ilustrasi |
Sejumlah event tersebut berlangsung meriah, semarak sekaligus menghibur. Partisipasi warga Kota Manado cukup tinggi. Mereka dengan senang hati mengikuti berbagai kegiatan. Partisipasi tersebut mencerminkan betapa warga mencintai kota tempat huniannya. Kota di mana mereka mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Sebagai warga kota ini kita menyadari bahwa Manado terus berkembang dinamis dari hari ke hari. Perkembangan itu mengusung dua sisi yang paradoks yaitu positif dan negatif. Geliat ekonomi di Kota Manado yang terus bertumbuh sungguh melegakan hati. Investasi bergerak cukup signifikan yang melahirkan kesempatan kerja baru sekaligus menekan angka pengangguran.
Tingkat kesejahteraan penduduk Kota Manado pun semakin membaik. Di sini kita mudah menemukan mobil mewah keluaran terbaru berseliweran di dalam kota. Kita juga menyaksikan para pengembang properti perumahan tiada henti membangun hunian baru guna memenuhi permintaan pasar. Manado termasuk pasar otomotif terkemuka di Indonesia Timur dengan omset penjualan di atas rata-rata per bulan.
Magnet Kota Manado pun tiada duanya. Ibu kota bumi Nyiur Melambai ini hampir setiap bulan menjadi tuan rumah event nasional dan internasional. Banyak orang dari berbagai daerah di Tanah Air bahkan dari mancanegara senang berkunjung ke Manado. Mereka ingin menikmati wisata kulinernya yang menggoda lidah, juga objek-objek wisata yang memanjakan mata dan batin.
Namun di balik cerita indah tersebut kita toh tidak memungkiri adanya benang kusut yang membuat Manado belum pantas disebut kota yang menyenangkan. Kota yang sehat, kota yang nyaman atau dalam bahasa lain kota yang manusiawi. Kemacetan arus lalu lintas telah menjadi masalah pelik di Manado. Kemacetan belum terurai dengan solusi jangka panjang. Pembenahan kemacetan baru berlangsung temporer dan instan. Jika tidak ada rencana strategis dengan agenda aksi yang konkret, maka kemacetan Manado akan kian menjadi-jadi.
Manado pun identik dengan bencana yang selalu makan korban jiwa pun harta benda. Selain bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, musibah yang selalu menghantui warga Manado adalah kebakaran. Jika terjadi kebakaran di Manado bisa dipastikan tak banyak harta benda yang bisa diselamatkan. Manajemen kebakaran di kota ini bisa dilukiskan masih amburadul. Begitulah kira-kira sejumlah pekerjaan rumah Kota Manado.Semoga perayaan hari jadi tak sekadar pesta hura-hura. Perayaan HUT mestinya saat introspeksi. Dirgahayu Manado! *
Sumber: Tribun Manado 15 Juli 2013 hal 10