Banjir bandang di Manado 15 Januari 2014 |
Aula Serbaguna Pemko Manado menggelar doa pertobatan bertajuk Doaku untuk Kotaku, Minggu (26/1/2014). Usai doa bersama, digelar rapat koordinasi penanganan bencana yang dipimpin Wali Kota Vicky Lumentut.
Dalam rapat itulah, Lumentut mengaku mendapat telepon dari Jimi Rimba Rogi atau yang akrab disapa Imba. "Tadi pagi (kemarin) Pak Imba telepon saya," katanya.
Dalam teleponnya, Imba menyampaikan keprihatinan atas bencana yang terjadi di Manado. Imba pun tak tinggal diam. Mantan wali kota yang dicintai banyak warga itu meminta teman-temannya mengirim bantuan.
"Dua orang diminta Pak Imba membantu Manado yakni DL Sitorus dan Dewi," ujar Lumentut.
Sitorus menurut keterangan Lumentut akan memberikan uang sebesar Rp 100 juta. Pun dengan Dewi akan menyumbang Rp 100 juta. Uang tersebut akan ditransfer Senin (27/1) ini melalui rekening Pemko Manado.
"Saya sudah kirimkan nomor rekening Pemerintah Kota Manado di Bank Sulut itu kepada Pak Imba," ujarnya.
Warga Manado yang mendengar kabar Imba pun dari penjara ikut memikirkan korban banjir mengaku terharu.
Har Maniku (48), warga Liwas Lingkungan 5 Manado mengatakan, soal kecepatan respons, Imba lebih cepat dibanding wali kota lain. Dengan segala cara, Imba berusaha menepati janjinya.
"Kalau sekarang ini dijanjikan sampah dan lumpur akan bersih satu minggu, ternyata sampai sekarang belum selesai," kata Har Maniku.
Menurutnya, pemerintah harus segera memberdayakan kontraktor misalnya dengan membayar mereka segera setelah kerja. Kalau tidak, banyak kontraktor yang tidak mau.
Har Maniku mencontohkan bagaimana kekuatan penawaran itu. Saat Wakil Presiden Boediono menanyakan kesediaan kepada pengusaha untuk membantu, mereka serempak mengatakan ya. Tapi akhirnya banyak yang tidak membantu karena tidak ada keuntungan.
Yance Toar, warga Ranomuut Lingkungan 1 Manado menyatakan, saat ini dalam penanganan bencana harus dihitung secara matang agar tepat sasaran. (david manewus)
Sumber: Tribun Manado 27 Januari 2014 hal 1