Banjir Manado 15 Januari 2014 |
Setelah menemui para korban banjir, JK memimpin rapat dengan seluruh jajaran DPD PWI Sulawesi Utara (Sulut). Rapat itu memutuskan beberapa hal penting yakni JK memberikan bantuanRp 1 miliar dan hari, Selasa (21/1) ini mantan Wapres RI itu memimpin seluruh personel PMI membersihkan sampah dan lumpur bekas banjir di Manado.
Hal ini diutarakan Ketua DPD PMI Sulut, James Karinda kepada Tribun Manado tadi malam. '' Sejak hari pertama bencana, Rabu (15/1), setiap hari kami telah memberikan 1.000 bungkus makanan siap saji untuk korban bencana dan kebutuhan lainnya. Jadi mulai besok (hari ini) kami akan fokus membersihkan sampah di lokasi bencana di Manado, " kata Karinda.
Untuk membersihkan sampah dan lumpur, lanjut Karinda, PMI akan menurunkan empat handtacktor, 20 dump truck, 60 tangki air, 600 sekop, 500 galon, 20 gerobak sampah, 50 alkon dan fasilitas lainnya.
Menurutnya, beberapa bantuan dan fasilitas sudah diberikan kepada warga yang kena korban. Misalnya 500 galon dan 600 sekop. '' Sebanyak 20 mesin Alkon juga sudah kami bagikan, 30 Alkon lainnya akan dikirim dari Makassar karena di Manado sudah tidak ada," ujarnya. Dia menambahkan, PMI menyiapkan 20 dokter dan tenaga medis untuk periksa kesehatan korban. "Kami juga sudah memesan kompor gas dari Makassar untuk para korban bencana banjir," ujarnya.
Seperti disaksikan Tribun Manado, sejak Senin pagi kemarin JK sudah berada di Manado dan langsung blusukan ke semua lokasi banjir di Manado. Antusiasme masyarakat sangat tinggi menyambut kehadiran Jusuf Kalla.
Korban banjir tanpa sungkan berkeluh kesah kepada mantan Wapres RI tersebut. Mereka mengharapkan bantuan gas elpiji untuk memasak, alat-alat dapur, penghisap air dan lain-lain. "Tolong pak Jusuf Kalla, kami butuh kompos gas, karena milik kami sudah hanyut oleh banjir," ujar seorang warga.
Jusuf Kalla tampak mencatat permintaan para korban di buku kecil putih dengan pena yang disimpan di saku depan kemejanya. "PMI akan menggerakkan seluruh relawan dan peralatan yang ada. Kita memberikan air bersih, makanan dan pengobatan kepada seluruh masyarakat. Hanya dengan semangat kegotong- royongan baru bisa selesai. Masalah kedua, lumpur bekas banjir dan sampah harus segera dibersihkan supaya tidak timbul penyakit. Pompa-pompa air sudah disiapkan semua dan didatangkan dari Makassar dan lainnya. Natura ya makanan, dapur- dapur umum dan posko kesehatan. Yang terpenting hari ini yaitu pembersihan kota. Ya karena kalau tidak, dibiarkan beberapa hari ini penyakit bisa timbul," tambah JK seusai makan di rumah makan Duta Minang Paal Dua Manado.
JK tiba di Manado sekitar pukul 10.00 Wita. Dari Bandara Sam Ratulangi Manado langsung menuju Banjer, sempat singgah di Gereja GMIM Siloam lalu istirahat makan siang. Seusai makan JK dan rombongan menemui korban banjir di Ranotana Weru Lingkungan 1. Warga sangat gembira dan memberikan tepuk tangan.
Dari Weru, JK melanjutkan blusukan ke Komo Luar. Saat Ketua Umum PMI ini turun dari mobil terdengar dari pengeras suara, "Allahu Akbar.. Bapak Haji Jusuf Kalla datang." Warga pun langsung mengerumuni JK. Tidak berselang lama, JK menuju ke Kampung Ternate Tanjung Singkil.
Wapres Boediono
Wakil Presiden (Wapres) RI Boediono dijadwalkan tiba di Manado untuk memantau situasi pasca musibah banjir bandang, Selasa (21/1/2014). Wapres akan berangkat dari Jakarta ke Manado menggunakan pesawat kepresidenan dan tiba sekitar pukul 10.00 Wita hari ini.
Menyambut kedatangan Boediono, aparat keamanan melakukan persiapan. Panglima Kodam (Pangdam) VII Wirabuana, Mayjen TNI Bachtiar SIP MAP mengecek personel keamanan dari unsur TNI-Polri pada gelar pasukan di Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Manado, Senin (20/1).Pangdam yang menjadi inspektur upacara mengatakan, gelar pasukan adalah satu di antara prosedur yang harus dilalui dalam konteks pengamanan apapun. "Tujuannya mengetahui kesiapan anggota dan penempatan tugas di masing-masing lokasi," katanya.
Sementara Wali Kota Manado Dr GS Vicky Lumentut menyatakan program relokasi pemukiman di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano tengah berproses. Pemerintah Kota Manado segera membebaskan lahan di tepi kiri dan kanan DAS Tondano sepanjang 7 kilometer. "Sedang persiapan kontrak membebaskan lahan sepanjang 7 kilometer," ujar Vicky Lumentut kepada Tribun Manado, Senin (20/1).
Langkah itu, kata Lumentut, merupakan solusi dari Pemerintah Kota Manado mengatasi banjir yang hampir tiap tahun menyerang pemukiman warga. Dia menargetkan, program itu rampung dalam waktu 3 tahun. "Kita bebaskan lahan, sementara untuk kontruksi penataan tepian kiri dan kanan DAS Tondano ada di Balai Sungai," ungkap mantan Sekretaris Kota Manado ini.
Untuk tanggap darurat bencana di Kota Manado, lanjut dia, pemerintah sudah menyiapkan dana sebesar Rp 1,4 miliar. Dana itu sudah bisa digunakan."Dana Rp 1,4 miliar ini untuk membeli makanan, minuman, belanja pakaian," ungkapnya Khusus air minum, kata Lumentut, PDAM belum bisa melayani karena ikut terimbas banjir. (lum/alp/ryo/kev)
Sumber: Tribun Manado 21 Januari 2014 hal 1