LEWOLEBA, PK--Hampir dua  bulan tak ada lagi sidang di DPRD Lembata. Sepak terjang segelintir  wakil rakyat ini makin malas. Dua sampai tiga anggota dewan muka lama yang sudah tahu memperoleh kursi periode  mendatang bisa angkat muka   dan tersenyum. Namun belasan anggota dewan lain yang sudah pasti 'angkat kaki' empat bulan mendatang, uring-uringan menghadiri paripurna penyampaian laporan pemeriksaan  proyek tahun anggaran 2007 dan 2008, Senin (27/4/2009).
Pada sidang  hari Senin (27/4/2009),  wakil rakyat Lembata hadir hanya enam orang dan 14 orang  tak memperlihatkan batang hidung mereka di  gedung DPRD. Tidak memenuhi kuorum, Wakil Ketua DPRD, Felicianus Corpus, memimpin rapat  ini menskor 24 jam ke depan.
Sidang  Selasa (28/4/2009), hanya 11 anggota dewan hadir di gedung wakil rakyat  di Jalan Trans Lembata.  Meskipun wakil rakyat asal daerah pemilihan (dapil)  I Kecamatan Ile Ape dan Nubatukan, serta  dapil III  Kecamatan Omesuri dan Buyasuri belum menyelesaikan laporan hasil pemeriksaan proyek dilakukan selama reses masa sidang  pertama tahun 2009. 
Terjadi tarik ulur pendapat, apakah sidang ditunda menunggu diselesaikannya laporan pemeriksaan oleh wakil rakyat dari dapil I dan III. Namun dewan yang  setuju sidang dilanjutkan lebih banyak dibacakan laporan pemeriksaan proyek  oleh  anggota  DPRD dari dapil II Kecamatan Nagawutun, Wulandoni, Atadei, dan Lebatukan.
Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hyasintus Burin menyesalkan absenya segelintir wakil rakyat. Padahal agenda penyampaian laporan pemeriksaan proyek   sudah tertunda beberapa kali. 
Sesuai  kesepakatan panmus, kata Sintus, masih ada empat agenda yang harus diselesaikan   DPRD periode 2004-2009, seperti pengesahan lima rancangan peraturan daerah (ranperda), pembahasan APBD Perubahan 2009, dan pelantikan antarwaktu anggota DPRD.
"Kesepakatan pemerintah dan DPRD bahwa  APBD Perubahan 2009 diselesaikan anggota DPRD periode sebelumnya. Komitmen  ini bisa terlaksana kalau kita ingin jalankan amanat rakyat kepada kita," tandas Sintus.
Theo Laba Kolin, S.H, dari Fraksi  PNBK menegaskan semakin banyaknya anggota dewan yang tidak hadir mengikuti sidang mengindikasikan kinerja dewan melorot tak seperti pada sidang sebelumnya.   Ia  minta anggota dewan yang tidak terpilih kembali dalam pemilu legislatif 14 April lalu tak melupakan tugas pokok sebagai wakil rakyat.
Ia heran, laporan DPRD dari dapil I dan III belum bisa dibacakan, meski reses pemeriksaan proyek dilakukan  pada Januari 2009. Penundaan ini berdampak pada jadwal sidang lain menyelesaikan lima ranperda dan APBD Perubahan.
Anggota  Fraksi Partai Golkar, Marsyudin Yamin mengecam sikap sesama temanya yang kalah politik lalu malas hadiri sidang. "Kalah-menang politik jangan kurangi kinerja kita. Urusan pencalonan legislatif sudah selesai. Urusannya ditangani KPUD," tandas Yamin.
Rapat  didahului  "curhat"  wakil rakyat  namun tak dihadiri sembilan anggota dewan dari Fraksi Partai Golkar, Gabungan dan PNBK ini,  pemerintah daerah dihadiri Wabup Drs.Andreas Nula Liliweri, Sekda Drs.Petrus Toda Atawolo, M.Si, dan  pimpinan dinas, menyimak sungguh-sungguh unek-unek mereka. Para kepala dinas, badan dan  bagian saling berbisik menyaksikan kehadiran  DPRD yang terus  menurun kehadirannya. (ius)
Pos Kupang edisi 2 Mei 2009 halaman 17
   


 
 
 
 
 
 
 
 dion bata
dion bata
 Posted in:
 Posted in:  
 
 
 
 
 
