DENPASAR, PK--- Hari Kamis (19/2/2009), Romo Silvester San, Pr, ditahbiskan menjadi Uskup Denpasar. Uskup Denpasar yang baru ini akan ditahbiskan di Gereja Katedral Denpasar, oleh Uskup Pentahbis, Mgr. Vinsent Sensi Poto Kota, Pr (Uskup Agung Ende), pada pukul 15.00 Wita.
Dari pantauan Pos Kupang, persiapan pentahbisan telah dilakukan sejak beberapa hari lalu. Gereja Katedral Roh Kudus Denpasar tampak semarak dengan penjor di halaman depan dan belakan. Harum bunga-bunga berwarna-warni. Umat bekerja dengan gembira menyambut sebuah peristiwa bersejarah petang ini. "Tiada yang lain, selain gembira, bahagia, dan syukur," kata Pater Servas Subagha, SVD, yang ditemui di tengah-tengah kesibukan menanti saat pentahbisan di halaman katedral.
Kegembiraan warga umat Keuskupan Denpasar tercermin dari wajah-wajah para panitia pelaksana, para ibu, para bapak, kaum muda dan anak-anak, pastor, suster yang dengan tanggung jawabnya masing-masing memberi sentuhan persiapan terakhir di dalam gereja maupun di halaman dan wilayah seputar gereja.
Deus Incrementum Dedit
Romo Silvester memilih "Deus Incrementum Dedit (Allah yang memberi pertumbuhan) menjadi moto tahbisannya. Para tua adat, tokoh Katolik Bali menyambut gembira moto uskup baru ini. "Biarkan Allah yang memberi pertumbuhan. Kita hanya mampu menanam, menyiram, dan memberi pupuk. Kita bangga dengan moto yang penuh iman dan berserah dalam tangan Tuhan," kata Iswara salah seorang tokoh umat.
Romo Silvester San menjalani rangkaian upacara yang sangat hikmat selama tiga hari berturut-turut. Salve Agung dilaksanakan kemarin, dilanjutkan dengan tahbisan hari ini, dan misa pontifical akan dirayakan besok. Semuanya dilaksanakan di Gereja Katedral Roh Kudus Denpasar.
Pastor Paroki Katedral Denpasar, Pater Kris Ratu, SVD, tampak gembira berada di tengah-tengah umat Katedral yang terbuka bekerja sama dengan panitia. Romo Kris mengaku senang mendapat uskup baru. "Kami berharap dalam misa pontifical nanti, cakrawala berpikir kami para imam dan uskup baru terbuka, bahwa kami semua berada di tengah-tengah budaya Bali, Lombok, Sumbawa, juga para pendatang dari segenap wilayah NTT, Jawa, Sumatra, dan wilayah lainnya. Semuanya berada di Keuskupan Denpasar," kata Pater Kris.
Ketua Panitia Tahbisan, Pieter Made Purnama, SH, MH, putra Bali asli, tokoh umat dan notaris terkenal di Kota Denpasar, tampak tenang dan percaya bahwa rangkaian upacara tahbisan akan berjalan lancar.
Made menyerahkan penjelasan tentang rangkaian upacara ini kepada Antonius Samuel Reniban, Koordinator Humas dan Keamanan. Reniban mengatakan bahwa upacara tahbisan akan berjalan aman, tertib, dan lancar. Hal ini diyakininya karena persiapan telah berjalan lancar.
Putra Bali
Ibu Ni Nyoman Muliawati, SST, M.Hum, dosen Institut Seni Indonesia Denpasar, seorang tokoh Katolik Denpasar mengungkapkan terus terang perasaannya. "Kami senang karena dapat uskup," katanya.
Dia berharap uskup baru dapat mempersatukan umat Keuskupan Denpasar yang terdiri dari berbagai etnis. Ibu Muliati bangga sebab dalam rangkaian upacara tahbisan ada berbagai tarian dari NTT.
Harapan yang sama disampaikan oleh Ibu Susi Dharmawan, Ketua DPD WKRI Denpasar. "Luar biasa! Kita mendapat gembala baru, harapan baru untuk perjalanan pastoral ke depan. Semoga Bapak Uskup yang baru dapat melihat segala sesuatu dengan pandangan luas, obyektif, karena keunikan Keuskupan Denpasar yang terdiri dari beberapa pulau, adat, tradisi, dan kondisi umat yang berbeda-beda," kata Susi. (dis)
Uskup Bali, Lombok
1950-1961 : Mgr. H Hermens, SVD (Perfek Apostolik)
1961-1972 : Mgr. Dr. Paulus Sani Kleden, SVD (Uskup pertama)
1973-1981 : Mgr. Anton Thijssen, SVD
1981-1998 : Mgr. Vitalis Djebarus, SVD
2000-2007 : Mgr. Benyamin Bria, Pr
2009 : Mgr. Silvester San, Pr
Pos Kupang edisi Kamis, 19 Februari 2009 halaman 1