KUPANG, PK -- Bupati Ende terpilih, Drs. Don M Wangge menegaskan, tahap awal yang akan dilakukan bersama wakilnya, Ahmad Muchdar usai dilantik bulan April 2009 nanti, yakni menata birokrasi. Dalam penataan itu jumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) akan dikurangi guna merampingkan struktur birokrasi.
Donbosco Wangge mengatakan itu pada acara tatap muka bersama Ikatan Keluarga Kabupaten Ende Flores (IKEF) di Kota Kupang yang digelar di Hotel Oriental-Kupang, Selasa (17/2/2009) malam.
"Tahap pertama yang akan kami lakukan setelah kami dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Ende nanti, yaitu penataan birokrasi. Kami akan menempatkan seseorang dalam suatu jabatan berdasarkan kemampuan atau kualitas orang tersebut dan bukan berdasarkan kedekatan," ujarnya.
Wangge juga mengatakan akan melakukan restrukturisasi birokrasi karena jumlah SKPD cukup membengkak sehingga menjadi kaya struktur miskin fungsi. SKPD yang selama ini berjumlah 15 dinas/badan/kantor akan dikurangi menjadi 10 atau 11 SKPD saja. SKPD yang dirasakan kurang terlalu berperan akan dilebur dengan SKPD lain.
"SKPD harus dikurangi karena selama ini APBD Kabupaten Ende lebih banyak dipakai untuk biaya pegawai sehingga yang diperuntukan bagi rayat menjadi berkurang. Sementara tantangan utama di Kabupaten Ende saat ini adalah kemiskinan. Di Kabupaten Ende jumlah KK miskin mencapai 26.612 KK. Ini tantangan yang harus menjadi perhatian kami," tambahnya.
Selain masalah kemiskinan, kata Wangge, juga ada masalah bidang kesehatan dan pendidikan. Sekitar 1.500 anak lebih di kabupaten ini yang mengalami kurang gizi atau gizi buruk. Begitupun ketersediaan tenaga dokter, terutama dokter ahli yang terbatas di Kabupaten Ende membuat pelayanan kesehatan kepada masyarakat belum dilakukan secara optimal.
"Di bidang pendidikan, menurut saya pendidikan di Ende sedang berjalan menuju jurang kematian. Tahun '70-an sampai '80-an Ende menjadi tolak ukur pendidikan di NTT tapi saat ini Ende menduduki urutan 17 dari kabupaten/kota di NTT dalam bidang kelulusan siswa," tegasnya.
Mengatasi masalah pendidikan ini, ia mengajak orang tua asal Ende di Kota Kupang dan warga Kabupaten Ende untuk mengizinkan anak-anak mereka menjadi guru karena saat ini Ende masih kekurangan guru terutama guru sekolah dasar. Selain masalah tersebut, ia juga menyampaikan hal-hal lainnya yang menjadi visi dan misi serta program paket Doa memimpin Kabupaten Ende, lima tahun ke depan.
Ketua IKKEF di Kupang, Dra. Sisilia Sona pada kesempatan itu mengatakan, IKKEF siap mendukung Paket Doa dalam memimpin Ende lima tahun ke depan. IKKEF juga selalu berharap ditangan paket Doa masyarakat Kabupaten Ende menjadi lebih baik dan sejahtera. Hal yang sama dikatakan Sesepuh masyarakat asal Ende di Kupang, Drs. Wilhelmus Wolo. (mar)