Sarundajang Koleksi 500 Buku Kuno

ilustrasi
ORANG nomor satu di Provinsi  Sulawesi Utara (Sulut), Gubernur  Dr Sinyo Harry Sarundajang (SHS) memiliki koleksi buku yang tertata apik di perpustakaan pribadi di rumahnya di Kelurahan Kinali Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa. Dalam waktu dekat akan  tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai perpustakaan pribadi terbesar di Indonesia, yang sudah dikelola.

"Muri sudah menyetujuinya, mereka tinggal datang mengeceknya nanti," ujar Drs Jemy Pelealu, MBA, kepala perpustakaan pribadi SHS kepada Tribun Manado belum lama ini. Perpustakaan SHS  yang berdiri sejak tujuh tahun lalu itu  mengoleksi sekitar 45 ribu eksemplar yang terdiri dari 15 ribu judul buku. Dikelola lima pekerja, yang dipimpin pustakawan lulusan Universitas Honolulu Amerika Serikat, Drs Jemy Pelealu, MBA.

"Semua jenis buku mulai dari ensiklopedi, biografi dan jenis-jenis buku ilmu dan pengetahuan tersaji secara lengkap. Contohnya buku Kedokteran, pak SHS punya buku kedokteran lengkap untuk belajar hingga S1, padahal beliau bukan dari kedokteran. Ada juga sudut buku khusus bahasa Belanda dan Malaysia," ujarnya.

Kata Jemy, SHS berada di urutan pertama sebagai pejabat negara yang punya koleksi terbanyak di Indonesia, diikuti Presiden RI SBY dan mantan Presiden RI BJ Habibie. "Milik Pak SBY hanya setengah dari perpustakaan ini. Kebetulan pustakawannya adalah teman seangkatan saya waktu pendidikan dulu. Milik pak SBY sebanyak 15 ribu eksemplar yang terdiri dari 7 ribu judul buku. Pak SHS sudah berkunjung ke sana," ungkapnya.

Perpustakaan ini dikelola dengan sistem internasional. Dari segi pengelolaan file gunakan sistem DDC Dewey Decimal Clasification yang biasa disebut kitab suci pustakawan. "Pustakawan itu harus paling banyak tahu tentang semua buku. Untuk mendapatkan DDC itu, harus baca semua buku baru bisa dapat," ujar Jemy.

Katalognya menggunakan sistem Anglo American Cataloguing Rules (AACR2). Sistem penelusurannya menggunakan manajemen perpustakaan (simpus). "Di komputer tinggal mengetik subjek, pengarang, judul, atau pengarang akan muncul daftarnya. Sangat memudahkan dalam pencarian buku. Semua sistem tersebut merupakan standard internasional, seluruh dunia sama," ujarnya.

Dalam koleksinya, SHS memiliki 500 judul buku kuno langka yang tak diproduksi lagi. Semisal Alkitab bahasa Sanger Talaud yang dibuat Belanda dan buku kuno lainnya. Saking tuanya, buku-buku tersebut sudah tak bisa dibuka tutup layaknya buku biasa. Harus menggunakan program flip once pada komputer. "Jadi buka lewat komputer, dan di slide seperti buku biasa. Dia akan terbuka sendiri," ujar Jemy.

Perpustakaan ini belum dibuka untuk umum. Hanya orang-orang tertentu yang bisa menggukannya. Kata Jemy, perpustakaan SHS biasa didatangi  mahasiswa yang akan melanjutkan studi S2 dan S3. Namun untuk bisa masuk, harus minta izin terlebih dahulu pada sang pemilik, SHS. "Tamu Pak SHS juga sering dibawa ke sini. Para ,enteri, pengusaha, duta besar dari berbagai belahan dunia pernah datang. Agung Laksono, Megawati juga pernah datang. Mereka kagum dan terheran-heran melihat perpustakaan ini," tutur Jemy.

Pantauan Tribun Manado, perpustakaan SHS tertata dengan rapi. Rak-rak buku berjejeran menjulang tinggi. Buku yang tertera di rak tersusun rapi dengan kode khusus. Berbagai jenis buku ditampilkan di perpustakaan ini. Selain buku,  dipajang foto-foto SHS serta penghargaan yang dia terima. Di sebuah meja, ditaruh sebuah buku besar berjudul Who's Who in The World. Nama SHS tertera pada halaman 2.032. "Pak SHS adalah orang satu-satunya di Indonesia yang tercatat dalam buku tersebut berkat keberhasilannya mendamaikan konflik Maluku," demikian Jemy.

Dalam  kesibukannya sebagai pemimpin daerah, SHS selalu menyempatkan diri membaca buku di perpustakannya tersebut. "Kalau Bapak sedang di rumah, pasti selalu baca buku di sini," ujar  Jemy.

Semua buku di perpustakaan tersebut dibaca oleh SHS. Bahkan untuk persiapan presentasi atau sambutan di sebuah acara, SHS mengambil referensi dari buku-buku miliknya. "Semuanya dipersiapkan dengan matang, buku-buku dikumpulkan kemudian beliau menyusun satu per satu," kata Jemy. Dikatakannya, SHS merupakan sosok yang gemar baca buku, tak heran ia bisa memiliki koleksi buku sebanyak itu.  Waktu luang gubenur ini pun diisi dengan baca buku, bahkan saat dalam perjalanan dengan kecepatan hingga 80 kilometer per jam. "Kalau orang tak biasa, itu pasti akan pusing. Tapi bapak tidak, beliau terus baca buku," ujar sopir pribadi SHS.

Gemar Membaca

Kecintaannya membaca membawa Gubernur SHS menjadi kolektor buku.K ira-kira sejak 15 tahun belakangan SHS mengoleksi buku. "Saya dari dulu memang gemar membaca," ujarnya kepada Tribun Manado, Selasa (17/12/2013).

SHS  melahap bacaan apa pun yang berisi pengetahuan di berbagai bidang, salah satu favoritnya buku otobiografi pemimpin-pemimpin besar di dunia. Kemudian buku mencakup filsafat barat dan timur, sosial, politik, ilmu mengenai alam. SHS mengumpul buku dengan membeli, tak hanya buku bahasa Indonesia, ia mengumpulkan buku terbitan luar negeri.

Untuk memudahkan memiliki dan menambah buku koleksinya, ia berlangganan penerbit buku internasional, biasanya buku keluaran terbaru langsung dikirimkan kepadanya. "Saya juga bangun hubungan dengan penulis internasional kalau ada buku baru saya dikirimi," kata peserta konvensi Capres Partai Demokrat ini.

Selain itu, banyak dari buku koleksinya merupakan pemberian koleganya. Adapun paling tua dari koleksi bukunya, SHS mengatakan, kira-kira terbitan 50 tahun lalu. Sebenarnya ada juga buku-buku keluaran semasa dia SMA dan kuliah, hanya ia sudah memberikan buku tersebut kepada yang membutuhkan. "Pada umumnya buku-buku yang ditulis 15 tahun belakangan," katanya. (fin/ryo)

Sumber: Tribun Manado 18 Desember 2013 hal1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes