Putri Wabup Alor Tewas Terbakar

KALABAHI, PK -- Yusniati Tahir alias Nona (32), putri sulung Wakil Bupati Alor, Drs. H. Jusran M Tahir, tewas akibat terbakar di rumah suaminya, Rifai Nampira di wilayah Kadelang di Kalabahi, samping timur Kantor BPS Kabupaten Alor. Musibah ini hanya terpaut beberapa jam setelah sang ayah, Jusran M Tahir dilantik menjadi Wabup Alor, Senin (16/3/2009).

Musibah yang menimpa Nona terjadi sekitar pukul 14.00 Wita, Senin. Korban langsung dilarikan ke RSUD Kalabahi untuk mendapat perawatan, namun pada hari Selasa (17/3/2009) malam sekitar pukul 23.00 Wita, korban meninggal dunia. Korban meninggal dengan kondisi mengenaskan, sekujur tubuhnya terkabar. 

Sejauh ini belum diketahui pasti sebab-sebab terbakarnya korban. Aparat Polres Alor masih melakukan penyelidikan. Musibah itu sontak mengubah suasana sukacita pelantikan Bupati dan Wabup Alor ke suasana duka. Wabup Alor, Jusran M Tahir, terlihat tegar menghadapi musibah tersebut. Namun karena kecapaian, Wabup Tahir dibawa ke RSUD untuk diperiksa setelah mengikuti upacara pemakaman putri sulungnya, Rabu (19/3/2009).

Kabar meninggalnya putri Wabup Tahir langsung menyebar, sesaat setelah ibu muda itu menghembuskan nafasnya yang terakhir di RSUD Kalabahi. 

Pantauan Pos Kupang, warga Kalabagi berbondong-bondong ke RSUD Kalabahi. Begitu banyaknya warga yang datang mengakibatkan halaman rumah sakit penuh sesak. Semua terlihat berduka. Banyak wanita yang tidak kuasa menahan tangis.

Sekitar pukul 12.00 Wita, kemarin, jenazah Nona Tahir baru dibawa ke rumah pribadi Wabup Tahir di Kadelang. Setelah disemayamkan selama semalam, pada Rabu (18/3/2009), jenazah Nona dimakamkan. Pemakaman dihadiri Bupati Alor, Drs. Simeon Th. Pally, para pejabat pemerintah dan swasta di daerah itu dan ribuan masyarakat Alor.

Korban meninggalkan suami dan dua orang anak yang masih kecil, putri sulung berusia 5 tahun dan bungsu laki-laki usia 3 tahun. Korban adalah PNS Setda Alor. 

Kapolres Alor, AKBP Edi Yudianto yang dikonfirmasi, kemarin, menjelaskan, polisi sudah melakukan olah TKP dan mengumpulkan sejumlah barang bukti. Polisi, katanya, belum bisa menyimpulkan penyebab terbakarnya korban. Sejumlah saksi akan diperiksa, termasuk suami korban, Rifai Nampira. 
"Karena masih suasana duka jadi suami korban belum bisa diganggu. Nanti beberpa hari lagi baru bisa kami minta keterangan untuk kepentingan penyelidikan," tandas Yudianto.

Sekab Alor, Drs. Seprianus Datemoly, kemarin, mengatakan, Wabup Tahir dibawa ke RSUD setelah acara pemakaman putrinya. Wabup, katanya, kecapaian karena setelah acara pelantikan langsung tertimpa musibah. Bahkan pada hari Selasa (17/3/2009) siang, Wabup Tahir bersama Bupati Simeon Pally masih melakukan kunjungan kerja di Pulau Pura untuk melihat kondisi warga yang terkena diare.

"Jadi beliau tidak istirahat, beliau kecapaian sehingga dibawa ke rumah sakit," kata Sekda Datemoly yang menambahkan bahwa Wabup Tahir menghuni ruang perawatan VVIP di RSUD Kalabahi.

Pantauan Pos Kupang di ruang VVIP, pintu ruangan tertutup dan yang masuk hanya petugas medis, keluarga, kerabat, ajudan, dan sejumlah orang lainnya yang berkepentingan. Di teras gedung VVIP tersebut dijaga oleh ajudan dan sejumlah anggota polisi.

Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Alor, Merry Pulingmahi Gorangmau, mengatakan, kondisi Wabup Tahir normal yang dibuktikan hasil tensi darah yang normal. "Tadi saya di dalam, beliau tidurnya baik dan tadi sudah makan," katanya. (oma) 

Pos Kupang edisi Kamis, 19 Maret 2009 halaman 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes