KALABAHI, PK--Meninggalkan Kabupaten Manggarai dengan nama dan jasa yang sulit terlupakan, Drs. Gaspar P Ehok diangkat menjadi Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Kadispenda) Nusa Tenggara Timur (NTT). Di instansi ini, dia mengukir prestasi. Pendapatan NTT di bawah kepemimpinannya naik dari Rp 15 miliar menjadi Rp 95 miliar. Hal ini membuktikan bahwa Gaspar Ehok adalah sosok pemimpin kerja keras, berprestasi, sudah memberi sumbangsih nyata untuk NTT.
Hal ini diungkapkan Drs. Thertius Kalendonu di Kokor Bauraja, Desa Levokisu, Kecamatan Alor Barat Laut-Alor, Rabu (4/6/2008). Mantan Sekab Alor dan anggota DPRD NTT ini berada di Levokisu untuk berkampanye 'menjual' paket Gaul sebagai figur yang layak memimpin NTT lima tahun ke depan. Kemarin, selain berkampanye di Levokisu, paket Gaul berkampanye di Hotel Adhi Dharma-Kalabahi.
Tampil bersama jurkam lainnya, Mochtar Nampira, Julius Kaat, Aris Wahjudi, Christian Brichmar; Kalendonu memberi kesaksian tentang paket Gaul sebagai figur yang tegas dan bersih dari KKN.
"Sosok pemimpin seperti Gaspar Ehok inilah yang dibutuhkan NTT saat ini. Pemimpin yang kreatif meningkatkan pendapatan daerah. Jadi, kalau Gaspar Ehok maju menjadi calon Gubernur NTT bukan untuk bereksperimen lagi, tetapi mau melanjutkan apa yang sudah dibuatnya untuk NTT. Karena itu rakyat Alor harus mendukungnya," ujar Kalendonu.
Kalendonu menyatakan, dirinya bersama tim lainnya di Alor memperjuangkan paket Gaul untuk memimpin propinsi ini karena sudah mengenal betul sosok Gaspar Ehok sebagai figur yang dikagumi masyarakat. Gaspar Ehok, katanya, berhasil memimpin Manggarai selama 10 tahun dengan membuka isolasi di daerah itu dengan dana yang diperjuangkannya sendiri melalui lobi-lobi bukan melalui APBD yang terbatas.
"Selama saya bertugas di Inspektorat NTT, tidak pernah mendengar Gaspar Ehok berurusan dengan hukum karena KKN. Saya juga dengar sendiri ada uskup yang mengatakan Pak Gaspar itu sosok pemimpin pancasilais karena dalam menjalankan tugas selalu mengedepankan nilai-nilai Pancasila," tegasnya.
Kalendonu mengaku mengagumi Gaspar Ehok karena memiliki kapabilitas kepemimpinan yang luar biasa, selain jujur, cerdas, berwawasan dan kapabilitas. "Kapabilitas ini ditunjukkannya saat menjadi Kepala Dispenda NTT dengan berhasil meningkatkan PAD NTT dari 90 persen jadi 100 persen lebih. Ini kenyataan," ujarnya.
Menurutnya, menjadi pemimpin itu harus pandai memanage uang agar sampai di masyarakat. "Kalau kita tidak jujur, uang tak bakal sampai di masyarakat," katanya.
Soal figur Yulius Bobo, Kalendonu menyebutnya sebagai usahawan yang mampu menerjemahkan program pemberdayaan masyarakat di NTT. Paket Gaul, kata Kalendonu, sudah komit memperhatikan masyarakat dan kader di Alor yang selama ini selalu terpinggirkan.
