JIKA Anda penggemar cabang olahraga bolavoli sangat dianjurkan untuk datang ke Gelanggang Olahraga (GOR) Flobamora Kupang menonton turnamen bolavoli Piala Gubernur dan PBVSI NTT yang diselenggarakan STIKES Nusantara Kupang. Hari ini turnamen tersebut akan memasuki babak grandfinal. Saat yang sangat menentukan tim mana yang bakal keluar sebagai juara.
Sejak turnamen itu bergulir tanggal 17 Mei 2009, cabang bolavoli sontak menebarkan pesona yang luar biasa bagi warga Kota Kupang dan sekitarnya. Saban hari mereka berbondong-bondong menuju GOR Flobamora untuk menikmati permainan menarik dari para atlet putra dan putri. GOR tersebut penuh sesak dengan penonton bahkan sampai ke lorong yang tidak dilengkapi tempat duduk. Sebagian orang rela berdiri berjam-jam.
Halaman parkir GOR Flobamora dipadati kendaraan roda dua dan roda empat. Kendaraan plat hitam, merah dan kuning. Petugas parkir sibuk. Pedagang kaki lima meraih pendapatan lebih dari hari-hari sebelumnya karena dagangan mereka laris manis. Petugas di loket pintu masuk mesti bekerja keras dan sabar melayani penonton yang antre membeli tiket masuk senilai Rp 5.000,00.
Mau tahu hasil penjualan tiket per hari? Informasi yang dihimpun Pos Kupang menunjuk angka mencengangkan. Pemasukan sehari bisa menembus angka Rp 20 juta. Pendapatan petugas parkir pun tidaklah kecil mengingat jumlah kendaraan yang memenuhi halaman parkir.
Bila diletakkan dalam konteks bisnis olahraga, siapa bilang event olahraga di NTT tidak menghasilkan uang? Kita perlu memuji penggemar olahraga di sini. Sejak lama mereka menghargai event olahraga dengan cara membeli tiket masuk. Mereka tidak menonton dengan gratis. Mereka membayar, menghargai perjuangan atlet.
Sisi menarik juga terlihat di seputar arena pertandingan. Ada penggemar fanatik yang menonton pertandingan dari partai pembuka sampai selesai. Praktis seharian dia berada di GOR tersebut menyaksikan para pemain voli beraksi. Para penonton tidak tinggal diam. Mereka menyemarakkan suasana pertandingan, membakar emosi pemain, pelatih dan ofisial dengan cara beryanyi atau meneriakkan yel-yel pembangkit semangat. Suasana kompetisi sungguh terasa.
Histeria yang merebak di GOR Flobamora Kupang sejak 17 Mei silam memberi pesan kuat kepada siapa saja bahwa turnamen bolavoli ini punya bobot istimewa. Asal peserta menunjukkan bobot turnamen tersebut. Turnamen diikuti 13 tim putri dan 19 tim putra dari 11 kabupaten/kota di NTT. Kota Kupang menyertakan 11 tim putra sedangkan sisanya dari Kabupaten Kupang, TTS, TTU, Ende, Alor, Sikka, Rote Ndao dan Flores Timur. Di kelompok putri, Kota Kupang mengirim enam tim, sisanya dari Kabupaten Kupang, TTS, Alor, Sumba Timur dan Ende.
Pesona turnamen itu juga terdongkrak oleh keberanian klub lokal NTT mendatangkan pemain terkemuka dari luar. Sebut misalnya klub Rudal asal Rote Ndao yang semuanya pemain dari Jawa Tengah. Pemain top lain yang tampil di turnamen ini, yakni Nur, Imam, Iwan Anshor, Loudry Maspaitela dari klub BNI Taplus, Koko (pemain timnas voli pantai), Tedy Hidayat (timnas). Angkasa, klub TNI AU asal Jakarta bermaterikan 11 pemain hebat dengan pelatih dan manajer putra NTT, Letkol (Pnb) Nelson Noach. Pemain putri dari luar NTT adalah Nursiah Fatima, Elis, Patrisia, Taci, Nia, Azisah, Herlina dan Nuryani. Penampilan para pemain terkemuka itu menghipnotis penonton sekaligus menjadi pembelajaran bagi pemain lokal NTT karena ongkos menghadirkan mereka di sini tidaklah kecil.
Kita beri apresiasi tinggi terhadap penyelenggara turnamen serta pengelola klub bolavoli atas dedikasinya menghadirkan turnamen bergengsi serta menghibur penonton. Momentum indah tersebut sudah semestinya ditangkap, dipelihara serta ditingkatkan bobot implementasinya oleh pengurus PBVSI, KONI serta pemimpin daerah guna meningkatkan prestasi atlet cabang bolavoli NTT. Voli merupakan olahraga rakyat yang murah dan bisa diakses siapa saja. Kita jangan tutup mata.*
Pos Kupang edisi Selasa, 26 Mei 2009 halaman 14