Prasasti gedung CTI Manado |
ANAK tangga darurat yang terbuat dari kayu dan tripleks masih kokoh menahan setiap langkah manusia yang akan menuju ke gedung futuristik di Jalan AA Maramis Manado. Hari Selasa (12/2/2013), spanduk besar bertuliskan Selamat Datang Bapak Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung Center of Triangle Initiative (CTI) masih berdiri tegak di pagar. Dengan gambar presiden di sisi kiri dan Gubernur Sulut di kanan setinggi orang dewasa terpampang megah.
Maket gedung CTI Center pun terpajang di bagian gedung yang terbuka. Di maket itu terlihat begitu indahnya bangunan yang terdiri dari enam lantai. Pada bagian dinding terdapat spanduk yang bertuliskan "Sekretariat Regional CTI-CFF Pusat pameran terumbu karang, pusat pendidikan dan pelatihan terumbu karang, pusat penelitian terumbu karang, perpustakaan terumbu karang". Cat gedung tersebut belum ada yang terkena noda atau tergores. Bau cat masih bisa tercium bahkan jika Anda berada di luar gedung megah tersebut.
Saat masuk ke dalam bau cat semakin kuat, spanduk berukuran besar yang menempel pada dinding lagi-lagi menarik perhatian. Spanduk tersebut bergambar pemimpin enam negara yang datang pada saat CTI Summit tahun 2009. Di sebelah kanan jika telah masuk ke dalam gedung terdapat ruangan berisi meja dan kursi yang masih mengilat. Dua lift yang akan menghubungkan antar lantai terdapat di bagian lain pintunya tertutup rapat.
Ketika Tribun Manado berjalan ke sudut kiri menuju ke tangga yang menghubungkan lantai, mata menangkap prasasti dari batu marmer hitam teronggok di bawah tangga. Pada marmer prasasti tersebut terdapat gambar burung Garuda disertai tulisan Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa Center of Triangle Initiative on Coral Reefs Fisheries and Food Security, diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr H Susilo Bambang Yudhoyono, Manado 11 Februari 2013. Pahatan tulisan pada batu marmer itu rapi dengan tinta berwarna emas. Tetapi tanpa tanda tangan Presiden Yudhoyono.
Bagian bawah marmer tersebut masih terbungkus dengan kotak persegi yang terbuat dari kayu, yang melindungi dari berbagai benturan. Di sisi prasasti tersebut terdapat alat untuk membersihkan lantai.
Dua orang staf dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulut terlihat sibuk mengangkat barang dari lantai atas berupa kabel-kabel stop kontak serta beberapa akuarium yang tidak ada isinya. Beberapa pot ukuran besar dengan tanaman hias di dalam pot tersebut juga telah dikeluarkan untuk dibawa kembali ke tempat asalnya.
"Kami hanya diberi tugas untuk membereskan barang kegiatan kemarin. Untuk penjelasan lain-lain silakan hubungi pihak yang berwenang," ujar seorang di antara mereka yang enggan disebutkan namanya. Beberapa karyawan yang bekerja di gedung tersebut naik turun tangga dengan membawa barang-barang.
Dalam sambutannya dalam puncak kegiatan Hari Pers Nasional (11/2/2013), Gubernur Sulut SH Sarundajang mengungkapkan keberadaan gedung sekretariat CTI digagas presiden itu secara fisik telah rampung 95 persen dan dalam waktu tidak terlalu lama lagi bisa diresmikan presiden. Enam negara yang masuk kawasan Coral Triangle adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Timor Leste, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon.
Staf Ahli Menteri Bidang Kebijakan Publik Kementeruian Kelautan dan Perikanan yang juga Sekretaris Eksekutif NCC CTI-CFF Viktor Nikijuluw mengakui gedung tersebut masih dalam tahap finishing, yaitu pada lantai empat dan lima. Sedangkan peresmian akan dilakukan tahun ini juga dalam suatu acara yang meriah. Dia berharap gedung ini tetap diresmikan Presiden SBY dengan dihadiri pimpinan negara-negara anggota CTI. "Segera pada tahun ini pasti diresmikan," katanya,
Selasa (12/2/2013).
Seperti pernah diberitakan, gedung CTI di Jl AA Maramis sedianya diresmikan Presiden SBY pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Manado tanggal 11 Februari 2013. Namun, rencana tersebut batal karena fisik gedung belum rampung seratus persen. (herviansyah)
Sumber: Tribun Manado edisi cetak 13 Februari 2013