Gurihnya Woku Burung Weris di Kotamobagu

Woku Burung Weris
Bagi pengemudi yang suka ngebut mungkin Jalan AKD selepas dari Kotamobagu menjadi 'sirkuit' yang pas. Namun bagi pecinta makanan, ada baiknya mengingatkan kepada pengemudi untuk berjalan perlahan.

Selain demi keselamatan, ada tempat makanan yang sayang untuk dilewatkan.
Ya, hanya berjarak sekitar tiga kilometer dari Kelurahan Mongkanei, Kecamatan Kotamobagu, ada rumah makanan yang menawarkan menu utama dari burung Weris. Sejak berdiri tahun 2003, Rumah Makan New Putri Moonow, menyajikan menu makanan berbahan utama hewan berbulu warna coklat itu.

"Dari pemilik pertama sampai kepada saya, Weris tetap jadi andalan. Dua tahun lalu saya membeli tempat ini," ujar Salma Mokodompit yang mengelola rumah makan tersebut saat berbincang-bincang dengan Tribun Manado di rumah makan yang berada di Desa Kopandakan II, Kabupaten Bolmong, Selasa (10/12/2013).

Salma sebenarnya tak hanya menjual menu berbahan utama burung itu saja. Ada menu lainnya seperti sogili, udang, ayam atau beragam ikan laut. Namun menu  Weris tetap menjadi favorit bagi pengunjung rumah makan itu. "Dari 10 orang, delapan di antaranya biasanya memesan Weris," kata dia.

Pengunjung ke rumah makan tersebut tidak tetap. Namun Salma menyebutkan pemesan menu Weris antara 30 sampai dengan 50 porsi. Wakil Bupati Bolmong Yanny R Tuuk termasuk satu di antara yang menggemari menu  Weris. "Beliau sangat menyukai diwoku dan pedas," kata seorang pelayan di rumah makan itu. Salma mengaku tak pernah kesulitan mendapatkan pasokan bahan utamanya. Para pemburu burung Weris sudah tahu kemana akan menjual hasil tangkapannya.

"Setiap hari selalu ada yang datang. Pernah ada pasokan  sampai 100 ekor dalam satu hari. Sekarang yang ada di kandang sekitar 20 ekor," kata dia.

Para pemburu biasanya memikat Weris dengan umpan seperti jagung. Ada juga yang memakai jala. Burung tersebut masih banyak berkeliaran di sawah-sawah dan ladang di daerah Lolayan. Satu ekor Weris, Salma hargai Rp 10 ribu dari tangan pemburu. Setelah menjadi makanan yang siap santap, satu porsi menu ini seharga Rp 40 ribu.

Pengunjung bisa memilih digoreng saus, diwoku, atau goreng tepung untuk penyajianya. Dengan bumbu mana pun, daging kenyal burung liar itu tetap terasa nikmat. Salma menjelaskan ada perlakuan khusus bagi hewan ini setelah ditangkap. Hewan ini tak bisa lama-lama dibiarkan dalam kandang.

"Kami harus segera memotongnya, karena setelah ditangkap, Weris tak suka makan. Di sisi lain, hewan ini sangat aktif bergerak. Kalau dibiarkan, maka hewan ini pun semakin kurus dan lemas. Setelah dipotong, agar tahan lama kami masuk ke pendingin," kata Salma.

Ham Tobuon, pengelola pertama rumah makan ini mengatakan, banyak sekali pengunjung yang datang dari daerah lain untuk merasakan daging Weris. "Bukan hanya dari Bolmong, tapi juga dari Manado atau daerah lainnya. Para pejabat di sini pun banyak yang menyukainya," kata Ham. (edi sukasah)

Sumber: Tribun Manado 11 Desember 2013 halaman 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes