Herman Musakabe (mantan Gubernur NTT):
Semasa menjadi Gubernur NTT (1993 - 1998), kita saling mengisi. Saya punya latar belakang militer, beliau dari birokrat. Beliau punya pengalaman banyak sebagai birokrat. Banyak membantu saya dalam menjalankan tugas. (den)
Abdul Kadir Makarim (Ketua MUI NTT):
Beliau tokoh pemersatu umat. Beliau pemimpin yang bersahaja. Sikap kebapaannya tinggi. Beliau betul-betul diterima seluruh masyarakat. Tidak ada primordialisme. Kita harus teladani sikap kepemimpinan beliau, terutama pemimpin-pemimpin yang akan datang di negeri ini. (den)
Drs. Daniel Adoe (Walikota Kupang):
NTT kehilangan seorang peminpin besar, sederhana, kebapaan, dan pemimpin yang merangkul semua orang, rakyat kecil dengan tidak memandang siapa dan asal-usul orang itu. Beliau merangkul semua orang. Dalam sejarah pemerintahan, beliau tidak ada tandingannya. Dua kali menjadi Bupati TTS. Satu kali Wakil Gubernur, dan dua kali menjadi Gubernur NTT. Di Indonesia dan di dunia, belum ada seperti itu. Hal ini luar biasa. (den)
Drs. Mell Adoe (Ketua DPRD NTT):
Sebagai putra daerah, beliau sudah maksimal mengabdi kepada daerah. Seluruh masyarakat NTT wajar untuk berterima kasih. Kita kehilangan seorang tokoh panutan. Kesan saya, semasa beliau menjadi gubernur, dia sangat menjaga semangat kemitraan antara lembaga DPR dan pemerintah. (den)
Joackhim Lopez (Bupati Belu):
Secara pribadi dan secara umum masyarakat NTT tentu sangat kehilangan seorang pemimpin seperti Pak Piet Tallo, S.H. Saya mengenal sosok almarhum sewaktu saya masih menjadi staf di Dispenda NTT, kemudian saya di Biro Ekonomi Setda NTT. Almarhum merupakan sosok pemimpin yang patut kita teladani khusus pejabat yunior sekarang. Almarhum merupakan sosok yang rendah hati, merakyat dan tidak primordial. Dia bergaul lintas etnis. Dia mengajarkan kita banyak hal dan itu patut kita teladani. Sewaktu beliau menjadi gubernur, kami tetangga sehingga saya cukup mengenal almarhum. (yon)
Ir. Paulus V.R Mella (Bupati TTS):
Piet A Tallo itu tokoh yang membawa pembaharuan tersendiri bagi masyarakat TTS. Pembaharuan yang dibawa Piet Tallo tidak akan pernah dilupakan masyarakat TTS selama memimpin periode 1983 hingga 1993. Masyarakat TTS tentu tidak akan melupakan jasa yang pernah beliau tanamkan di sini. Setiap warga TTS tentu akan memiliki kenangan tersendiri terhadap almarhum selama menjalankan tugas bupati dua periode di kabupaten ini. Almarhum membawa perubahan bagi TTS terutama perubahan pola pikir masyarakat. Perubahan terkait budaya warga TTS yang hidup merasa puas dengan apa adanya menjadi hidup ini harus ada pembaharuan-pembaharuan. (aly)
Pos Kupang edisi Senin, 27 April 2009 halaman 1