WAINGAPU, PK -- Tim sukses Paket Tulus (Ibrahim A Medah-Paulus Moa) dan Paket Gaul (Gaspar P Ehok-Julius Bobo) di Kabupaten Sumba Timur memprotes kehadiran Ketua Umum DPIP, Megawati Soekarnoputri di Waingapu untuk acara temu kader, Kamis (29/5/2008). Sebab, hari itu merupakan jadwal kampanye Paket Tulus di Sumba Timur.
Protes tim sukses Paket Tulus dan Gaul disampaikan dalam rapat pengamanan Pilgub NTT di Sekretariat KPUD Sumba Timur, Selasa (27/5/2008). Rapat dipimpin Ketua KPUD Sumba Timur, Siliwoloe Ndjoeroemana, dihadiri Kapolres Sumba Timur, AKBP Drs. Arief Yuliman Susetyana.
Ketua Tim Sukses Paket Tulus di Sumba Timur, Robert Riwu mengatakan, apapun alasannya kehadiran Megawati tidak dapat diterima. Robert menilai, alasan pengurus DPC PDIP Sumba Timur yang mengatakan bahwa kehadiran Megawati bukan kampanye tapi untuk temu kader hanyalah kamuflase.
"Kalau mau datang mengapa tidak pada saat jadwal kampanye paket Fren (Frans Lebu Raya - Esthon Foenay) karena setiap paket sudah punya jadwal masing-masing dan waktunya ditentukan empat hari. Kalau memang hanya kunjungan biasa mengapa tidak tahun lalu atau sebelum ini. Jangan ganggu waktu kampanyenya Paket Tulus," kata Robert.
Menurutnya, akan sulit bagi masyarakat untuk membedakan apakah acara temu kader Megawati itu kampanye atau bukan karena perbedaannya sangat tipis. "Arak-arakan massa dari bandara sampai ke tempat acara saja sudah kategori kampanye," tambah Robert.
Tim sukses Gaul mengatakan, jika dalam pertemuan dengan kader nanti Megawati mengeluarkan kata-kata yang berbau kampanye, pihaknya akan menghentikan acara tersebut.
Kunjungan Megawati ke Sumba Timur juga dipersoalkan Ketua Panwas Pilgub NTT Tingkat Kabupaten Sumba Timur, Pendeta Muhu. Dia mengaku menerima surat pemberitahuan dari DPC PDIP Sumba Timur bahwa pada tanggal 29 Mei 2008 Megawati akan melakukan tatap muka dan temu kader di Waingapu. Muhu mengatakan, Panwas dilematis karena redaksi surat itu hanya berupa pemberitahuan. Padahal, lanjutnya, Megawati datang bertemu kader yang dalam SK KPU NTT tatap muka dan temu kader masuk dalam kategori kampanye.
"Kami bingung. Kalau memang Ibu Megawati datang untuk kampanye berarti surat ke Panwas tidak bisa hanya sekedar pemberitahuan," katanya.
Ketua KPUD Sumba Timur, Siliwoloe Ndjoeroemana mengatakan, KPUD belum mengetahui kalau Megawati akan berkampanye di Sumba Timur. Jika itu benar, kata Siliwoloe, harus ada pemberitahuan ke KPUD karena setiap orang dari luar yang datang kampanye ke Sumba Timur harus sepengetahuan KPUD setempat.
Kapolres Sumba Timur, AKBP Drs. Arief Yuliman Susetyana mengatakan, tugas pengamanan sudah menjadi kewajiban polisi, apalagi Megawati adalah mantan Presiden RI. Arief mengatakan pengamanan terhadap Megawati bukan sebagai Ketua PDIP tetapi sebagai seorang mantan kepala negara.
Menanggapi keberatan dari tim sukses Tulus dan Gaul, Yohanes Wuluwanja dari Tim sukses Paket Fren, menjelaskan, Megawati hanya singgah di Sumba Timur setelah melakukan perjalanan dari Kupang. "Kebetulan singgah di Sumba Timur, jadi beliau minta tatap muka dan ketemu kader PDIP di sini. Sebab dalam Pilpres yang lalu pendukung Ibu Megawati di Sumba Timur cukup banyak," kata Yohanes.
Dia menegaskan, pihaknya tidak bisa melarang Megawati berkunjung dan bertemu kader di Sumba Timur karena acara itu sudah dirancang jauh hari sebelum jadwal kampanye Pilgub NTT dikeluarkan KPUD NTT. (dea)
Pos Kupang edisi Rabu, 28 Mei 2008 halaman 8
Protes tim sukses Paket Tulus dan Gaul disampaikan dalam rapat pengamanan Pilgub NTT di Sekretariat KPUD Sumba Timur, Selasa (27/5/2008). Rapat dipimpin Ketua KPUD Sumba Timur, Siliwoloe Ndjoeroemana, dihadiri Kapolres Sumba Timur, AKBP Drs. Arief Yuliman Susetyana.
Ketua Tim Sukses Paket Tulus di Sumba Timur, Robert Riwu mengatakan, apapun alasannya kehadiran Megawati tidak dapat diterima. Robert menilai, alasan pengurus DPC PDIP Sumba Timur yang mengatakan bahwa kehadiran Megawati bukan kampanye tapi untuk temu kader hanyalah kamuflase.
"Kalau mau datang mengapa tidak pada saat jadwal kampanye paket Fren (Frans Lebu Raya - Esthon Foenay) karena setiap paket sudah punya jadwal masing-masing dan waktunya ditentukan empat hari. Kalau memang hanya kunjungan biasa mengapa tidak tahun lalu atau sebelum ini. Jangan ganggu waktu kampanyenya Paket Tulus," kata Robert.
Menurutnya, akan sulit bagi masyarakat untuk membedakan apakah acara temu kader Megawati itu kampanye atau bukan karena perbedaannya sangat tipis. "Arak-arakan massa dari bandara sampai ke tempat acara saja sudah kategori kampanye," tambah Robert.
Tim sukses Gaul mengatakan, jika dalam pertemuan dengan kader nanti Megawati mengeluarkan kata-kata yang berbau kampanye, pihaknya akan menghentikan acara tersebut.
Kunjungan Megawati ke Sumba Timur juga dipersoalkan Ketua Panwas Pilgub NTT Tingkat Kabupaten Sumba Timur, Pendeta Muhu. Dia mengaku menerima surat pemberitahuan dari DPC PDIP Sumba Timur bahwa pada tanggal 29 Mei 2008 Megawati akan melakukan tatap muka dan temu kader di Waingapu. Muhu mengatakan, Panwas dilematis karena redaksi surat itu hanya berupa pemberitahuan. Padahal, lanjutnya, Megawati datang bertemu kader yang dalam SK KPU NTT tatap muka dan temu kader masuk dalam kategori kampanye.
"Kami bingung. Kalau memang Ibu Megawati datang untuk kampanye berarti surat ke Panwas tidak bisa hanya sekedar pemberitahuan," katanya.
Ketua KPUD Sumba Timur, Siliwoloe Ndjoeroemana mengatakan, KPUD belum mengetahui kalau Megawati akan berkampanye di Sumba Timur. Jika itu benar, kata Siliwoloe, harus ada pemberitahuan ke KPUD karena setiap orang dari luar yang datang kampanye ke Sumba Timur harus sepengetahuan KPUD setempat.
Kapolres Sumba Timur, AKBP Drs. Arief Yuliman Susetyana mengatakan, tugas pengamanan sudah menjadi kewajiban polisi, apalagi Megawati adalah mantan Presiden RI. Arief mengatakan pengamanan terhadap Megawati bukan sebagai Ketua PDIP tetapi sebagai seorang mantan kepala negara.
Menanggapi keberatan dari tim sukses Tulus dan Gaul, Yohanes Wuluwanja dari Tim sukses Paket Fren, menjelaskan, Megawati hanya singgah di Sumba Timur setelah melakukan perjalanan dari Kupang. "Kebetulan singgah di Sumba Timur, jadi beliau minta tatap muka dan ketemu kader PDIP di sini. Sebab dalam Pilpres yang lalu pendukung Ibu Megawati di Sumba Timur cukup banyak," kata Yohanes.
Dia menegaskan, pihaknya tidak bisa melarang Megawati berkunjung dan bertemu kader di Sumba Timur karena acara itu sudah dirancang jauh hari sebelum jadwal kampanye Pilgub NTT dikeluarkan KPUD NTT. (dea)
Pos Kupang edisi Rabu, 28 Mei 2008 halaman 8