Jadikan Alor Rumah yang Teduh

KALABAHI, PK -- Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Frans Lebu Raya mengajak semua pihak untuk menjadikan Kabupaten Alor sebagai rumah yang teduh. Perbedaan pilihan politik pada Pilkada Alor harus diakhiri dengan mulai membangun Alor yang baru.

Gubernur Lebu Raya mengatakan hal itu ketika melantik dan mengambil sumpah Drs. Simeon Th Pally dan Drs. H Jusran M Tahir menjadi Bupati dan Wakil Bupati Alor periode 2009-2014. 

Pelantikan berlangsung di ruang sidang DPRD Alor, Senin (16/3/2009). Pelantikan dan pengambilan sumpah itu dilakukan dalam rapat paripurna istimewa DPRD Alor yang dipimpin Ketua DPRD, Drs. John Th Blegur.

Ia mengatakan, hasil Pilkada Alor telah mendapat pengakuan dari pemerintah dan pada gilirannya dapat berperan sebagai abdi, pelayan dan pengayom masyarakat Alor. Dalam proses Pilkada itu, katanya, timbul riak-riak politik. Namun kondisi itu tidak boleh berlangsung terus karena telah ada pemimpin baru. Semua komponen masyarakat diminta mendukung bupati dan wakil bupati yang telah dilantik itu. 

Dia meminta bupati dan wakil bupati untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan masyarakat melalui Pilkada. "Sebagai 'bapa', bupati dan wakil bupati agar memberikan kasih sayang, perhatian dan cinta yang tulus kepada semua warga Nusa Kenari ini. Mari menata Alor baru, Alor yang ramah, aman dan teduh untuk meraih hidup yang lebih baik dari hari ini," ajaknya. 

Ia mengatakan, obsesi tentang Alor yang baru dan sejahtera tak bermaksud mengabaikan kepemimpinan yang lama, tetapi sebagai melanjutkan apa yang sudah diperbuat dan diletakkan sebelumnya. 

Ia juga menegaskan beberapa hal, yakni pertama, tentang Angur Merah (anggaran untuk rakyat menuju sejahtera) dimana porsi anggaran belanja publik lebih besar daripada belanja aparatur. 

Kedua, kenari yang merupakan ikon Alor. "Alor adalah Nusa Kenari. Tetapi dimanakah kenari itu? Di hutan Nostalgia-kah atau di hutan-hutan lain?" katanya.
Karena itu, kata dia, upaya pelestarian yang sudah dilakukan bupati sebelumnya, Ir. Ans Takalapeta, harus diteruskan oleh Bupati dan Wabup Alor yang baru.
Ketiga, Alor adalah adalah satu-satunya kabupaten di NTT yang melakukan budidaya ternak rusa. Bahkan pemerintah memberi dana insentif kepada warga yang sukses mengembangkan ternak ini. Juga aneka potensi budaya yang khas terdapat di daerah itu. 

Ia menyebut di tiap dusun punya bahasa, tradisi dan adat-istiadat yang unik. Dan keunikan ini harus dapat dikemas sebagai aset pariwisata. Dan, langkah ke arah sana sudah dilakukan oleh pemerintah dengan menggelar Expo Alor yang diikuti hampir semua pemprop di Indonesia dan turis mancanegara.
Lebu Raya menyebut Alor sebagai akromim dari Alamnya Lestari, Orangnya Ramah. "Dengan kelestarian dan keramahan pariwisata akan semakin menunjukkan kekhasan Alor," kata Lebu Raya.

Ia juga meminta pemerintah dan masyarakat Alor turut menjaga kedaulatan NKRI karena wilayah Kabupaten Alor berbatasan dengan wilayah Negara Timor Leste.
Usai pelantikan bupati dan wakilnya, dilanjutkan dengan pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK Alor oleh Ketua Tim Penggerak PKK Propinsi NTT, Ny. Lusia Adinda Lebu Raya. (oma/pol)

Pos Kupang edisi Selasa, 17 Maret 2009 halaman 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes