ATAMBUA, PK--Rapat paripurna pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) Kabupaten Belu tahun angaran (TA) 2009 oleh DPRD dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu, terjadi defisit (kekurangan) anggaran sebesar Rp 27.782.750.773 (Rp 27,7 miliar).
Hal itu diungkapkan Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez, pada penutupan sidang I DPRD Belu tahun 2009 di Gedung DPRD Belu, Kamis (5/3/2009).Joachim menjelaskan, dana APBD TA 2009 Belu untuk pendapatan daerah sebesar Rp 519.463.313.417. Rinciannya, PAD senilai Rp 24.864.994.000, dana perimbangan Rp 471.396.669.000, lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 23.201.650.417. Belanja daerah Rp 547.246.064.190 terdiri dari belanja tidak langsung Rp 299.541.432.652, belanja langsung Rp 247.704.631.538.
Lopez mengatakan, pemerintah dan masyarakat Belu menyatakan salut terhadap pimpinan dan anggota dewan atas masukan dan keputusan telah mengikuti seluruh proses pembahasan RAPBD sampai penetapan APBD 2009.
Menurut dia, pembahasan RAPBD sudah melewati pola ekspresi diri dan unjuk pendapat yang mengandalkan argumentasi rasional berlandaskan fakta berupa pertanyaan, harapan maupun usul saran. Semuanya sudah dilaksanakan melalui pemandangan umum fraksi sampai dengan paripurna penetapan APBD.
Seluruh proses yang sudah dilewati, kata Lopez, pada akhirnya bermuara pada upaya mewujudkan pelayanan yang optimal serta memenuhi seluruh kebutuhan daerah dan masyarakat Belu seutuhnya.
Sebagai gambaran umum APBD Belu tahun anggaran 2009, demikian Lopez, dapat diuraikan untuk pendapatan daerah Rp 519.463.313.417 terdiri dari PAD senilai Rp 24.864.994.000, dana perimbangan Rp 471.396.669.000, lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 23.201.650.417. Sementara belanja daerah Rp 547.246.064.190 terdiri dari belanja tidak langsung Rp 299.541.432.652, belanja langsung Rp 247.704.631.538.
Dari gambaran ini, daerah masih mengalami defisit anggaran Rp 27.782.750.773.
Untuk pembiayaan daerah, jelas Bupati Lopez, penerimaan pembiayaan sebesar Rp 30.301.225.244, pengeluaran pembiayaan Rp 1.549.000.000, pembiayaan neto Rp 28.752.225.244, sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (silpa) Rp 969.474.471.
"Harapan kami semoga APBD 2009 yang sudah ditetapkan menjadi salah satu komponen pendorong dan penggerak perekomian rakyat Kabupaten Belu, terutama untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat yang agak tertekan akibat terkena dampak kiris global yang sedang terjadi," ujarnya.
Ketua DPRD Belu, Gabriel Dermawan, meminta agar pemerintah Kabupaten Belu mempergunakan dana APBD yang sudah ditetapkan dengan sebaik-baiknya. Dana yang ada harus digunakan seoptimal mungkin demi peningkatan kesejahteraan rakyat Belu.
Semua pikiran, saran, pendapat yang diajukan kalangan dewan hendaknya menjadi masukan yang dapat diperhatikan pada tahun anggaran berjalan. "Sebagai pimpinan DPRD Belu, atas nama masyarakat kami mengharapkan agar dengan dana yang ada bisa mengeliminir segala persoalan pembangunan yang selama ini menjadi keluhan masyarakat. Semua kita berharap pembangunan ke depan harus lebih maju sehingga masyarakat dapat hidup lebih sejahtera," tandasnya. (yon)