dion bata
MAUMERE, PK-- Jaksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Maumere mulai menindaklanjuti laporan Forum Masyarakat Sikka Menggugat (FMSM) mengenai delapan kasus dugaan korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) di Kabupaten Sikka. Saat ini jaksa tengah memeriksa sejumlah pihak terkait kasus tersebut.
Kepala Kejakasaan Negeri (Kajari) Maumere, A Sudarman, S.H,M.H, mengatakan itu saat ditemui di ruang kerjanya, pekan lalu.
Sudarman menjelaskan, laporan FMSM sementara ditangani penyidik kejaksaan jauh sebelum FMSM melaporkan kasus itu kepada Kejari Maumere, awal April 2009 lalu.
Ia menyebutkan, kasus yang sudah dan sedang ditangani kejaksaan, yakni kasus dana purnabakti DPRD Sikka. Dalam kasus ini ada yang sudah menjalani proses kasasi, dan ada yang masih dalam penyelidikan di kejaksaan. Pembangunan gudang Veem tahun 2007 proses penyelidikannya dilakukan penyidik polisi.
Kepala Seksi (Kasie) Intelegen Kejari Maumere, Ahmad Jubair, S.H, dihubungi di ruang kerjanya mengatakan, laporan FMSK sedang ditindaklanjuti. "Kami butuh waktu menyelesaikan penyelidikan kasus itu. Semua laporan akan kami tindaklanjuti," kata Jubair.
Ia menyampaikan, laporan FMSM diterima kejaksaan awal April 2009 ketika didatangi forum itu. "Mereka berorasi di kantor kejaksaan lalu menyerahkan surat ini," kata Jubair. Surat FMSM meminta jaksa menindaklanjuti berbagai kasus dugaan KKN yang terjadi di Sikka. FMSM diketuai Benediktus L Raja dan Sekretaris Stefanus AS.
Jubair mengatakan, meski surat menulis nama ketua dan sekretaris namun surat itu tidak ditandatangani. Namun penyidik tetap menindaklanjuti surat itu karena surat itu juga ditujukan kepada Kajati NTT. (vel)
8 Dugaan Kasus KKN di Sikka:
* Proyek Alkes 2006
* Proyek SMPN 1 Maumere
* Dana Purnabakti 1999/2004
* Proyek Aula Kantor Dinkes 2007
* Proyek Gudang Veem 2007
* Proyek Pustu Palue 2007
* Pengadaan Mobil tahun 2008
* Dana perjalanan dinas Setda 2008-2009
Posted in: KKN on NTT
