Gaji pertama beli kue senyiru

Mengenang Julius Reinhard Siyaranamual
Oleh Alfred Dama

SATU persatu anggota rumpun keluarga dan kerabat Julius Reinhard Siyaranamual hadir di kediaman Jack K Iki di Kelurahan Fontein, Kota Kupang, Senin (23/5/2005) siang. Mereka ke sana setelah mendapat kabar duka meninggalnya seorang ayah, saudara, kakak, adik, om terkasih, Julius R Siyaranamual pada Senin (23/5) sekitar pukul 05.00 WIB di Tangerang.
Suasana langsung berubah ketika Eveline Iki-Siyaranamual, adik kandung Julius Siyaranamual kembali dari tempat kerjanya. Dia disambut deraian airmata. Pelukan dan tangis mewarnai pertemuan itu. Susana makin sedih ketika saudara kembar Eveline, Margaretha Bermiho-Siyaranamual juga datang ke rumah keluarga itu.


Berita duka itu diterima keluarga besar Julius Siyaranamual di Kupang, Senin (23/5) pagi. Berita itu cukup menyejutkan keluarga meskipun kabar mengenai sakitnya almarhum sudah diketahui jauh-jauh hari. Keluarga tidak menyangka kepergian Julius begitu cepat.
Kesedihan sanak keluarga Julius Siyaranamual di Kupang terasa begitu mendalam karena sosok Julius dikenal sebagai kakak, paman, saudara yang humoris, sederhana dan penyayang.
Menurut adik kandung almarhum, Margaretha Siyaranamual, Julius merupakan seorang kakak yang penyanyang pada adik-adik dan keluarganya. Julius juga memiliki bakat luar biasa dalam bidang tulis-menulis. Sejak di bangku SMPN 1 Kupang, almarhum sudah pandai menulis puisi dan cerita tentang kehidupan sehari-sehari.
"Setiap pulang sekolah, kaka Nyong (sapaan akrab Julius Siyaranamual) biasa menulis. Dia menulis cerita apa saja dan menulis puisi-puisi," kata Margaretha. Kemampuan dan bakat menulis itu juga telah membuatnya beberapa kali meraih prestasi dalam lomba menulis di tingkat sekolah menengah pertama yang berlanjut hingga namanya dikenal sebagai salah seorang penyair Indonesia.
Kesan yang mendalam tentang sosok Julius juga disampaikan adik kandungnya, Eveline Iki-Suyaranamual. Menurutnya, Julius Siyaranamual adalah kakak yang sangat memperhatikan dan menyayangai adik-adiknya. Salah satu kenangan indah adalah ketika Julius menerima gaji pertama. Sekitar tahun 1969, Julius bekerja pada Gabungan Koperasi Hewan (Gekowan) bersama Kanis Pari (Bung Kanis). Gaji pertama pria yang suka mengikat rambutnya itu digunakan untuk membelikan kue untuk adik-adiknya.
"Kakak Nyong bukan orang yang ingat diri, saya ingat betul waktu pertama kaka Nyong terima gaji, gaji itu digunakan untuk membeli kue satu nyiru dan kemudian dibagi-bagikan semua ke kita adik- adiknya," kata Eveline. Bukan itu saja, setiap kali menerima gaji, Julius sering memberikan sesuatu pada adik-adiknya dan mengajak mereka nonton film.
***
JULIUS Siyaranamual bukan saja dekat dengan adik-adiknya. Salah seorang saudara sepupu almarhum, Enos Ndaparoka, S.H yang ditemui di rumah duka menyampaikan kenanganannya. Menurutnya, dalam pergaulan Julius tidak memposisikan dirinya sebagai orang yang eksklusif meskipun ia sudah menjadi wartawan dan penulis ternama.
"Kaka Nyong ini orangnya sederhana, dikasi makan apa saja pasti dimakan. Kalau kami di Sumba punya istilah, kaka Nyong kalau masuk rumah tidak tanggung-tanggung sampai duduk di Aburau (duduk dekat tungku perapian di dapur)," kata Ndaparoka yang juga Kepala Dinas Narkertrans Kota Kupang itu.
Julius juga sederhana dalam penampilan. "Kaka Nyong ini orangnya low profile, apa adanya. Sampai meninggal pun ia tidak memiliki apa-apa. Tidak memiliki kemewahan, ia tetap menjadi sosok yang sederhana," tukas Ndaparoka.
Kesan tentang Julius juga datang dari adik iparnya, Jack K Iki, suami Eveline Iki-Siyaranamual. Menurut Jack, almarhum selalu mengingatkan agar keluarga saling mengasihi satu dengan lainnya. Almarhum juga suka bercanda. Sekali waktu, Jack bersama almarhum melintas di sekitar Kolam Renang, Fontein. Mereka menyaksikan seorang anak sedang menangis karena digonggong seekor anjing. Saat itu, Jack berupaya menenangkan anak kecil tersebut sambil bertanya, "Kenapa kamu menangis". Anak itu menjawab, "Saya mau menggonggong anjing". Jawaban anak itu membingungkan Jack dan almarhum Julius, namun langsung ditanggapi dengan canda oleh almarhum dengan mengatakan, "Nah ini baru berita, biasanya anjing gonggong orang tapi sekarang ada orang gonggong anjing". Jack langsung tertawa terpingkal-pingkal.
Ada lagi beberapa gurauan yang disampaikan almarhum ketika bersama Jack di sebuah rumah di Kota Kupang. Saat itu, almarhum bertanya kepada Jack, "Apa yang dikatakan Tuhan Yesus setelah perjamuan terakhir dengan para murid-muridnya". Pertanyaan itu sangat membingungkan Jack. Almarhum menjawab sendiri dengan mengatakan bahwa yang dikatakan Yesus itu adalah "Mari kita foto bersama" sambil menunjuk gambar "Perjamuan Terakhir".
Barulah Jack mengerti kalau almarhum Julius Siyaranamual hanya bercanda. "Saya ketawa dan memang kalau tidak ada gambar itu pasti tidak ada bayangan kita tentang perjamuan terakhir. Tapi itu hanya lelucon," kata Jack.
Pada kesempatan lain, Jack dan almarhum menumpang bus umum dalam perjalanan di Pulau Jawa. Ketika bus yang mereka tumpangi memasuki Kota Kudus, tiba-tiba almarhum bertanya kepada Jack. "Apa kesamaan antara Rudy Hartono dan Tuhan Yesus?" Pertanyaan itu dijawab Jack tidak mungkin sama karena Rudy hanya manusia biasa sedangkan Yesus itu Tuhan. Namun, almarhum Julius mengatakan, "Ada kesamaannya, Jack. Rudy Hartono itu lahir di Kota Kudus sedangkan Tuhan Yesus punya Roh Kudus. Jadi sama-sama ada Kudus-nya." *

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes