Roring Kewalahan Tarik Blazer

ilustrasi
Pengembalian aset mobil dinas Chevrolet Blazer belum menemui titik terang. Sampai Jumat (8/3), belum tampak satu unit pun mobil yang dulu digunakan Anggota DPRD Sulawesi Utara (Sulut) itu berada di Kantor Gubernur.

Wakil Gubernur Sulut Djouhari Kansil menegaskan akan mengecek perkembangan pengembalian aset pemerintah itu. Ia memberi waktu lagi sampai pekan depan. Bagi yang acuh tak acuh, wagub berjanji memberi teguran khusus "Pasti saya tegur. Saya akan panggil secara khusus tanya masalahnya apa," kata Kansil, Jumat (8/3/2013).

Tak hanya masalah aset mobil Blazer. Menurut Kansil semua aset akan ditertibkan "Bukan cuma Blazer, semua kita lakukan pendataan kembali. Blazer itu ada cuma kita data lagi siapa yang pakai. Supaya akan terkontrol, saya minta dihadirkan mobilnya ada," tandasnya..

Pantauan Tribun Manado, Jumat (8/3) baru dua unit mobil Chevrolet Blazer yang terlihat di Kantor Gubernur Sulut. Kondisinya pun mengenaskan, terongok rusak dengan ban kempes, cat mulai pudar dan interior lusuh. Sementara satu mobil Chevrolet Blazer Silver DB 521 yang teronggok di Perumahan Paniki Manado tak terlihat wujudnya di Kantor Gubernur Sulut.

Kepala Biro Umum Setdaprov   Rudij  Roring mengatakan akan mengiventarisir semua mobil Blazer. "Sesuai aturan mesti ditarik dari yang tak berhak menggunakannya," katanya, Jumat (8/3).  Lanjut Roring, sejak tahun lalu, penarikan kembali Blazer tak kunjung tuntas. Dia dan stafnya kewalahan karena  ada tarik-menarik, dengan pengguna kendaraan.

"Sama dengan rumah dinas, yang tidak berhak tak mau meninggalkan rumah. Padahal sudah habis masa tugas. Begitu juga mobil dinas. Kita sudah minta berulang-ulang tapi tetap saja menolak. Bahkan sudah ada tanda tangan pak wagub," sebutnya.

Roring menceritakan, stafnya pernah  berhadapan dengan mantan pejabat senior yang pensiun, ada rasa hormat dan belas kasih. Bahkan ada yang sampai menangis agar kendaraan tak ditarik "Susah juga karena waktu mau ditarik kendaraan, penggunanya minta tolong, sampai menangis," ungkapnya.

Namun, kata dia, karena saat ini sudah menjadi BPK, Biro Umum akan bersikap tegas. Dia  mengimbau pengguna kendaraan punya kesadaran untuk mengembalikan barang yang bukan miliknya.

Roring mengatakan, kalau sudah ditarik, sebaiknya mobil Blazer tersebut dilelang saja.  "Setelah saya pelajari akan membebani keuangan kalau mobil Blazer diperbaiki. Onderdilnya mahal. Sudah mahal, tidak dijual di Manado lagi. Kalau saya boleh usul dilelang saja," katanya.

Diakuinya, mobil Blazer dibeli saat zaman pemerintahan Gubernur A.J Sondakh lewat pengadaan di Biro Umum. Dari situ, Blazer berpindah tangan dipinjam pakai Sekretariat DPRD Sulut sebagai mobil dinas bagi Anggota DPRD.  Hingga pemerintahan saat ini dan habis masa periode anggota Dewan sebelumnya,  jejak Chevrolet Blazer masih misterius. Meskipun mobil-mobil  tersebut kerap terlihat berada di jalanan dalam kondisi tak terurus. (ryo)

Sumber: Tribun Manado 9 Maret 2013 hal 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes