Dari area parkir, selanjutnya mengandalkan kaki. Berjalan menapaki gunung yang menanjak selama lebih dari setengah jam. Tenang saja, sudah ada jalur trekking yang memudahkan.
Lalu, saat gelap mulai menepi dari langit, pengunjung mesti menaiki puluhan anak tangga ke tempat terbaik untuk melihat danau-danau Kelimutu, sebuah pos pengamatan. Tepat di sini, kelelahan terbayar sudah.
Di depan mata, matahari perlahan muncul dari balik sisi Gunung Kelimutu. Lalu sinarnya menerpa salah satu danau atau kawah Kelimutu yang berwarna hijau kebiruan. Kawah menjadi berkilau bagaikan zamrud. Begitu cantik.
Semakin tinggi, matahari mulai menyinari kawah satu lagi, yang berwarna. Terakhir kawah berwarna hitam pun mendapatkan hangatnya mentari. Hawa yang begitu dingin pelan-pelan menghangatkan.
Tambahan lagi kopi khas Kelimutu yang dijual di pos pengamatan, mampu menghangatkan tubuh. Sambil menikmati kopi, mata dimanjakan pemandangan indah.
Masyarakat setempat percaya, kawah-kawah itu merupakan tempat peristirahatan bagi para roh. Kawah Ata Mbupu merupakan "rumah" bagi roh-roh orang tua. Sementara kawah Nuamurikoo Fai diperuntukkan roh orang muda. Sedangkan kawah Ata Polo untuk roh orang jahat.
Biasanya, kawah-kawan ini menampilkan warna yang berbeda-beda. Biasanya biru, merah, hitam. Namun warna-warna ini selalu berubah seiring waktu. Kadang bisa ada dua kawah berwarna biru.
Faktor yang menyebabkan warna danau berubah adalah kandungan kimia dan sinar matahari. Di air danau terkandung besi, sulfat, garam, dan mineral lainnya. Tambahan lagi gas aktivitas vulkanik membuat warna kawah berubah sepanjang masam.
Akses dan Akomodasi
Untuk mengunjungi Kelimutu, wisatawan bisa masuk ke Pulau Flores dengan jalur udara melalui Maumere. Dari Maumere ke Ende bisa ditempuh melalui jalur darat. Cara termudah adalah dengan menyewa mobil.
Perjalanan ke Ende diarahkan menuju Desa Moni. Di desa inilah wisatawan biasa menginap. Ada beberapa penginapan sederhana di desa ini. Anda cukup bermalam satu malam.
Karena Kelimutu merupakan kawasan taman nasional, wisatawan harus melapor terlebih dahulu dan membayar untuk mendapatkan Simaksi sebagai izin masuk kawasan Kelimutu. Selain, menikmati matahari terbit di Kelimutu, aktivitas mengamati burung sangat disarankan bagi wisatawan.