Kalendonu juga menyebut empat program Gaul yang akan dilaksanakan jika terpilih menjadi Gubernur NTT yakni menata birokrasi, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dia meminta masyarakat agar jangan terlena dengan kampanye pendidikan dan kesehatan gratis karena itu merupakan program pemerintah umumnya. Namun paket Gaul, katanya, akan menyajikan program nyata antara lain pemberantasan korupsi karena berkaitan dengan mental. "Saya ajak masyarakat Alor dan NTT umumnya untuk kompak coblos Nomor 2 paket Gaul, 14 Juni 2008, karena sudah terbukti berhasil," tegasnya.
Di SoE
Sebelumnya, paket Gaul berkampanye di Lapangan Puspenmas SoE-TTS, Selasa (3/6/2008) sore. Dalam orasinya, Calon Gubernur NTT, Drs. Gaspar P Ehok, mengatakan, berbagai persoalan kemiskinan, keterisolasian, kekurangan pangan, sandang dan kebodohon terjadi di NTT karena masalah ekonomi yang dialami masyarakat. Untuk itu, katanya, jika ingin membangun dan memajukan NTT harus terlebih dahulu menuntaskan masalah ekonomi dengan memberi peran lebih kepada sektor swasta.
"Jangan bicara persoalan kemiskinan, pangan, sandang, kesehatan dan pendidikan, jika ekonomi rakyat tidak diperhatikan. Tak ada artinya kita membangun berbagai sarana dan program pengentasan kemiskinan bila masalah ekonomi rakyat tidak diprioritaskan. Jika Gaul terpilih, masalah ekonomi rakyat NTT menjadi prioritas penanganan," ujar Gaspar Ehok di hadapan ribuan simpatisannya.
"Paket Gaul merupakan perpaduan pasangan birokrat-swasta dan sangat memahami apa yang dibutuhkan masyarakat. Untuk urusan birokrat, saya tidak perlu diragukan lagi. Begitupun Julius Bobo merupakan pengusaha muda yang sukses dibidang swasta dan cukup tahu bagaimana memperbaiki perekonomian masyarakat," jelasnya.
Sementara Julius Bobo mengingatkan pihak swasta harus bersatu mendukungnya. Apalagi, katanya, baru pertama kali orang swasta diberikan kepercayaan maju sebagai calon Wakil Gubernur NTT. "Sektor swasta jangan mau diremehkan karena memiliki kekuatan riil menentukan kemajuan di NTT," tegasnya. (oma/aly)
Pos Kupang 5 Juni 2008, halaman 8
Hal ini diungkapkan Drs. Thertius Kalendonu di Kokor Bauraja, Desa Levokisu, Kecamatan Alor Barat Laut-Alor, Rabu (4/6/2008). Mantan Sekab Alor dan anggota DPRD NTT ini berada di Levokisu untuk berkampanye 'menjual' paket Gaul sebagai figur yang layak memimpin NTT lima tahun ke depan. Kemarin, selain berkampanye di Levokisu, paket Gaul berkampanye di Hotel Adhi Dharma-Kalabahi.
Tampil bersama jurkam lainnya, Mochtar Nampira, Julius Kaat, Aris Wahjudi, Christian Brichmar; Kalendonu memberi kesaksian tentang paket Gaul sebagai figur yang tegas dan bersih dari KKN.
"Sosok pemimpin seperti Gaspar Ehok inilah yang dibutuhkan NTT saat ini. Pemimpin yang kreatif meningkatkan pendapatan daerah. Jadi, kalau Gaspar Ehok maju menjadi calon Gubernur NTT bukan untuk bereksperimen lagi, tetapi mau melanjutkan apa yang sudah dibuatnya untuk NTT. Karena itu rakyat Alor harus mendukungnya," ujar Kalendonu.
Kalendonu menyatakan, dirinya bersama tim lainnya di Alor memperjuangkan paket Gaul untuk memimpin propinsi ini karena sudah mengenal betul sosok Gaspar Ehok sebagai figur yang dikagumi masyarakat. Gaspar Ehok, katanya, berhasil memimpin Manggarai selama 10 tahun dengan membuka isolasi di daerah itu dengan dana yang diperjuangkannya sendiri melalui lobi-lobi bukan melalui APBD yang terbatas.
"Selama saya bertugas di Inspektorat NTT, tidak pernah mendengar Gaspar Ehok berurusan dengan hukum karena KKN. Saya juga dengar sendiri ada uskup yang mengatakan Pak Gaspar itu sosok pemimpin pancasilais karena dalam menjalankan tugas selalu mengedepankan nilai-nilai Pancasila," tegasnya.
Kalendonu mengaku mengagumi Gaspar Ehok karena memiliki kapabilitas kepemimpinan yang luar biasa, selain jujur, cerdas, berwawasan dan kapabilitas. "Kapabilitas ini ditunjukkannya saat menjadi Kepala Dispenda NTT dengan berhasil meningkatkan PAD NTT dari 90 persen jadi 100 persen lebih. Ini kenyataan," ujarnya.
Menurutnya, menjadi pemimpin itu harus pandai memanage uang agar sampai di masyarakat. "Kalau kita tidak jujur, uang tak bakal sampai di masyarakat," katanya.
Soal figur Yulius Bobo, Kalendonu menyebutnya sebagai usahawan yang mampu menerjemahkan program pemberdayaan masyarakat di NTT. Paket Gaul, kata Kalendonu, sudah komit memperhatikan masyarakat dan kader di Alor yang selama ini selalu terpinggirkan.
Kalendonu juga menyebut empat program Gaul yang akan dilaksanakan jika terpilih menjadi Gubernur NTT yakni menata birokrasi, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dia meminta masyarakat agar jangan terlena dengan kampanye pendidikan dan kesehatan gratis karena itu merupakan program pemerintah umumnya. Namun paket Gaul, katanya, akan menyajikan program nyata antara lain pemberantasan korupsi karena berkaitan dengan mental. "Saya ajak masyarakat Alor dan NTT umumnya untuk kompak coblos Nomor 2 paket Gaul, 14 Juni 2008, karena sudah terbukti berhasil," tegasnya.
Di SoE
Sebelumnya, paket Gaul berkampanye di Lapangan Puspenmas SoE-TTS, Selasa (3/6/2008) sore. Dalam orasinya, Calon Gubernur NTT, Drs. Gaspar P Ehok, mengatakan, berbagai persoalan kemiskinan, keterisolasian, kekurangan pangan, sandang dan kebodohon terjadi di NTT karena masalah ekonomi yang dialami masyarakat. Untuk itu, katanya, jika ingin membangun dan memajukan NTT harus terlebih dahulu menuntaskan masalah ekonomi dengan memberi peran lebih kepada sektor swasta.
"Jangan bicara persoalan kemiskinan, pangan, sandang, kesehatan dan pendidikan, jika ekonomi rakyat tidak diperhatikan. Tak ada artinya kita membangun berbagai sarana dan program pengentasan kemiskinan bila masalah ekonomi rakyat tidak diprioritaskan. Jika Gaul terpilih, masalah ekonomi rakyat NTT menjadi prioritas penanganan," ujar Gaspar Ehok di hadapan ribuan simpatisannya.
"Paket Gaul merupakan perpaduan pasangan birokrat-swasta dan sangat memahami apa yang dibutuhkan masyarakat. Untuk urusan birokrat, saya tidak perlu diragukan lagi. Begitupun Julius Bobo merupakan pengusaha muda yang sukses dibidang swasta dan cukup tahu bagaimana memperbaiki perekonomian masyarakat," jelasnya.
Sementara Julius Bobo mengingatkan pihak swasta harus bersatu mendukungnya. Apalagi, katanya, baru pertama kali orang swasta diberikan kepercayaan maju sebagai calon Wakil Gubernur NTT. "Sektor swasta jangan mau diremehkan karena memiliki kekuatan riil menentukan kemajuan di NTT," tegasnya. (oma/aly)
Pos Kupang 5 Juni 2008, halaman 8