulus, pimpinan dinas, badan dan kantor serta undangan lainnya. Selain Micheal Halse, dari IASTP hadir juga Bhavanti. IASTP, lembaga kemitraan antara pemerintah Indonesia-Australia ini akan berakhir 12 Desember 2008 setelah berkarya selama 13 tahun di Indonesia.
Halse menjelaskan, IASTP III yang berkarya sejak 2004 telah menyelenggarakan 600 pelatihan di seluruh Indonesia dengan alumni sekitar 15.000 orang. Dari jumlah tersebut, 712 alumni berasal dari Propinsi NTT yang menjalani lima komponen pelatihan berbeda.
"Atas kesepakatan pemerintah Australia dan Indonesia, program IASTP memang berakhir tahun ini. Namun, Anda dapat mendukung kesinambungan dampak pelatihan dengan memanfaatkan peran alumni dan mentor yang telah kami latih," kata Halse.
Pada tingkat individu, kata dia, kesinambungan dampak pelatihan IASTP III dapat dilakukan dengan menerapkan dan menyesuaikan sistim pelatihan IASTP III dalam
penunjukan mentor instansi/departemen yang ditargetkan dalam pelatihan dan bekerja sama dengan mentor tersebut. Menerapkan konsep rencana aksi dalam seluruh pelatihan, melibatkan stakeholder dalam konsultasi desain pelatihan serta menggunakan metode pelatihan yang interaktif dan partisipatif.
"Berdayakan mentor IASTP di NTT untuk progam berkelanjutan TOT bagi para pelatih. Mereka memiliki kualitas terbaik," kata Halse sambil menyebut 87 persen pelatihan IASTP mempunyai tingkat pembelajaran yang melampaui patokan Bank Dunia untuk pelatihan di Indonesia.
Hal senada disampaikan Halse dalam pertemuan secara terpisah dengan Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si di Hotel Kristal, kemarin siang. Wagub yang adalah mantan Kepala Badan Diklat NTT itu mengakui, pelatihan IASTP III memberi dampak besar bagi NTT. Kepada Halse, Wagub menjamin untuk menjaga kesinambungan dampak pelatihan dengan memaksimalkan peran alumni dan mentor. "Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat NTT, kami ucapkan terima kasih kepada IASTP," kata Esthon Foenay.
Dalam acara penutupan program Kamis pagi, IASTP memberikan kenang- kenangan kepada Pemerintah Propinsi NTT yang diterima Partini Hardjokusumo. Pemerintah NTT juga memberikan cinderamata kepada Micheal Halse. Kamis (20/11/2008) petang mulai pukul 17.00 Wita, IASTP III menggelar acara perpisahan dengan mentor lokal Propinsi NTT di Hotel Kristal. Sebanyak 15 mentor IASTP hadir dalam acara yang penuh kekeluargaan tersebut. (osi)
Pos Kupang edisi Jumat, 21 November 2008 halaman 7
